Lost Man's Lane: A Second Episode in the Life of Amelia Butterwoth
Oleh Anna Katherine Green
Penerjemah Selviya Hanna
Paperback, 308 halaman
Visimedia, Juli 2013 (Terbit pertama kali pada 1899)
Ini adalah kali kedua Ms. Butterworth membantu penyelidikan Mr. Gryce dalam memecahkan kasus yang ditanganinya. Jika sebelumnya perempuan setengah baya ini berhasil menuntaskan kasus Affair Next Door (wah aku belum baca buku yang ini) dan dalam kasus kali ini pun ia berhasil bertanggung jawab atas peran detektif rahasia yang kembali dimainkannya.
Kasus yang ikut ditanganinya kali ini adalah kasus hilangnya beberapa laki-laki di jalan setapak yang merupakan jalan singkat menuju stasiun dari arah desa. Dugaan demi dugaan, juga beberapa orang yang dicurigai sebagai tersangka bolak balik memenuhi pikiran Ms. Butterworth dan Mr. Gryce. Asumsi ini juga mengisi diskusi mereka yang tanpa disengaja malah memecahkan kasus lain. Lalu bagaimana dengan kasus utamanya? Mungkinkah orang yang tak pernah disangka dan paling dekat justru menjadi dalang utama dari aksi keji tersebut?
Great Twist
Seperti novel detektif biasanya, Lost Man's Lane juga membuat pembaca berputar-putar, mampir dari satu dugaan ke dugaan lain. Bertele-tele? Ya memang, namun Mrs. Green mampu membuat tulisan yang menyenangkan. Saya sebagai pembaca malah asyik masuk ke dalam cerita dan seolah ikut bertualang bersama dengan Ms. Butterworth. Bahkan ketetapan saya dalam menebak tersangka utamanya (yang memang sering saya lakukan ketika membaca novel detektif dan thriller) selalu berubah-ubah karena terpengaruh dengan pemikiran Ms. Butterworth. Ah, padahal tebakan awal saya terhadap siapa pelakunya sudah benar.
Yang membuat saya takjub dengan imajinasi Mrs. Green adalah motif dan cara si tersangka melakukan aksinya. Tebakan-tebakan saya untuk hal ini salah semua. Lalu seperti apa motifnya dan bagaimana caranya? Ah, pokoknya sangat tidak terduga. Mungkin hal ini bisa terjadi karena Mrs. Green membangun plot yang kuat dalam cerita. So, that's why I call this novel has a very great twist.
Cover dan Penasaran
Ini adalah kali pertama saya membaca novel klasik bertajuk misteri, khususnya karya pengarang Anna Katharine Green. Mungkin jika bukan karena @gila_buku dan penerbit visimedia, saya tidak ada passion untuk membacanya. Apalagi dengan cover yang menurut saya lebih cocok dijadikan buku pelajaran sejarah jika dilihat sekilas, membuat saya tidak yakin dengan isinya.
Dan ternyata saya salah besar. Saya kena kualat. Isi buku ini justru membuat saya tidak mau berhenti membaca. Karena Penasaran? Ya, tentu saja saya penasaran. Kalau saja tidak banyak yang harus lakukan baik di rumah atau di kantor, sepertinya saya mampu menghabiskannya dalam waktu kurang dari tiga jam.
Terjemahan yang enak dibaca
Karena ini buku terjemahan, maka saya ucapkan selamat kepada penerjemahnya, Selviya Hanna. Karena menerjemahkan sama dengan menceritakan kembali. Dan meneceritakan kembali sama dengan menyusun kata-kata yang tepat. Dan menyusun kata-kata yang tepat dibantu dengan imajinasi sama dengan membuat cerita. Dan novel Lost Man's Lane edisi bahasa Indonesia cukup mudah dipahami dan yang penting enak dibaca.
Buku ini sangat tepat dijadikan wishlist untuk para pecinta novel misteri. :) Begitu saja ulasan saya kali ini. Next reading, saya harap saya bisa dapat kesempatan untuk membaca Affair Next Door (Amelia Butterworth #1).
P.S. Terima kasih untuk @gila_buku dan @buku_visimedia
P.P.S. Ulasan ini diikutsertakan pada New Author RC yang diadakan oleh Ren.
