Judul: Hugo Cabret
Pengarang: Brian Selznick
Alihbahasa: Marcalais Fransisca
Penerbit: Mizan Fantasi
Cetakan: I, Januari 2012
Tebal: 543 halaman
Award: Caldecott Medal (2008), Book Sense Book of the Year Award for Children's Literature (2008), Rebecca Caudill Young Reader's Book Award Nominee (2009), Flicker Tale Children's Book Award (2009), Iowa Children's Choice Award (2010) ALA's Top Ten Best Books for Young Adults (2008), Boston Author's Club Young Reader Award (2008), NAIBA Book of the Year for Children's Literature (2007)
Hugo Cabret, seorang anak sebatang kara, bertahan hidup dengan tinggal didalam jam raksasa di stasiun. Dua kali sehari ia, berkat ajaran pamannya si penjaga jam yang suka mabuk, merawat jam-jam dinding besar di stasiun. Kadang ia merasa ngeri harus membayangkan bahwa ia akan tinggal bersama gir dan mesin-mesin jam sepanjang hidupnya.
Padahal ada impian lain yang sejak lama terpendam dalam benaknya. Benda itu, benda yang dinamakan automaton peninggalan ayahnya (setidaknya Hugo mengetahuinya begitu) adalah satu-satunya benda yang berharga dalam hidupnya. Benar sekali Hugo telah mempertahankan benda rongsokan itu. Karena benda itulah yang suatu saat akan mengubah hidupnya.
Setelah menonton filmnya terlebih dahulu, akhirnya saya pun kesampaian membaca Hugo Cabret versi aslinya (baca: novelnya). Seperti biasa, dibandingkan adaptasi filmnya, cerita versi novel selalu lebih baik. Saya salut dengan Selznick yang mampu meramu cerita fiksi dengan cerita nyata yang kali ini mengenai Georges Melies. Saya sempat berpikir, jika Melies adalah nyata berarti Cabret juga nyata. Namun ternyata tidak. Selznick sudah menjelaskan hal ini dalam Ucapan Terima Kasih pada bagian setelah cerita usai.
Saya tidak hanya mengagumi karya ilustrasi dan gaya penulisan Selznick yang apik dan menyenangkan, saya juga mengagumi usahanya dalam pembuatan novel ini. Sang penulis sampai harus melakukan penelitian juga diskusi mengenai sejarah film, automaton, dan berbagai hal yang dibutuhkan untuk Hugo Cabret. Saya juga mengapresiasi Penghargaan (sekaligus daftar pustaka) yang ditulis Selznick pada bagian paling akhir novel ini.
Akhir kata, novel ini mendapat 4 bintang dari saya. Novel ini sudah cukup pantas dibaca oleh anak-anak berusia 10 tahun. Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 5 oleh Bzee.
Pengarang: Brian Selznick
Alihbahasa: Marcalais Fransisca
Penerbit: Mizan Fantasi
Cetakan: I, Januari 2012
Tebal: 543 halaman
Award: Caldecott Medal (2008), Book Sense Book of the Year Award for Children's Literature (2008), Rebecca Caudill Young Reader's Book Award Nominee (2009), Flicker Tale Children's Book Award (2009), Iowa Children's Choice Award (2010) ALA's Top Ten Best Books for Young Adults (2008), Boston Author's Club Young Reader Award (2008), NAIBA Book of the Year for Children's Literature (2007)
Hugo Cabret, seorang anak sebatang kara, bertahan hidup dengan tinggal didalam jam raksasa di stasiun. Dua kali sehari ia, berkat ajaran pamannya si penjaga jam yang suka mabuk, merawat jam-jam dinding besar di stasiun. Kadang ia merasa ngeri harus membayangkan bahwa ia akan tinggal bersama gir dan mesin-mesin jam sepanjang hidupnya.
Padahal ada impian lain yang sejak lama terpendam dalam benaknya. Benda itu, benda yang dinamakan automaton peninggalan ayahnya (setidaknya Hugo mengetahuinya begitu) adalah satu-satunya benda yang berharga dalam hidupnya. Benar sekali Hugo telah mempertahankan benda rongsokan itu. Karena benda itulah yang suatu saat akan mengubah hidupnya.
Setelah menonton filmnya terlebih dahulu, akhirnya saya pun kesampaian membaca Hugo Cabret versi aslinya (baca: novelnya). Seperti biasa, dibandingkan adaptasi filmnya, cerita versi novel selalu lebih baik. Saya salut dengan Selznick yang mampu meramu cerita fiksi dengan cerita nyata yang kali ini mengenai Georges Melies. Saya sempat berpikir, jika Melies adalah nyata berarti Cabret juga nyata. Namun ternyata tidak. Selznick sudah menjelaskan hal ini dalam Ucapan Terima Kasih pada bagian setelah cerita usai.
Saya tidak hanya mengagumi karya ilustrasi dan gaya penulisan Selznick yang apik dan menyenangkan, saya juga mengagumi usahanya dalam pembuatan novel ini. Sang penulis sampai harus melakukan penelitian juga diskusi mengenai sejarah film, automaton, dan berbagai hal yang dibutuhkan untuk Hugo Cabret. Saya juga mengapresiasi Penghargaan (sekaligus daftar pustaka) yang ditulis Selznick pada bagian paling akhir novel ini.
Akhir kata, novel ini mendapat 4 bintang dari saya. Novel ini sudah cukup pantas dibaca oleh anak-anak berusia 10 tahun. Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 5 oleh Bzee.
buku ini biar tebel tapi tebelnya lebih karena ilustrasinya ya :D
ReplyDeleteiya.. dan aku suka iliustrasinya..
DeleteHoreeee <:D buku ini udah ada di timbunan. Siap buat TBRRnya Hobby Buku.
ReplyDeletehoree.. semangattt!
Deleteaku juga sukaaaaa banget ama buku ini, posting reviewnya menyusul... :))
ReplyDeleteayok review mbak lukty!! :D
DeleteAku juga sukaaaaa sekali dengan buku ini ^^ tapi saya juga suka versi filmnya, keduanya bagus dengan caranya masing-masing ^^
ReplyDeletehhehe iya sih..
Deletemenarik baca buku dengan ilustrasi yang merupakan bagian dari cerita gini yaa.. baru pertama baca yang model gini :D
ReplyDeleteaku jg pertama kali bc model gini..hihi
Delete