Top Social

Kilas Buku: The Girl Who Drank the Moon

|

Satu lagi cerita fantasi middle grade yang memenangkan Newbery Medal tahun 2017. Ceritanya tentang seorang bayi perempuan yang dipisahkan dari ibu kandungnya untuk ditinggalkan di hutan berbahaya sebagai persembahan bagi penyihir. Bayi itu bukan satu-satunya anak yang menjadi persembahan, karena setiap tahun selalu ada satu anak yang harus dikorbankan di daerah Protektorat. Petinggi dan pimpinan biarawati di sana, di sana mewajibkan satu bayi untuk dikorbankan.

Sebenarnya, menurut petinggi (tetua) Proktetorat, tidak ada penyihir di hutan. Hal itu hanya untuk menakuti warga supaya patuh pada peraturan. Padahal, agak jauh di seberang hutan berbahaya, tinggal seorang penyihir baik hati bernama Xan, bersama satu monster dan seekor naganya. Setiap tahun Xan mengambil bayi yang dibuah dari Proktetorat dan diserahkan ke daerah Merdeka supaya dapat diadopsi oleh keluarga yang mampu. Bayi-bayi itu kemudian disebut anak-anak Bintang.

Namun bayi yang satu ini berbeda. Bayi perempuan ini malah tak sengaja mereguk sinar bulan banyak-banyak yang sebenarnya juga tak sengaja disuapi oleh Xan. Menyadari hal itu, akhirnya Xan sendirilah yang mengadopsi bayi yang kemudian diberi nama Luna. Seperti Xan dulu, Luna kecil memiliki kekuatan sihir terlalu banyak akibat asupan sinar bulan yang berlebihan. Penyihir tua itu pun mencaritahu bagaimana Luna dapat mengendalikan kekuatannya hingga saat yang tepat tiba. Dan ternyata hal itu tidaklah mudah. Bahu membahu bersama si monster dan si naga, Xan berusaha mengajarkan sekaligus melindungi Luna dari sihirnya sendiri.

Sementara itu ibu kandung Luna sudah berhenti bersedih. Anehnya, hal ini membuat pimpinan biarawati tidak senang. Satu hal lagi, sang keponakan laki-laki tetua yang tadinya juga calon tetua Proktetorat akan segera memiliki seorang bayi. Bayinya itu akan segera dikorbankan tahun ini. Mencegah hal itu si keponakan tetua membuat rencana matang untuk membunuh penyihir yang akan mengambil bayinya. Istrinya tidak tahu menahu soal rencana itu, namun seperti ibu kandung Luna, ia merasa curiga dengan para tetua dan pimpinan biarawati yang tidak senang para penduduknya move on. Pertanyaannya sekarang: apakah ada pergerakan yang akan dimulai dari sana? Dan apa pengaruhnya terhadap Luna dan anak-anak Bintang di daerah Merdeka?

Awal membaca buku ini kesan yang terbentuk adalah cerita fantasi yang fun layaknya cerita anak-anak biasa. Sayangnya saya salah. Kelly Barnhill telah membentuk cerita fantasi anak yang sedikit dark dan absurd walau masih bisa dibaca oleh remaja usia SMP. Barnhill seolah ingin memberitahu kepada pembaca bahwa sihir ada dalam tubuh dan darah manusia. Cinta dan kasih sayang dapat menjelma menjadi sihir yang baik, sementara iri hati dan kedengkian hanya akan membuahkan sihir jahat yang haus akan penderitaan orang lain.

Saya suka buku ini. Bintang 4.

Data buku

Judul: The Girl Who Drank the Moon
Pengarang: Kelly Barnhill
Penerjemah: Marcalais Fransisca
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer (BIP), 11 September 2017 (terbit pertama kali 2016)
Tebal: 420 halaman
Be First to Post Comment !
Post a Comment

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature