Top Social

Kilas Buku: A Wrinkle in Time

|

Judul: A Wrinkle in Time (Time #1) - Kerutan dalam Waktu
Penulis: Madeleine L'Engle
Penerjemah: Maria M. Lubis
Penerbit: Atria
Cetakan: I, 2007
Tebal: 265
Harga: IDR 7,500 (Obralan Gramedia Matraman)
Award: Newbery Medal (1963), Sequoyah Book Award (1965)

Kalau memang benar buku ini mendapat Newbery pada 1963, maka buku ini ada pada masa balita ibu saya. Sementara isinya tak dinyana, bikin saya sakit kepala luar biasa. Saya tidak perlu meminta maaf ya jika saya tidak (baca: kurang) mengerti dengan detil-detil yang ada dalam buku ini. Dan kemudian kalian berkata: toh ini hak kamu untuk mengerti atau tidak.

Novel ini bercerita tentang dua kakak beradik Meg dan Charles Wallace yang berpetualang hingga ke luar bumi demi mencari ayahnya. Oh ya, tak lupa mereka ditemani oleh Calvin O'Keefe, anak lelaki yang menjadi kakak kelas Meg di sekolah. Petualangan mereka adalah bercampur antara perasaan kengerian dan takjub. Sebelum, ketika dan sesudah petualangan, banyak pertanyaan yang mendayu-dayu dalam pikiran pembaca menurut saya, atau jangan-jangan cuma saya seorang yang ndak mudeng sama kecanggihan isi yang ditawarkan Madame Madeline disini?

Apa saja pertanyaan saya itu?
Well pertama adalah tentang Tesseract. Saya tahu konsepnya, ada kubus dengan titik yang saling berhubungan dalam bangunannya. Tapi kalau dibuat dalam konsep waktu itu bagaimana ya? Jadi kita bepergian ke tempat yang jauh dengan cara mengkerutkan waktu lewat tesseract? Itu bagaimana ya? Jujur saya mencoba membayangkan ini dalam kehidupan nyata, seperti saya membayangkan teleport.

Kedua lagi soal Tesseract.

Ketiga masih soal Tesseract!

Keempat, mari lanjut review. Petualangan kedua remaja (Meg dan Calvin) dan satu anak kecil yang sudah dewasa sebelum waktunya dan kelewat pintar (Charles Wallace) ini benar-benar rumit. Mereka dipandu oleh 3 makhluk yang mungkin termasuk jenis makhluk luar angkasa, sebangsa bintang dan matahari, yang menyamar sebagai manusia. Mereka bernama Mrs. Who, Mrs. Whatsitt dan Mrs. Which. Mereka semua tampak aneh dan memiliki ciri khas masing-masing. Dan merekalah yang memberi petunjuk (lebih tepatnya setengah teka-teki) kepada ketiga anak itu bagaimana menyelamatkan sang ayah dari cengkraman ITU di planet Camazot.

Ketika mereka, para anak-anak, tiba di Camazot, ada sergapan rasa ngeri dalam diri saya. Thriller? Bukan. Tapi lebih kepada keseragaman yang diterapkan di planet tersebut. Semua gerakan para penduduk yang ada disana sama. Tidak sekedar sama, namun ketepatan waktunya pun sama! Astaga. Seolah ada mesin yang mengatur para manusia itu. Penduduknya manusia lho, bukan robot! Disini, Madeleine mencoba menggambarkan betapa mengerikan dan tidak bebasnya jika keberanekaragaman yang ada dalam suatu negeri diberangus dan dijadikan seragam hanya agar mereka tidak memberontak.

Dan anak-anak kecil itu mencoba menghancurkan konsep itu. Mereka mengatakan bahwa keberanekaragaman adalah sesuatu yang indah dan menyenangkan.
"Aku berbeda dan aku bahagia," Calvin berkata. (h. 178)

Ada reviewer yang bilang, bahwa buku ini merupakan hasil dari keyakinan dari agama sang penulis. Ya, mungkin memang ada kaitannya dengan nuansa reliji yang ditawarkan penulis. Seperti yang terungkap dalam kalimat Mrs. Who yang senang berbahasa Perancis:
"Que la terre est petite a qui la voit de cieux! Delile. Betapa kecilnya bumi bagi dia yang melihat dari surga." (h. 110)
Ya, apapun itu, apapun pendapat orang tentang buku ini, saya rasa mayoritas setuju dengan konsep yang ditawarkan Madeleine disini. Meskipun ia membuatnya menjadi lebih rumit dan 'menyenangkan'. Tapi sayangnya akhir cerita ini terlalu simpel buat saya. Tiba-tiba saja mereka bisa langsung pulang ke rumah setelah Meg menyelamatkan Charles. Lalu? Dan? Ahh, setelah sekian panjang saya membaca proses dan petualangan yang bikin saya mikir, jadi cuma ini saja akhirnya?

Dan itulah (mungkin) mengapa harga buku ini yang jatuh di obralan (awalnya terbit seharga > 30k, dan ketika saya beli harganya menjadi 7,500!). Karena isinya agak sukar bagi sebagian pembaca (atau mungkin cuma saya) sehingga mereka tidak tertarik untuk membaca buku sejenis ini lama-lama.

***
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 5 oleh Bzee dan New Authors RC 2013  oleh Ren.
2 comments on "Kilas Buku: A Wrinkle in Time"
  1. Wah, sejenis science fiction gitu ya, Dhil. Punyaku bakal ketimbun jauuhhh di bawah nih :@

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya science fiction mbak.. haha ayo mbak dipercepat bacanya haha.. dan aku saranin.. sabar2 ya baca buku ini :D

      Delete

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature