Judul: Kira-Kira
Pengarang: Cynthia Kadohata
Alih Bahasa: Poppy Damayanti Chusfani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, 2009
Tebal: 200 halaman
Rating: 5/5
Usia layak baca: 9 +
Award: Newbery Medal (2005)
Katie Takeshima adalah seorang Amerika keturunan Jepang. Ia sangat mengagumi kakak kandungnya, Lyn Takeshima. Segala sesuatu tentang Lyn memesonanya. Ia mempercayai Lyn, bahkan sampai hal-hal yang tidak masuk akal sekalipun. Lyn yang cantik, yang banyak teman dan yang sangat cerdas.
Katie dan Lyn hanyalah anak dari sepasang Kibei (orang Jepang yang lahir di Amerika) miskin. Orang tua mereka hanya mendapatkan pekerjaan ala kadarnya di perusahaan pengolahan ayam. Namun mereka tidak pernah takut dan malu dengan keadaan seperti itu. Dan hal inilah yang membuat Lyn dan Katie tumbuh menjadi anak yang kuat dan tidak pernah mengeluh.
Hingga saat Lyn menderita Limfoma, Takeshima sekeluarga bersedih. Katie ikut membantu keluarganya dalam mendukung perjuangan Lyn melawan penyakit mematikan itu. Katie bahkan berjanji pada Lyn untuk mematuhi segala keinginan dan nasehat dari Lyn untuk dirinya. Bahkan setelah kakak tersayangnya itu pergi seiring matahari terbit.
Review:
Seperti kebanyakan cerita yang berbau imigran dan kaum minoritas, Kira-Kira menggambarkan perjuangan hidup kulit berwarna diantara kulit putih yang mayoritas. Apapun bangsanya, orang yang secara fisik tidak berkulit putih seperti bangsa Eropa diperlakukan sebagai nomor dua, mulai dari pekerjaan hingga penempatan kamar penginapan dan restauran.
Lebih dari itu, Kira-Kira juga mengangkat isu keluarga, yakni hubungan antar saudara kandung (dalam cerita ini tentunya sering mengekspos hubungan antar Katie, Lyn dan Sammy), antar anak dan orang tua yang dalam cerita ini mereka jarang berbagi cerita karena waktu yang terbatas dan sikap orang tua yang agak menjaga jarak dengan anak-anaknya, juga antar keluarga dengan orang luar (tetangga dan teman kerja).
Saya senang cara Kadohata menulis cerita dari sudut pandang Katie, si gadis kecil yang biasa saja dan memang ingin menjadi orang biasa saja. Karakter Katie berhasil membuat para pembaca mengerti dengan jelas situasi yang sedang ia ceritakan. Katie mungkin gadis yang tidak pintar, namun ia merupakan tokoh pencerita yang cukup baik. :)
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 5 oleh Bzee dan New Authors RC 2013 oleh Ren. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini dan disini.
Pengarang: Cynthia Kadohata
Alih Bahasa: Poppy Damayanti Chusfani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, 2009
Tebal: 200 halaman
Rating: 5/5
Usia layak baca: 9 +
Award: Newbery Medal (2005)
Katie Takeshima adalah seorang Amerika keturunan Jepang. Ia sangat mengagumi kakak kandungnya, Lyn Takeshima. Segala sesuatu tentang Lyn memesonanya. Ia mempercayai Lyn, bahkan sampai hal-hal yang tidak masuk akal sekalipun. Lyn yang cantik, yang banyak teman dan yang sangat cerdas.
Katie dan Lyn hanyalah anak dari sepasang Kibei (orang Jepang yang lahir di Amerika) miskin. Orang tua mereka hanya mendapatkan pekerjaan ala kadarnya di perusahaan pengolahan ayam. Namun mereka tidak pernah takut dan malu dengan keadaan seperti itu. Dan hal inilah yang membuat Lyn dan Katie tumbuh menjadi anak yang kuat dan tidak pernah mengeluh.
Hingga saat Lyn menderita Limfoma, Takeshima sekeluarga bersedih. Katie ikut membantu keluarganya dalam mendukung perjuangan Lyn melawan penyakit mematikan itu. Katie bahkan berjanji pada Lyn untuk mematuhi segala keinginan dan nasehat dari Lyn untuk dirinya. Bahkan setelah kakak tersayangnya itu pergi seiring matahari terbit.
Review:
Seperti kebanyakan cerita yang berbau imigran dan kaum minoritas, Kira-Kira menggambarkan perjuangan hidup kulit berwarna diantara kulit putih yang mayoritas. Apapun bangsanya, orang yang secara fisik tidak berkulit putih seperti bangsa Eropa diperlakukan sebagai nomor dua, mulai dari pekerjaan hingga penempatan kamar penginapan dan restauran.
Lebih dari itu, Kira-Kira juga mengangkat isu keluarga, yakni hubungan antar saudara kandung (dalam cerita ini tentunya sering mengekspos hubungan antar Katie, Lyn dan Sammy), antar anak dan orang tua yang dalam cerita ini mereka jarang berbagi cerita karena waktu yang terbatas dan sikap orang tua yang agak menjaga jarak dengan anak-anaknya, juga antar keluarga dengan orang luar (tetangga dan teman kerja).
Saya senang cara Kadohata menulis cerita dari sudut pandang Katie, si gadis kecil yang biasa saja dan memang ingin menjadi orang biasa saja. Karakter Katie berhasil membuat para pembaca mengerti dengan jelas situasi yang sedang ia ceritakan. Katie mungkin gadis yang tidak pintar, namun ia merupakan tokoh pencerita yang cukup baik. :)
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 5 oleh Bzee dan New Authors RC 2013 oleh Ren. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini dan disini.
Be First to Post Comment !
Post a Comment