Judul: Warna Tanah
Judul Asli: The Story of Life Of The Golden Fields Vol. 1
Pengarang: Kim Dong Hwa
Penerjemah: Rosi L. Simamora
Genre: Novel Grafis
Tebal: 320 halaman
Penerbit: GPU, Juli 2010 (Pertama kali terbit 2003)
Warna Tanah menceritakan kehidupan dan dunia dari mata dua generasi perempuan: Ehwa, gadis cilik yang tinggal bersama ibunya, janda di Namwon. Ehwa baru saja memulai perjalanannya menjadi seorang wanita. Bersama setiap musim hujan, Ehwa kecil semakin matang dalam pikiran maupun tubuh. Ehwa dan ibunya sama-sama bertumbuh dan berubah, namun ikatan yang sangat dalam di antara ibu dan anak ini membuat mereka saling mendukung dalam menghadapi dunia dan lingkungan sekitar yang tidak selalu ramah.
Kim Dong Hwa telah menghasilkan banyak novel grafis yang cemerlang. Dalam Warna Tanah, Mr. Kim mencurahkan segenap talentanya untuk menciptakan kisah yang unik dan tak terlupakan, sarat dengan referensi kultural serta gambar-gambar indah. (Goodreads)
***
Awalnya saya pikir ini adalah novel anak-anak biasa, namun ketika saya baca, ceritanya bukan untuk anak-anak sama sekali! Meskipun memang tokoh utamanya adalah Ehwa, seorang gadis cilik. Inti ceritanya adalah mengenai Ehwa yang sedang tumbuh dari seorang gadis kecil biasa menjadi seorang remaja. Pelan-pelan ia belajar mengenai hal ihwal kehidupan manusia dan khususnya seorang wanita.
Saya senang dengan gaya ibu Ehwa dalam mengasuh dan mengayomi anaknya. Ibu Ehwa digambarkan sosok yang tidak hanya lembut namun sabar dalam memberikan penjelasan-penjelasan penting tanpa malu-malu atau meremehkan Ehwa. Melalui hal itu Ehwa pribadi pun tumbuh menjadi gadis yang penuh pengertian dan kebijaksanaan yang dalam. Apalagi yang mampu saya ambil dari cerita adalah Ehwa sebagai sosok anak pemikir yang selalu ingin tahu.
Ini kali kedua saya membaca novel grafis karya Kim Dong Hwa. Seperti Sepeda Merah, saya bisa merasakan kelembutan dan kebijaksanaan Kim. Seolah Kim adalah sosok yang memang lembut, ah siapa tahu aslinya memang seperti itu kan? Karena biasanya hasil karya menunjukkan kepribadian.
Buku ini cukup menarik dan wajar jika saya juga sangat merekomendasikan buku ini. :)
Ulasan ini saya ikutsertakan untuk posbar BBI bulan november dengan tema Novel Grafis. :)
Judul Asli: The Story of Life Of The Golden Fields Vol. 1
Pengarang: Kim Dong Hwa
Penerjemah: Rosi L. Simamora
Genre: Novel Grafis
Tebal: 320 halaman
Penerbit: GPU, Juli 2010 (Pertama kali terbit 2003)
Warna Tanah menceritakan kehidupan dan dunia dari mata dua generasi perempuan: Ehwa, gadis cilik yang tinggal bersama ibunya, janda di Namwon. Ehwa baru saja memulai perjalanannya menjadi seorang wanita. Bersama setiap musim hujan, Ehwa kecil semakin matang dalam pikiran maupun tubuh. Ehwa dan ibunya sama-sama bertumbuh dan berubah, namun ikatan yang sangat dalam di antara ibu dan anak ini membuat mereka saling mendukung dalam menghadapi dunia dan lingkungan sekitar yang tidak selalu ramah.
Kim Dong Hwa telah menghasilkan banyak novel grafis yang cemerlang. Dalam Warna Tanah, Mr. Kim mencurahkan segenap talentanya untuk menciptakan kisah yang unik dan tak terlupakan, sarat dengan referensi kultural serta gambar-gambar indah. (Goodreads)
***
Awalnya saya pikir ini adalah novel anak-anak biasa, namun ketika saya baca, ceritanya bukan untuk anak-anak sama sekali! Meskipun memang tokoh utamanya adalah Ehwa, seorang gadis cilik. Inti ceritanya adalah mengenai Ehwa yang sedang tumbuh dari seorang gadis kecil biasa menjadi seorang remaja. Pelan-pelan ia belajar mengenai hal ihwal kehidupan manusia dan khususnya seorang wanita.
Saya senang dengan gaya ibu Ehwa dalam mengasuh dan mengayomi anaknya. Ibu Ehwa digambarkan sosok yang tidak hanya lembut namun sabar dalam memberikan penjelasan-penjelasan penting tanpa malu-malu atau meremehkan Ehwa. Melalui hal itu Ehwa pribadi pun tumbuh menjadi gadis yang penuh pengertian dan kebijaksanaan yang dalam. Apalagi yang mampu saya ambil dari cerita adalah Ehwa sebagai sosok anak pemikir yang selalu ingin tahu.
Ini kali kedua saya membaca novel grafis karya Kim Dong Hwa. Seperti Sepeda Merah, saya bisa merasakan kelembutan dan kebijaksanaan Kim. Seolah Kim adalah sosok yang memang lembut, ah siapa tahu aslinya memang seperti itu kan? Karena biasanya hasil karya menunjukkan kepribadian.
Buku ini cukup menarik dan wajar jika saya juga sangat merekomendasikan buku ini. :)
Ulasan ini saya ikutsertakan untuk posbar BBI bulan november dengan tema Novel Grafis. :)
Saya baca ini di tokonya karena harganya masih mahal *nasib tinggal di daerah* Dan gambarnya sangat halus, penulisnya juga mampu berkisah dengan halus. Saking halusnya lupa kalo ini sama sekali bukan novel grafis untuk anak2
ReplyDeleteMau pinjam bukuku Yon? Lengkap!! Thanks to Dhila and Lulu :)
Deleteberulang kali buku2 ini seliweran di depan saya *kalo pas nyari buku* tapi saya ragu mo ngambilnya karena kirain isinya dewasa gitu...tapi ternyata ceritanya masih wajar ya. kapan2 harus baca juga ni saya biar tau. yang udah punya baru sepeda merah ama seri chicken soup yang Kim Dong Hwa itu. grafisnya memang cantik banget...lembut...
ReplyDeleteaku baca trilogi ini ngebut di perpus. inget banget wktu itu demi maraton baca. hehhe X)
ReplyDeleteaq suka banget sama karya kim donghwa sejak novelnya Hadiah Natal, ilustrasinya halus banget dengan warna-warni ceria :D ceritanya simple tapi menyentuh, sdh baca yg sepeda merah ?
ReplyDeleteYaaay, baca ini juga untuk Baca Bareng BBI.
ReplyDeleteSex ednya bagus menurutku dan nggak vulgar..
ahhh belum pernah baca kim dong hwa nih...banyak anak BBI yang baca ini buat posbar ya, jadi penasaran :)
ReplyDeletebelum pernah baca sama sekali trilogi warna ini
ReplyDelete