Top Social

Kilas Buku: Travellous Lost in Europe, Found a Love

|

Judul: Travellous: Lost in Europe, Found a Love
Pengarang: Andrei Budiman
Penerbit: Bentang Pustaka, Maret 2012
Paperback, 213 halaman

Sinopsis:
Mimpi jika selalu dijaga dan diusahakan, pasti akan terwujud! Demikian pula mimpi penulis, seorang anak muda yang tak punya, asal Banjarmasin. Dari kecil, ia ingin menjejakkan kaki di Eropa. Semua teman sekolah dan keluarga mentertawakan impiannya itu. Dianggap terlalu muluk dan tidak akan terwujud.

Mimpi itu selalu ia simpan. Sampai saat kuliah, ada jalan mewujudkannya, melalui beasiswa belajar film. Namun, kendala datang. Beasiswa itu hanya meliputi biaya tinggal dan kuliah. Pulang-pergi tidak!

Anak muda tak punya itu bingung, memutar otak, dan akhirnya nekat.

Perjuangannya penuh hambatan, kemujuran, kesedihan, dan kadang kebahagiaan. Sampai akhirnya Eropa ada di tangannya. Pun kisah-kisah cinta berhasil ia torehkan.

Seru, menyenangkan, penuh pengetahuan, dan racun semangat, membuat buku ini harus dibaca semua anak-muda yang ingin mewujudkan mimpi. Travellous!

***

Buku ini bercerita tentang seorang anak muda yang bernama Andrei. Ya, memang ini pengalaman asli penulisnya sih. Aslinya ini buku berawal dari blog yang kunjungannya tinggi.

Baca buku ini kayak percaya nggak percaya. Soalnya ajib banget si Andrei, dengan modal mimpi aja, ia mampu mendapatkan apa yang ia impikan. Memang mimpinya tersebut tidak langsung terwujud begitu saja. Ia pernah mengalami kegagalan sekali namun tetap melanjutkan mimpi serta usahanya. Beruntungnya ia, atas kehendak Tuhan, ia dapat beasiswa belajar di salah satu negara di Eropa. Perjalanan menuju Eropa pun tidak semudah membalikkan tangan. Ia harus melanglangbuana dulu ke Malaysia dan Singapura tanpa memiliki uang saku yang cukup. Ia pun diganjar atas kegigihannya dengan bertemu orang kaya yang baik hati dan agen perjalanan yang mampu mencarikan tiket pesawat dengan harga miring.

Di Eropa, beberapa waktu sebelum jadwal kuliahnya berlangsung, Andrei mampir dulu ke Belanda, bertemu keluarga jauhnya. Di sana ia sempat merasakan dunia kerja negeri Belanda yang ternyata sangat kompetitif dan menuntut serba tepat waktu dan cekatan. Oke, singkat cerita masa tinggalnya di Belanda hampir habis dan ia harus segera menuju Perancis (kalo gak salah Perancis kan ya?) tempat ia mendapat beasiswa.

Okay, sampai di Perancis, saya sudah ndak terlalu merhatiin ceritanya lagi. Sepertinya saya sudah kebosanan. Nggak tau juga sih kenapa bosan. Padahal banyak pembaca yang memberi 4 dan bahkan 5 bintang untuk buku ini. Hmm, duh, saya nggak bisa memberi alasan jelas :D

Yah, kesimpulannya, buku ini sebenarnya menarik, seperti kebanyakan buku perjalanan yang biasa kita temui. Sayangnya saya tidak berhasil menemukan hal yang memikat sehingga saya terpaksa harus memberikan 2 bintang saja.

Be First to Post Comment !
Post a Comment

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature