Top Social

Kilas Buku: Ally - All These Lives

|


Seorang gadis bernama Allison Lancaster tidak bisa dibilang sebagai gadis biasa saja. Padahal ia tampak sama seperti manusia lainnya, lahir dengan normal, tumbuh dewasa dengan baik, dan bahagia dengan pekerjaan, keluarga, dan pasangannya. Namun siapa sangka jika Ally (begitu biasa ia dipanggil) memiliki kemampuan untuk berpindah alam semesta? Mungkin saja menyenangkan, tapi bagi Ally kemampuan ini adalah bencana! Di satu hari kamu terlahir dengan satu teman baik yang menyenangkan, ternyata semenit kemudian kamu mendapatkan teman baikmu itu tidak pernah tinggal di dunia ini. Membingungkan bukan?

Ini adalah novel Mbak Arleen A. kedua yang saya baca, meski ternyata ia sudah menulis sepuluh novel. Wow! Padahal saya berpikir ia baru menulis tiga novel saja. Maaf ya Mbak Arleen. Hehe.

Jika pada novel "Then & Now" yang saya baca kemarin, isu yang ingin disampaikan adalah tentang (sedikit) keberadaan pulau Rapa Nui dan suku-suku yang tinggal di sana, dan dua kisah cinta masa lalu dan sekarang yang barangkali berkaitan (mungkin karena reinkarnasi). Pada novel "Ally" ada isu yang juga ingin diangkat oleh Arleen, yakni tentang Teori Dunia Banyak yang dikemukakan oleh fisikawan Amerika Hugh Everett III. Ia berpendapat bahwa terdapat alam semesta paralel yang persis sama dengan alam semesta tempat kita tinggal. Jadi ya mungkin saja alam semesta terdiri atas 3 hingga 5 bagian.

Ally, si tokoh utama ini memiliki kemampuan untuk melintasi dunia paralel. Sayangnya dunia banyak ini tidak memiliki yang sama. Permukaannya memang serupa, namun isi ceritanya tidak sama persis. Selalu saja ada yang berbeda. Hal ini tentu saja membuat Ally frustasi. Ia tidak bisa tenang hidup seperti ini.

Lalu apakah Teori Dunia Banyak ini benar terjadi? Dapat terjadi? Terbukti bisa terjadi? Hmm, saya pribadi masih menganggap hal tsb hanya dapat terjadi dalam novel fiksi ilmiah. Saya tidak yakin dengan hal itu. Tapi mungkin saja bisa terjadi, karena jika Tuhan menghendaki segala sesuatu yang mustahil pun ia tetap akan terjadi.
Dan, sekarang apa yang harus kulakukan? Rasanya aku lagi-lagi menjadi seekor semut yang tidak berdaya di atas sehela daun. Dan jika kali lain Yang Berkuasa mengangkatku dan meletakkanku di atas daun yang lain lagi, aku tidak akan punya pilihan selain menurut dan menerimanya.
Tadinya dengan adanya tabija-ku, aku kira aku punya pilihan. Kukira aku dapat memberikan instruksi kepada Yang Kuasa untuk meletakkan diriku di atas daun tertentu. Rupanya aku naif telah berpikir demikian. Memangnya siapa aku? (hlm. 150)
Mungkin kalimat-kalimat di atas mengandung pesan yang cukup jelas. Penulis tidak hanya sekedar menulis cerita yang berkasit dengan Teori Dunia Banyak, namun ia punya pesan untuk pembaca. Bahwa Tuhan tidak pernah alpa mengurus makhluknya. Ia menempatkan masing-masing jiwa dengan porsinya sendiri, dan pada tempatnya sendiri pula. Yang dapat dilakukan manusia adalah berusaha dan berdoa tanpa menginterupsi kemauan Tuhan.

Pasrah, ikhlas, bersabar, dan menerima apa adanya adalah hal yang terbaik yang dapat dilakukan manusia. Lantas jika itu semua dijalankan dengan ikhlas, maka kedamaian akan menyelimuti. Tidak ada hal yang lebih indah selain kedamaian dan keihlasan dalam hati.

Saya senang dengan buku ini. Memang sih konfliknya rumit sekali, dan tidak bisa dibaca dengan santai. Namun saya sangat mengapresiasi usaha Mbak Arleen untuk mengenalkan Teori Dunia Banyak kepada pembaca dan juga pesan yang indah tadi. OK, 3 bintang untuk buku ini.


Data buku

Judul: Ally: All These Lives
Pengarang: Arleen A.
Editor: Dini Novita Sari
Tebal: 264 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Cet. 1, 22 Januari 2015
ISBN: 9786020308845
Be First to Post Comment !
Post a Comment

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature