Judul: Danny si Juara Dunia
Judul Asli: Danny the Champion of the World
Pengarang: Roald Dahl
Penerjemah: Poppy Damayanti Chusfani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I / 2006
Tebal: 248 halaman
Rating: 3/5
Rentang Usia: 8 tahun
Danny si kecil yang rajin dan pintar hanya tinggal berdua saja dengan ayahnya. Ia sangat mencintai ayahnya. Ayah Danny adalah sosok yang rajin, kreatif, dan yang paling penting adalah penyayang. Ia sangat menyayangi Danny sepenuh hati.
Sampai suatu ketika ayahnya menceritakan rahasianya yang menurut Danny sangat kelam. Ayahnya senang berburu di hutan milik seorang kaya yang pelit secara diam-diam. Danny sempat berontak karena menurutnya ini adalah suatu kejahatan. Namun lama-lama Danny tahu kalau hampir seluruh penduduk desa pun melakukan hal yang sama seperti ayahnya. Dan suatu ketika Danny pun ikut membantu ayahnya menjalankan rencana jitu untuk membuat si orang kaya pelit pemilik hutan itu kapok.
Cerita Dahl disini lagi-lagi berdasarkan pengalaman yang ia miliki. Dulu ia pernah punya teman seorang tukang daging yang senang berburu burung dan Dahl suka ikut berburu dengannya meski tidak pernah berhasil dapat seekor pun namun Dahl menyukainya. Jadi tukang daging teman Dahl itu merupakan inspirasi untuk karakter bagi ayah Danny. Sementara karakter Danny, menurut saya, adalah Dahl sendiri (meski sebenarnya ada satu adegan Danny dalam novel ini yang diambil berdasarkan adegan asli yang dilakukan Ophelia, anak Dahl). Karena dalam karakter Danny ada sedikit pemberontakan mengenai hal-hal yang terkait dengan perburuan. Seperti ketika ia pertama kali tahu bahwa ayahnya punya hobi yang tidak biasa yakni senang berburu diam-diam, Danny menolaknya dan menganggapnya suatu kejahatan besar. Dan ini sangat pas dengan Dahl yang dalam kebanyakan novelnya seperti the Magic Finger, the Twits, the Giraffe, the Pelly and Me yang memiliki pesan agar tidak asal berburu binatang untuk kesenangan.
Selain pesan tersirat bagi para anak-anak, buku ini juga memiliki pesan khusus bagi para orang tua, agar tidak menjadi ornag tua yang terlalu kaku melainkan menjadi orang tua yang asyik. Orang tua kaku dalam buku ini diwakili oleh guru Danny yang senang main pukul terhadap anak-anak muridnya, termasuk Danny. Dan orang tua yang menyenangkan dalam buku ini tentu saja diwakili oleh ayah Danny.
Buku ini layak dibaca oleh anak-anak berusia 8 tahun. :)
***
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 4 oleh Bzee dan What's in a Name oleh Ren, dan Read-a-long with Roald Dahl oleh Hobby Buku. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini dan disini.
Judul Asli: Danny the Champion of the World
Pengarang: Roald Dahl
Penerjemah: Poppy Damayanti Chusfani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I / 2006
Tebal: 248 halaman
Rating: 3/5
Rentang Usia: 8 tahun
Danny si kecil yang rajin dan pintar hanya tinggal berdua saja dengan ayahnya. Ia sangat mencintai ayahnya. Ayah Danny adalah sosok yang rajin, kreatif, dan yang paling penting adalah penyayang. Ia sangat menyayangi Danny sepenuh hati.
Sampai suatu ketika ayahnya menceritakan rahasianya yang menurut Danny sangat kelam. Ayahnya senang berburu di hutan milik seorang kaya yang pelit secara diam-diam. Danny sempat berontak karena menurutnya ini adalah suatu kejahatan. Namun lama-lama Danny tahu kalau hampir seluruh penduduk desa pun melakukan hal yang sama seperti ayahnya. Dan suatu ketika Danny pun ikut membantu ayahnya menjalankan rencana jitu untuk membuat si orang kaya pelit pemilik hutan itu kapok.
Cerita Dahl disini lagi-lagi berdasarkan pengalaman yang ia miliki. Dulu ia pernah punya teman seorang tukang daging yang senang berburu burung dan Dahl suka ikut berburu dengannya meski tidak pernah berhasil dapat seekor pun namun Dahl menyukainya. Jadi tukang daging teman Dahl itu merupakan inspirasi untuk karakter bagi ayah Danny. Sementara karakter Danny, menurut saya, adalah Dahl sendiri (meski sebenarnya ada satu adegan Danny dalam novel ini yang diambil berdasarkan adegan asli yang dilakukan Ophelia, anak Dahl). Karena dalam karakter Danny ada sedikit pemberontakan mengenai hal-hal yang terkait dengan perburuan. Seperti ketika ia pertama kali tahu bahwa ayahnya punya hobi yang tidak biasa yakni senang berburu diam-diam, Danny menolaknya dan menganggapnya suatu kejahatan besar. Dan ini sangat pas dengan Dahl yang dalam kebanyakan novelnya seperti the Magic Finger, the Twits, the Giraffe, the Pelly and Me yang memiliki pesan agar tidak asal berburu binatang untuk kesenangan.
Selain pesan tersirat bagi para anak-anak, buku ini juga memiliki pesan khusus bagi para orang tua, agar tidak menjadi ornag tua yang terlalu kaku melainkan menjadi orang tua yang asyik. Orang tua kaku dalam buku ini diwakili oleh guru Danny yang senang main pukul terhadap anak-anak muridnya, termasuk Danny. Dan orang tua yang menyenangkan dalam buku ini tentu saja diwakili oleh ayah Danny.
Buku ini layak dibaca oleh anak-anak berusia 8 tahun. :)
***
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 4 oleh Bzee dan What's in a Name oleh Ren, dan Read-a-long with Roald Dahl oleh Hobby Buku. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini dan disini.
Be First to Post Comment !
Post a Comment