Oleh Anna Katherine Green
Penerjemah Selviya Hanna
Paperback, 308 halaman
Visimedia, Juli 2013 (Terbit pertama kali pada 1899)
Ini adalah kali kedua Ms. Butterworth membantu penyelidikan Mr. Gryce dalam memecahkan kasus yang ditanganinya. Jika sebelumnya perempuan setengah baya ini berhasil menuntaskan kasus Affair Next Door (wah aku belum baca buku yang ini) dan dalam kasus kali ini pun ia berhasil bertanggung jawab atas peran detektif rahasia yang kembali dimainkannya.
Kasus yang ikut ditanganinya kali ini adalah kasus hilangnya beberapa laki-laki di jalan setapak yang merupakan jalan singkat menuju stasiun dari arah desa. Dugaan demi dugaan, juga beberapa orang yang dicurigai sebagai tersangka bolak balik memenuhi pikiran Ms. Butterworth dan Mr. Gryce. Asumsi ini juga mengisi diskusi mereka yang tanpa disengaja malah memecahkan kasus lain. Lalu bagaimana dengan kasus utamanya? Mungkinkah orang yang tak pernah disangka dan paling dekat justru menjadi dalang utama dari aksi keji tersebut?
Great Twist
Seperti novel detektif biasanya, Lost Man's Lane juga membuat pembaca berputar-putar, mampir dari satu dugaan ke dugaan lain. Bertele-tele? Ya memang, namun Mrs. Green mampu membuat tulisan yang menyenangkan. Saya sebagai pembaca malah asyik masuk ke dalam cerita dan seolah ikut bertualang bersama dengan Ms. Butterworth. Bahkan ketetapan saya dalam menebak tersangka utamanya (yang memang sering saya lakukan ketika membaca novel detektif dan thriller) selalu berubah-ubah karena terpengaruh dengan pemikiran Ms. Butterworth. Ah, padahal tebakan awal saya terhadap siapa pelakunya sudah benar.
Yang membuat saya takjub dengan imajinasi Mrs. Green adalah motif dan cara si tersangka melakukan aksinya. Tebakan-tebakan saya untuk hal ini salah semua. Lalu seperti apa motifnya dan bagaimana caranya? Ah, pokoknya sangat tidak terduga. Mungkin hal ini bisa terjadi karena Mrs. Green membangun plot yang kuat dalam cerita. So, that's why I call this novel has a very great twist.
Cover dan Penasaran
Ini adalah kali pertama saya membaca novel klasik bertajuk misteri, khususnya karya pengarang Anna Katharine Green. Mungkin jika bukan karena @gila_buku dan penerbit visimedia, saya tidak ada passion untuk membacanya. Apalagi dengan cover yang menurut saya lebih cocok dijadikan buku pelajaran sejarah jika dilihat sekilas, membuat saya tidak yakin dengan isinya.
Dan ternyata saya salah besar. Saya kena kualat. Isi buku ini justru membuat saya tidak mau berhenti membaca. Karena Penasaran? Ya, tentu saja saya penasaran. Kalau saja tidak banyak yang harus lakukan baik di rumah atau di kantor, sepertinya saya mampu menghabiskannya dalam waktu kurang dari tiga jam.
Terjemahan yang enak dibaca
Karena ini buku terjemahan, maka saya ucapkan selamat kepada penerjemahnya, Selviya Hanna. Karena menerjemahkan sama dengan menceritakan kembali. Dan meneceritakan kembali sama dengan menyusun kata-kata yang tepat. Dan menyusun kata-kata yang tepat dibantu dengan imajinasi sama dengan membuat cerita. Dan novel Lost Man's Lane edisi bahasa Indonesia cukup mudah dipahami dan yang penting enak dibaca.
Buku ini sangat tepat dijadikan wishlist untuk para pecinta novel misteri. :) Begitu saja ulasan saya kali ini. Next reading, saya harap saya bisa dapat kesempatan untuk membaca Affair Next Door (Amelia Butterworth #1).
P.S. Terima kasih untuk @gila_buku dan @buku_visimedia
P.P.S. Ulasan ini diikutsertakan pada New Author RC yang diadakan oleh Ren.
Be First to Post Comment !
Post a Comment