Top Social

Kilas Buku: Bookends

|
Judul: Bookends
Pengarang: Jane Green
Penerjemah: Utti Setiawati
Genre: Chick Lit, Romance
Paperback, 504 halaman
Gramedia Pustaka Utama, 2008 (pertama kali terbit Januari 2000)

Bookends merupakan mimpi yang menjadi kenyataan bagi Cath. Bersama Lucy, istri sahabatnya dekatnya Josh, mereka mendirikan kafe sekaligus toko buku itu. Cath, Wanita berusia awal tiga puluh yang single, merasa tidak memerlukan kehadiran pria dalam hidupnya. Buat apa? Cath memiliki Lucy dan Josh, Bookends, dan juga Si---pria yang seandainya Cath bisa mengubah orientasi seksualnya, Cath akan dengan senang hati menjadi kekasihnya.

Tetapi Bookends seakan jadi titik tolak dari berbagai guncangan dalam kehidupan Cath dan teman-temannya. Dimulai dari kemunculan kembali teman kuliah mereka yang sempat membuat persahabatan mereka retak, Portia, di pesta pembukaan Bookends. (goodreads)
***
Tempo cerita lambat. It's a real slow-paced. Saya hampir mati kebosanan pada awal-awal cerita. Namun akhirnya Lucy menyelamatkan saya. Ya, tokoh Lucy yang riang dan selalu berpikir positif itu benar-benar menyelamatkan saya. Saya jadi penasaran dengan hubungan Lucy dan Josh setelah kehadiran Portia kembali. Saya juga penasaran dengan kelanjutan hubungan Cath dan James. Tentunya yang terakhir perlu saya perhatikan. Pertama karena cath adalah narator dalam cerita, dan kedua karena Cath diceritakan sebagai perempuan yang agak susah bergaul dengan laki-laki selain Si. Plus, Cath masih belum bisa move on dari Portia. Saya sendiri heran, kenapa ia bisa masih terpesona dengan Portia, padahal justru ia yang cari perhatian dan membuat persahabatan mereka sempat retak.
Beruntung Lucy datang dan menyelamatkan Josh, juga Cath dan Si. Seperti yang saya bilang diatas, Lucy yang keibuan, penyayang dan selalu berpikir positif mampu membuat mereka kembali rekat, termasuk Portia. Lucy juga yang menyelamatkan cerita ini dengan mengarahkan mereka kembali ke tema Bookends yang memang menjadi judul buku ini. Wow, I really like Lucy! :)

Cover Lust
Ahh, setelah membaca ceritanya, saya memutuskan untuk kurang menyukainya. Lho dan lantas kenapa beli?? Sepertinya saya mulai ketularan Mbak Dewi nih (blame on her wkwkkw, sorry mbak Dew). Yap, saya beli karena covernya menarik hati. Dan gegara covernya itu, saya merasa wah cerita cinta yang didominasi dengan toko buku dan segala yang berbau buku. Ternyata Bookends sendiri cuma jadi cameo aja, tidak terlalu mendominasi cerita. Justru Si yang menjadi sentral pada akhirnya. Hmm...

Well, pada akhirnya, buku ini lumayan juga, karena saya kasih bintang dua hihi..

Ulasan ini untuk:
TBBR Mbak Maria
Lucky No. 14 Mbak Astrid
New Author RC Ren
2 comments on "Kilas Buku: Bookends"
  1. Dulu aku beli ini juga 'tertipu' karena bakal mengira bakal beraroma buku..ternyata..jeng-jeng... :D

    ReplyDelete
  2. hahaha sama, aku juga dulu tergoda gara2 judul dan covernya. tapi ceritanya gitu2 aja kurang berkesan ya XD

    ReplyDelete

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature