Top Social

Kilas Buku: Untunglah, Susunya (Fortunately, the Milk)

|

Siapa yang tidak kenal Neil Gaiman? Penggemar genre fantasi pasti sudah familiar dengan penulis yang satu ini. Neil Gaiman terkenal dengan karya-karyanya yang imajinatif bahkan cenderung "gelap" dan absurd, saya biasa menyebutnya dengan dark fantasy. Meski begitu Gaiman juga menulis beberapa karya fantasy yang lebih ringan daripada yang biasa ia tulis. Salah satunya adalah buku yang sedang saya ulas kali ini, "Untunglah, Susunya."

Dua orang kakak beradik yang kini diurus ayahnya (karena ibunya harus pergi selama beberapa hari ke sebuah konferensi) sedang bingung soal sarapan pagi mereka. Di dalam kulkas tersedia beberapa macam sereal. Sayangnya mereka kehabisan sebotol susu. Tetesan susu terakhir sudah mereka tandaskan semalam. Dan mereka tidak bisa memakan sereal dengan kuah jus jeruk. Tidak bisa karena memang tidak biasa.

Sang ayah yang sedang membaca koran pagi menerima protes kedua anaknya dengan sedikit gundah. Ia ingin anak-anaknya memakan sosis saja sehingga tidak perlu ada tambahan susu. Namun ia berpikir tentang susu untuk campuran tehnya. Maka ia pun setuju untuk pergi membeli susu saat itu juga.

Anak-anak menunggu ayah di rumah. Namun susu mereka tidak segera datang. Rasanya seperti berabad-abad. Tiba-tiba terdengar suara berisik dari luar rumah dan pintu pun terbuka dengan ayah yang tergopoh-gopoh masuk membawa susu. Si kakak beradik baru saja mau protes tapi si ayah sudah siap dengan alasan fantasinya kenapa ia terlambat. Seperti apa ya alasan si ayah sampai melibatkan alien dan dinosaurus dalam ceritanya?

Buku ini tipis, hanya 128 halaman, penuh dengan cerita dari Gaiman dan ilustrasi oleh Skottie Young. Menakjubkan bahwa cerita yang pendek itu mampu membuatmu menarik napas panjang setelah membacanya. Sepertinya kamu sudah berpetualang mengelilingi luar angkasa dan melintasi ruang dan waktu tanpa henti. Saya tersenyum-senyum sendiri ketika mengetahui si ayah berusaha menyelipkan pesan bahwa makan sereal dengan jus jeruk juga enak dan asyik. Well, ini hanyalah usaha dari seorang ayah yang sempat malas membeli sebotol susu jika tidak terpikir soal secangkir teh tanpa susu yang akan diminumnya.

Tentang judul bahasa Indonesia, "Untunglah, Susunya", pada awalnya saya sempat tidak mengerti kenapa ia diterjemahkan plek seperti itu. Untuk sebagian orang kata "susunya" bermakna kurang baik yakni tertuju kepada buah dada perempuan. Tetapi setelah membaca ulang buku ini, saya tidak mempermasalahkannya lagi. Karena memang judul terjemahan sudah pas betul jika dilihat dari konteks cerita. Lagipula alih bahasa untuk buku ini spesial, pak Djokolelono! Ah, untunglah,...

Bintang maksimal untuk buku ini. Neil Gaiman memang mampu memberi kejutan yang berbeda-beda pada tiap bukunya. Kadang pembaca dibuat bingung, takut, gembira, sedih, atau bahkan tidak sanggup menyelesaikan bacaan.

Data buku

Judul: Untunglah, susunya
Judul asli: Fortunately, the Milk
Pengarang: Neil Gaiman
Alih bahasa: Djokolelono
Ilustrasi: Skottie Young
Tebal: 128 halaman, 20 cm
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2015
ISBN: 9786020312255
Be First to Post Comment !
Post a Comment

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature