Top Social

Kilas Buku: Divergent #1, Divergent

|
Divergent #1, Divergent
Penulis: Veronica Roth
Penerjemah: Anggun Prameswari
Terbit: Mei 2012
Penerbit: Mizan Fantasy
Tebal: 543 halaman


Sejak The Hunger Games, novel-novel lain bergenre distopia mulai bermunculan. Salah satunya adalah novel Divergent karya Veronica Roth. Saya agak takjub begitu mengetahui bahwa Roth masih berusia 23 tahun (saat tulisan ini ditulis). Baiklah mari kita mulai dengan latar belakang novel ini terlebih dahulu.

Cerita berlatar belakang di Chicago setelah berakhirnya perang nuklir yang meluluhlantakkan dunia. Untuk mencegah peperangan datang kembali, dibuat sebuah sistem yang mengelompokkan manusia berdasarkan sifat dominan mereka. Pada usia 16 tahun, setiap orang harus memilih satu dari lima faksi dan hidup dengan cara faksi tersebut. Faksi-faksi tersebut adalah Abnegation, faksi untuk orang-orang yang mengutamakan orang lain tanpa pamrih, Candor, faksi yang mengutamakan kejujuran, Dauntless, faksi untuk orang-orang pemberani, Amity, faksi yang cinta damai, dan Erudite, faksi untuk orang-orang yang haus akan ilmu pengetahuan. Sebelum seseorang dinyatakan diterima masuk ke satu di antara kelima faksi tersebut, mereka harus mengikuti proses inisiasi, semacam ujian masuk ke faksi yang bersangkutan. Jika gagal, maka orang tersebut akan menjadi factionless, tidak memiliki faksi, menggelandang, dan ditinggalkan dari kehidupan bermasyarakat. Pemerintahan dijalankan oleh faksi Abnegation karena sifat mengutamakan orang lain, sedangkan Dauntless dipercaya sebagai pasukan penjaga keamanan dan perbatasan.


Beatrice Pior dan kakak lelakinya Caleb lahir dan dibesarkan di keluarga Abnegation. Mereka berdua memasuki usia 16 tahun dan akan memilih faksi mereka sendiri. Orang yang telah memilih faksi yang berbeda dari faksi asalnya tidak dapat kembali lagi, bahkan terkadang dicap sebagai pengkhianat. Sebelum memilih faksi, setiap orang akan dites menggunakan sebuah serum yang menunjukkan suatu peristiwa dalam imajinasi. Perilaku orang tersebut dalam dunia imajinasi akan menunjukkan kecenderungannya terhadap sebuah faksi. Hasil ujian Beatrice ternyata tidak konklusif, artinya tidak menunjukkan adanya kecenderungan ke sebuah faksi yang dominan. Oleh karena itu, penguji Beatrice, Tori, mengatakan bahwa Beatrice adalah seorang Divergent. Tori mengatakan menjadi seorang Divergent sangatlah berbahaya dan menyuruh Beatrice untuk merahasiakannya. Akhirnya, pada saat pemilihan, Beatrice memilih untuk menjadi seorang Dauntless dan mengganti namanya menjadi Tris. Dia pun mempersiapkan diri untuk mengikuti inisiasi untuk menjadi anggota faksi barunya.
Lalu, apakah Divergent itu? Bagaimana petualangan Tris di faksinya yang baru?

....

Ketika saya membaca novel ini, sedikit banyak saya teringat pada kisah Harry Potter, di mana terdapat pemilihan asrama. Namun demikian, hingga Tris memutuskan untuk memilih faksi, saya tidak menemukan indikasi akan terjadi sesuatu yang besar. Sedikit saya bandingkan dengan Harry Potter, ketika ia memilih asrama, sedikit banyak kita mengetahui bahwa di luar sana ada Lord Voldemort yang kejam dan sepertinya akan bangkit. Dalam Divergent, saya tidak melihat hal itu.  Kisah di awal "hanya" menunjukkan bagaimana Tris berusaha menyesuaikan diri dalam menghadapi ujian Dauntless. Baru saat beberapa bagian menjelang akhir diperlihatkan ada plot yang dapat mengacau balaukan sistem lima faksi.

Semua bagian dari cerita hanya diperlihatkan dari sudut pandang Tris. Tidak ada cerita perantara dengan tokoh lain. Akibatnya, kita seolah dikurung dalam dunia Tris. Kita tidak tahu apa yang terjadi di tempat lain, konspirasi pun baru kita ketahui setelah Tris mengetahuinya. Pengambilan sudut pandang ini mungkin mirip dengan dunia nyata, namun agak jarang kita mendapatinya dalam sebuah novel.

Penjelasan detail tentang Divergent dan apa yang menyebabkan seseorang menjadi Divergent juga belum dijelaskan dengan detail. Mungkin penjelasan tersebut baru akan diperlihatkan lebih jelas di seri berikutnya. Namun demikian, menurut saya sangat wajar jika seseorang memiliki beberapa dari kelima sifat faksi itu dengan proporsi yang kurang lebih sama.

Namun demikian, kisah Tris di kamp Dauntless cukup menarik dan seru untuk diikuti. Diperlihatkan juga bagaimana Tris dari yang semula lebih ke Abnegation berusaha menjadi lebih berani untuk menjadi seorang Dauntless. Kisah asmara juga diperlihatkan sebagai bumbu tambahan. Konflik batin juga diperlihatkan saat beberapa kali tokoh-tokoh dalam novel ini dihadapkan dalam pilihan sulit. Penulis juga berhasil menampilkan faksi Dauntless sehingga terasa mencekam dan keras. Well, what doesn't kill you make you stronger. Akhir kata, novel ini cukup menarik untuk penggemar cerita petualangan yang menegangkan. Selamat membaca...
2 comments on "Kilas Buku: Divergent #1, Divergent"
  1. Wah, baguskah bukunya? Saya memang sering ngeliat novel ini di toko buku, tapi selalu gak tergerak untuk membeli

    ReplyDelete

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature