Kartu Kedua Belas, The Twelfth Card
Judul Asli: The Twelfth Card (Lincoln Rhyme #6)
Penulis: Jeffery Deaver
Penerjemah: B. Sendra Tanuwijaya
Terbit: 2009
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 680 halaman
Sebelum memulai review, saya akan memperkenalkan dulu tentang tokoh utama novel ini, yaitu Lincoln Rhyme. Lincoln Rhyme adalah seorang kriminalis yang terpaksa pensiun karena mengalami kecelakaan pada saat olah TKP. Akibat kecelakaan tersebut, Rhyme mengalami lumpuh dan hanya bisa menggerakkan kepala, bahu, dan satu jari manis sebelah kiri. Sempat mengalami depresi berat dan ingin bunuh diri, Rhyme terselamatkan oleh sebuah kasus yang datang kepadanya. Menangani kasus tersebut membuat Rhyme kembali bersemangat untuk tetap hidup. Dalam kasus ini ia bertemu dengan Amelia Sachs, seorang polisi, yang kemudian menjadi tangan kanan Rhyme dalam mengerjakan olah TKP.
Lincoln Rhyme merupakan satu dari beberapa tokoh detektif karangan Jeffery Deaver. Mungkin jika dibandingkan dengan serial detektif lain, Lincoln Rhyme ini seperti Sherlock Holmes-nya Sir Arthur Conan Doyle atau Hercule Poirot-nya Agatha Christie. Namun demikian, serial detektif ini berlatar belakang masa sekarang di Amerika Serikat.
Dalam seri ini, Lincoln Rhyme dihadapkan pada sebuah kasus percobaan perkosaan yang diarahkan kepada Geneva Settle. Geneva adalah seorang anak kulit hitam berusia enam belas tahun yang tinggal di daerah Harlem yang penuh dengan kekerasan. Pada saat diserang, Geneva sedang menyelidiki tentang asal usul kakek buyutnya yang bernama Charles Singleton untuk tugas sekolahnya. Charles Singleton adalah seorang mantan budak yang ternyata memiliki pengaruh penting dalam perjuangan hak sipil warga kulit hitam pada tahun 1860-an ketika ia kemudian dituduh melakukan pencurian dan ditangkap oleh polisi.
Rhyme kemudian menyadari bahwa petunjuk yang ditunjukkan pelaku yang mengarah kepada modus perkosaan adalah petunjuk palsu. Pembunuh bayaran yang mengincar Geneva masih berkeliaran, menunggu kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya. Rhyme dibantu rekan-rekannya: Sachs, Lon Selitto, Mel Cooper, Roland Bell, dan Fred Dellray, berusaha untuk mengungkap siapa pembunuh bayaran tersebut, motif apa sebenarnya dibalik rencana pembunuhan Geneva, dan apa kaitannya dengan kasus Charles Singleton 140 tahun lalu.
Cerita dalam novel ini mengalir dengan luar biasa. Diawali dengan gambaran kejadian yang dialami Charles Singleton saat berusaha melarikan diri dari tuduhan pencurian yang dilakukannya. Kemudian diikuti dengan percobaan pembunuhan Geneva Settle yang gagal. Cerita kemudian mengalir dengan cepat dan misteri dibuka satu persatu secara apik. Perpindahan alur tokoh antara Rhyme, sang pembunuh bayaran, dan satu orang misterius membuat novel ini dipenuhi dengan ketegangan. Dan seperti biasa, Jeffery Deaver selalu memberikan kejutan di akhir cerita, dalam novel ini, sebuah kejutan yang akan mengubah hidup Geneva Settle selamanya.
Judul Asli: The Twelfth Card (Lincoln Rhyme #6)
Penulis: Jeffery Deaver
Penerjemah: B. Sendra Tanuwijaya
Terbit: 2009
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 680 halaman
Sebelum memulai review, saya akan memperkenalkan dulu tentang tokoh utama novel ini, yaitu Lincoln Rhyme. Lincoln Rhyme adalah seorang kriminalis yang terpaksa pensiun karena mengalami kecelakaan pada saat olah TKP. Akibat kecelakaan tersebut, Rhyme mengalami lumpuh dan hanya bisa menggerakkan kepala, bahu, dan satu jari manis sebelah kiri. Sempat mengalami depresi berat dan ingin bunuh diri, Rhyme terselamatkan oleh sebuah kasus yang datang kepadanya. Menangani kasus tersebut membuat Rhyme kembali bersemangat untuk tetap hidup. Dalam kasus ini ia bertemu dengan Amelia Sachs, seorang polisi, yang kemudian menjadi tangan kanan Rhyme dalam mengerjakan olah TKP.
Lincoln Rhyme merupakan satu dari beberapa tokoh detektif karangan Jeffery Deaver. Mungkin jika dibandingkan dengan serial detektif lain, Lincoln Rhyme ini seperti Sherlock Holmes-nya Sir Arthur Conan Doyle atau Hercule Poirot-nya Agatha Christie. Namun demikian, serial detektif ini berlatar belakang masa sekarang di Amerika Serikat.
Dalam seri ini, Lincoln Rhyme dihadapkan pada sebuah kasus percobaan perkosaan yang diarahkan kepada Geneva Settle. Geneva adalah seorang anak kulit hitam berusia enam belas tahun yang tinggal di daerah Harlem yang penuh dengan kekerasan. Pada saat diserang, Geneva sedang menyelidiki tentang asal usul kakek buyutnya yang bernama Charles Singleton untuk tugas sekolahnya. Charles Singleton adalah seorang mantan budak yang ternyata memiliki pengaruh penting dalam perjuangan hak sipil warga kulit hitam pada tahun 1860-an ketika ia kemudian dituduh melakukan pencurian dan ditangkap oleh polisi.
Rhyme kemudian menyadari bahwa petunjuk yang ditunjukkan pelaku yang mengarah kepada modus perkosaan adalah petunjuk palsu. Pembunuh bayaran yang mengincar Geneva masih berkeliaran, menunggu kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya. Rhyme dibantu rekan-rekannya: Sachs, Lon Selitto, Mel Cooper, Roland Bell, dan Fred Dellray, berusaha untuk mengungkap siapa pembunuh bayaran tersebut, motif apa sebenarnya dibalik rencana pembunuhan Geneva, dan apa kaitannya dengan kasus Charles Singleton 140 tahun lalu.
Cerita dalam novel ini mengalir dengan luar biasa. Diawali dengan gambaran kejadian yang dialami Charles Singleton saat berusaha melarikan diri dari tuduhan pencurian yang dilakukannya. Kemudian diikuti dengan percobaan pembunuhan Geneva Settle yang gagal. Cerita kemudian mengalir dengan cepat dan misteri dibuka satu persatu secara apik. Perpindahan alur tokoh antara Rhyme, sang pembunuh bayaran, dan satu orang misterius membuat novel ini dipenuhi dengan ketegangan. Dan seperti biasa, Jeffery Deaver selalu memberikan kejutan di akhir cerita, dalam novel ini, sebuah kejutan yang akan mengubah hidup Geneva Settle selamanya.
Be First to Post Comment !
Post a Comment