Top Social

Review: Quiet, Daya Introvert di dalam Dunia yang Tidak Bisa Berhenti Bicara

|

gambar: andipublisher.com



Judul: Quiet, Daya Introvert di dalam Dunia yang Tidak Bisa Berhenti Bicara
Penulis: Susan Cain
Penerjemah: Mawar Amelia Pasaribu
ISBN: 978979293981
Penerbit: Andi Publisher
Media baca (aplikasi): eSentral


Rasanya sudah lama sekali saya tidak membaca dan mengulas buku. Akhirnya, ada kesempatan lagi dalam kesempitan, hehe. Buku yang saya ulas kali ini adalah tulisan Susan Cain, "Quiet". Buku ini terkenal sekali, menjadi best seller, dan bahkan mungkin sudah menjadi buku pegangan orang-orang introvert


Entah ada berapa jumlah orang introvert di dunia ini. Saya yakin banyak! Introvert adalah orang yang memiliki sifat pemalu, sulit berbicara di depan umum, dan bisa jadi sulit berteman. Jika kamu merasa sebagai orang yang memiliki sifat tsb, kamu mungkin akan bilang, "oh ini aku banget!". Saya akan langsung menyodori buku "Quiet" supaya kamu merasa semakin related.


"....pada tahun 1921 seorang psikolog berpengaruh Carl Jung menerbitkan buku yang mengejutkan berjudul Psychological Types, memopulerkan istilah introver & extrover sebagai tiang kepribadian." (h. 14)


Extrovert adalah jenis orang yang memiliki sifat terbuka, senang bergaul, dan mudah berteman, ang intinya kebalikan dari introvert.


Anggapan umum bahwa seorang extrovert lebih unggul daripada introvert. Bahkan seseorang yang lebih mudah bergaul dianggap lebih sukses ketimbang seorang yang pintar namun pemalu. Maka pada tahun 1920-an masyarakat Amerika fokus kepada penanganan anak-anak yang bersifat pemalu supaya tumbuh menjadi pribadi yang terbuka dan menyenangkan.


Saya pikir tujuan Susan Cain menulis "Quiet" adalah untuk menjelaskan bahwa sifat introvert bukan suatu hal yang negatif. Sepanjang buku, Cain banyak memberikan contoh kasus baik dari referensi buku, penelitian, ataupun pengalaman yang dilaluinya. Hal yang saya tangkap (dari buku ini), seorang introvert bisa memelajari sesuatu yang membuatnya menjadi layaknya extrovert; seperti misalnya public speaking.


Dale Canergie awalnya selalu gagal dalam kompetisi pidato. Dia tidak pernah diprospek menjadi salesman atau pembicara ulung. Keluarganya mengarapkan ia akan berkarir di bidang pendidikan atau keagamaan. Namun Canergie lebih tertarik dengan public speaking. Ia sering mengikuti lomba pidato, berkali-kali kalah hingga akhirnya menjadi juara. Tanpa proses seperti itu tidak akan ada Dale Canergie seperti sekarang ini, yang bukunya "How to Win a Friend" menjadi kitab wajib public speaking sepanjang zaman.


Bill Gates juga seorang introvert, yang mampu berbicara di depan umum. Sewaktu-waktu ia butuh berlibur, meluangkan waktu untuk dirinya sendiri, membaca banyak buku tanpa gangguan.


Saya sendiri beranggapan tidak ada yang lebih unggul di antara introvert dan extrovert. Semuanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Introvert dapat belajar bersikap terbuka pada saat yang tepat. Extrovert dapat mengikuti gaya introvert untuk meyendiri pada waktu yang tepat. Menyendiri sangat berguna untuk menenangkan pikiran atau mengulik ide-ide segar.


Tentunya dunia butuh keseimbangan yang baik. Dunia butuh kerjasama antara introvert dan extrovert. Saya yakin kerjasama mereka akan membangun dunia yang lebih baik.


Kesimpulan, "Quiet" dari Susan Cain menjadi salah satu referensi yang bagus untuk memahami seluk beluk introvert, tidak hanya itu, tapi juga extrovert dan ambivert. Lho ambivert apalagi sih? Silakan baca sendiri bukunya. 😉

Kilas Buku: [Review and Giveaway] Ya, Aku Lari!

|

Mat Kid keluar dari penjara setelah 9 tahun lamanya mendekam di sana. Ia sudah bertekad untuk meninggalkan dunia hitam yang dulu pernah ia lakoni. Pertama yang ingin dilakukannya adalah menemui Alta, anak gadisnya yang sudah dewasa. Lalu ia ingin membuka usaha kafe dengan bekal kemampuan meracik kopi yang ia dapat dari penjara. Sayangnya, niat baiknya tak bisa berjalan mulus. Tidak semudah itu meninggalkan kejahatan yang telah membesarkanmu.

Seorang teman lama yang dianggap Mat Kid sebagai sahabat telah menyediakan berbagai fasilitas untuknya mulai dari papan, hingga mata pencarian. Samon rela melakukan itu semua agar Mat Kid mau kembali bekerja dalam dunia yang sama dengannya. Bagi Samon laki-laki Itu adalah aset agar bisnisnya berjalan lancar.

Bisnis kotor tetap saja kotor. Main di ruang ber-AC atau di comberan sama saja kotornya." (hlm. 132)

Lantas apakah Samon mampu memaksa Mat Kid yang sudah sangat ingin bertobat? Dan apakah Kid sendiri mudah tergoda?
Novel pertama Hasan Aspahani ini dibuat dari skenario film yang juga dikarang oleh dirinya. Ia adalah maestro puisi yang baru kali ini menelurkan novel. Itulah yang membuat Saya Tertarik.

Novelnya tidak lebih dari 200 halaman. Namun jalan ceritanya penuh liku, rumit seperti labirin. Cerita Mat Kid, meskipun menjadi kisah utama, ia menjadi pembuka kisah lainnya, yang saling terkait.

Ada beberapa points yang ditekankan penulis: politik, bisnis illegal, pencucian uang, agama, teroris, dan tobat. Saya menangkap penulis menganggap politik adalah wilayah abu-abu, seperti bisnis lama yang dijalani Mat Kid dan Samon. Mat Kid bilang bahwa hal putih dalam urusan mereka pun bisa menjadi abu-abu.

Kebaikan seringkali disalahgunakan untuk tujuan yang tidak benar. Atau Kadang tujuan dan niat yang baik harus melalui proses yang salah. Hal beginilah yang menjadikan kebaikan sebagai hal abu-abu, tidak jelas apakah ia benar kebaikan atau malah terjerumus pada kejahatan.

Agama. Setiap agama memiliki golongan tersendiri, setidaknya konservatif dan liberal, bahkan radikal. Dalam cerita, Hasan menyisipkan kisah bagaimana Indonesia sedang dalam kondisi darurat radikalisme sejak tragedi bom yang dilakukan oleh sekelompok orang yang identik dengan jubah, jenggot panjang nan tebal, dan bercadar. Ada sedikit usaha dari Hasan untuk menitip pesan bahwa tidak semua orang berjubah dan bercadar menganut paham radikal. Banyak dari mereka yang mendukung pemerintah dan senang berbaur dengan masyarakat yang heterogen.

Ya, Aku Lari! memiliki masa lalu yang saling terkait dari para tokohnya. Setiap tokoh punya karakter yang berbeda, begitu juga dengan masalah yang mereka punya.



Data buku:

Judul: Ya, Aku Lari
Pengarang: Hasan Aspahani

Penyunting: Addin Negara

Sampul: Sukutangan

Cetakan: 1, Desember 2018

Penerbit: DIVA Press

GIVEAWAY  TIME ⌚!! 

Tersedia satu novel "Ya, Aku Lari" karya Hasan Aspahani di blog Baca Biar Beken sebagai bloghost pembuka dalam rangkaian blogtour bersama Penerbit DIVA Press bulan Desember ini. Berikut ini cara ikutan kuisnya:

1. Wajib follow IG fiksi.divapress. Jika tidak ada IG, boleh follow akun Twitter DIVA_Fiction atau like Fanpage Penerbit DIVA Press.

2. Wajib share/membagikan postingan kuis ini di media sosial kamu.

3. Jawab pertanyaan berikut di kolom komentar. Cukup satu kali saja. 

Kenapa kamu pingin banget baca buku ini?

4. Format jawaban:
Nama:
Media sosial/email kamu:
Link share:
Jawaban:

5. Kuis berlangsung sampai 16 Desember 2018. Akan dipilih satu pemenang untuk mendapatkan satu novel "Ya, Aku Lari" karya Hasan Aspahani gratis. 

6. Giveaway ini hanya berlaku untuk calon pembaca yang memiliki alamat kirim di wilayah Republik Indonesia.

Semoga beruntung yaa

UPDATE: PEMENANG GIVEAWAY INI ADALAH @MUFTIH. SELAMAT YA. DAN MOHON INFOKAN DATA DIRI YA. 

[Blogtour & Giveaway] Kilas Buku: Berdamai Dengan Kanker

|


Judul Buku     : Berdamai Dengan Kanker
Penulis            : Rahmi Fitria
Penerbit         : PT Elex Media Komputindo
Cetakan I        : 2018
ISBN                : 978-602-04-5330-9
Tebal              : 205 hal

Kanker adalah momok menakutkan bagi banyak orang. Sebab ia adalah penyakit yang dapat menjalar dengan cepat dan mengambil alih organ tubuh hingga kehilangan fungsinya.

Rahmi Fitria, salah seorang penyintas kanker payudara, memutuskan untuk menulis buku atas pengalamannya sendiri, dan juga orang lain yang memiliki pengalaman sama dengannya. Ada 13 orang yang membagikan kisahnya termasuk Titiek Puspa, Shahnaz Haque, dan dr. Ratih Citra Sari.

Titiek Puspa terkena kanker serviks di usia yang tidak lagi muda. Menurut apa yang pernah saya baca, ada sekitar 20% wanita lansia yang beresiko menderita kanker serviks seperti Eyang Titiek Puspa ini. Meskipun Eyang nrimo (sebagian hal karena sudah sepuh), ia tidak sertamerta putus asa. Ia yakin bahwa dirinya masih diberi kesempatan untuk hidup, maka ia bertahan. Ajaib, hanya dalam waktu 13 hari ia sembuh dengan meditasi.

Sementara Shahnaz Haque, artis dan presenter yang terkenal ceria, pernah terkena kanker ovarium sewaktu belum menikah. Kondisinya ini membuat Shahnaz tidak terlalu memikirkan pernikahan karena ada resiko tidak bisa mendapatkan keturunan. Sungguh kuasa Tuhan, akhirnya ia menikah dengan musisi Gilang Ramadhan dan memiliki tiga orang anak! Lagi-lagi Tuhan membuat segalanya menjadi mudah bagi mereka yang percaya. Karakter Shahnaz yang riang gembira sangat membantu kesembuhannya. Bahkan dokternya sendiri bilang kalau ia tidak akan segera mati karena penyakitnya karena selalu tertawa.

Siapa sangka seorang dokter terkena penyakit mematikan ini? Kanker tidak pandang bulu. Ia dapat hinggap pada siapa saja. Ratih Citra Sari, seorang dokter yang juga pernah menjadi host dalam sebuah acara di salah satu kanal televisi, terkena kanker sumsum tulang ganas yang biasanya menyerang orang-orang dengan rentang usia di atas 50 tahun. Ratih yang saat terkena kanker sedang mengalami kondisi baik dalam pekerjaan dan pendidikan harus merelakan itu semua demi mengobati penyakitnya. Seperti Titiek Puspa, saat tubuhnya tengah lelah dengan kemoterapi, ia mencoba menenangkan diri dan melakukan yoga. Luar biasa, pikiran yang tenang dapat membuat tubuh ikut tenang dan pulih. Ia belum dinyatakan sembuh sehingga ia sadar penyakitnya dapat kambuh sewaktu-waktu. Maka yang ia lakukan adalah makan dengan pola dan menu yang benar, menjauhi stres, dan berlatih yoga iyengar.

Banyak faktor yang menyebabkan kanker, mulai dari gen, makanan, lingkungan, gaya hidup, juga stres dan perasaan tidak berdaya. Selain melampirkan kisah penyintas kanker, buku ini juga menyertakan berbagai artikel mengenai penelitian tentang hubungan pikiran yang tertekan dengan penyakit kanker. Pun, yang juga tak kalah bermanfaat adalah lampiran stimulasi fisik untuk ketenangan pikiran dan resep smoothie buah dan sayur.


Buku ini bisa didapatkan di toko buku ataupun ebooknya di aplikasi Gramedia Digital. Hasil penjualan akan disumbangkan untuk YOAI Foundation (IG: @yoaifoundation). Tapi, blog ini memberikan satu secara gratis untuk yang berhasil terpilih. Berikut syarat dan caranya:

1. Follow blog Ini.

2. Follow akun Instagram Berdamai dengan Kanker (wajib) IG @berdamaikanker

3. Follow social mediaku Twitter : @kilasbuku , dan Instagram  : @buku.dibaca.in

4. Share link giveaway ini di akun sosial media kalian dengan mention twitterku  dan IG berdamaikanker

5. Pertanyaan : Mengapa kamu ingin membaca dan memiliki buku Ini?

6. Jawaban ditulis di kolom komentar postingan ini

       Nama :

       Akun IG :

       Email :

      Linkshare :

       Jawaban :

    7. Giveaway ini hanya berlaku bagi kalian yang memiliki alamat pengiriman di Indonesia

     8. Periode giveaway ini dari tanggal 4 – 10 November 2018

     9. Pengumuman pemenang akan dilakukan maksimal tiga (3) hari  setelah giveaway berakhir

    10. Ada 1 orang yang akan mendapatkan Buku Berdamai dengan Kanker dari penulisnya

Semoga beruntung.


  • UPDATE: PEMENANGNYA ADALAH SABBATH NATALIE 




Custom Post Signature