Top Social

Kilas Buku: Uglies #3, Specials

|
Judul: Specials
Serial: Uglies #1
Penulis: Scott Westerfeld
Penerjemah: Yunita Candra S
Terbit: Juli 2011
Penerbit: Matahati
Tebal: 389 halaman

Kini Tally berubah menjadi kaum Specials, dengan otot dan tulang sekuat baja, kuku dan gigi runcing setajam silet. Pikiran pun jernih tanpa cela dan sangat peka untuk merasakan apa yang ada di sekitarnya. Bahkan penciumannya pun mampu mengendus bau seseorang hingga 1 km jauhnya. Namun perasaannya bengis dan tak kenal ampun. Ya, itulah Tally yang sekarang. Apalagi ia telah masuk menjadi anggota dari kelompok Cutter, kelompok specials dari kaum Specials.

Tally bersama Shay (kini menjadi Boss dari Cutter) dan yang lain membantu Specials Circumtances memburu Smoke Baru, kaum yang menentang operasi plastik dan berusaha memulihkan para kaum yang otaknya diubah melalui operasi. Akhir-akhir ini kaum Smoke berhasil menyelundupkan sekitar 200,000 pil penyembuh dan itulah yang menyebabkan adanya perubahan pada prilaku orang-orang rupawan baru di kota. Tally merasa marah sekali dan merasa harus memburu mereka yang dianggapnya pernah menculik dirinya dari kota. Namun Tally mulai berubah pikiran ketika pacarnya Zane yang masih sekarat, memilih untuk tidak mengikuti jejaknya sebagai kaum Specials.


Buku yang ketiga ini bagus juga, tapi gimana ya hehe. Saya merasa buku ini kalah seru dari buku yang pertama dan kedua. Penulis dirasa agak terburu-buru menyudahi novel ini dengan penyelesaian masalah dan kesimpulan yang sederhana, setelah ia membangun kerumitan di awal. Di akhir, digambarkan Dr. Cable sedikit cukup mudah dikalahkan, lalu ada perubahan kebijakan dari Dewan Kota bahwa kaum Specials akan ditiadakan dan dioperasi ulang kembali ke bentuk semula. Dan itu berlangsung dengan cepat. Kemudian, Tally tidak memilih untuk tinggal di kota manapun, bersama David (pacar pertamanya, dan mungkin menjadi pacarnya kembali setelah Zane meninggal) ia memilih untuk tinggal di alam bebas sambil menjaga keberlangsungan kehidupan kota agar mereka tetap berjalan semestinya dan tidak bertindak bodoh seperti manusia di zaman lalu.

Sepertinya penulis novel ini punya pendapat begini, bahwa perubahan menjadi kaum yang modern itu baik, peraturan itu pun baik, tapi jika semua manusia diubah otaknya dan dijadikan seragam prilakunya, malah buruk jadinya. Namun, kebebasan yang terlalu banyak juga tidak terlalu bagus. Nah yg diperlukan adalah kontrol diri yang baik.

Well, meski begitu, buku ini masih lumayan kok untuk dibaca. Setidaknya Westerfeld sudah punya pesan bagus bagi umat manusia yang membaca novelnya ini. :D
Be First to Post Comment !
Post a Comment

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature