Sapphire Battersea (Hetty Feather #2)
Pengarang: Jacqueline Wilson
Paperback, 461 halaman
Gramedia Pustaka Utama, 2012
Sinopsis (dari goodreads):
Review:Nama baru, kehidupan baru Hetty Feather.
Buka dan temukan keajaiban kisah-kisahnya.
Kisah tentang keluarga, persahabatan, cinta pertama, dan semangat juang...
Bersiaplah terpesona!
Sapphire Battersea : Pelayan serabutan (dulu dikenal sebagai Hetty Feather)Ida : Sang ibu tersayangJem : sang pujaan hati masa kecilMrs. Briskett : Koki berhati besarBertie : Pelayan tukang dagingMadame Berenice : Cenayang misteriusFreda Fantastis : Si perempuan raksasaEmerald : Si putri duyung menakjubkan
Kini Hetty Feather mengganti namanya diam-diam dengan Sapphire Battersea, nama yang diberikan ibu kandungnya. Semakin besar ia semakin memberontak. Ia juga semakin meyakinkan dirinya bahwa ia tidak akan pernah ditakdirkan sebagai pelayan bagi siapapun. ya, BAGI SIAPAPUN.
Saya suka dengan pemikiran-pemikiran Jacqueline Wilson dalam buku ini. Melalui Hetty alias Sapphire ia bersuara bahwa mengapa ada sekelompok anak yang diharuskan menjadi pelayan seumur hidupnya. Mengapa orang-orang kaya bisa bertindak semaunya seperti membenarkan dirinya sendiri mencuri karya orang lain, misalnya. Untuk kasus ini terjadi pada Hetty ketika majikannya yang penulis mencuri idenya untuk menulis buku terbaru. Manusia mana yang tidak sakit hati karyanya diplagiat? Meski ia hanya seorang anak kecil yang menulis buku harian biasa-biasa saja.
Hetty kecil adalah salah satu penggerak emansipasi wanita dalam novel ini. Cukup mencerahkan. Dan menurut saya buku ini pantas dibaca oleh segala umur khususnya anak-anak usia remaja dan mereka yang mengaku para pemerhati anak.
Artikel ini diikutsertakan pada FYE #5 yang diadakan oleh Bzee, Read-A-Long Jacqueline Wilson oleh mbak Maria dan Whats in a Name oleh Ren. :)
Be First to Post Comment !
Post a Comment