Müller hoch Drei - Petualangan si Kembar Tiga
By. Buckhard Spinnen
Gramedia Pustaka Utama, Desember 2012
264 halaman
"Umur kita belum empat belas. Kita dua anak yang terbuang atau nyaris terjual. Yang kita butuhkan adalah keluarga sungguhan. Orang yang memaksa kita makan makanan sehat. Orang yang mencucikan pakaian kita dan membujuk kita memakai pakaian yang tidak cool, supaya jangan sakit. Dan orang yang menjelaskan kepada kita kenapa melanjutkan sekolah lebih baik daripada mendaftarkan diri ikut casting acara pilihan bintang." (Spinnen, Petualangan si Kembar Tiga: halaman 119 - 120)
Buku ini bercerita tentang si kembar tiga yang bertualang mencari orang tua yang tepat bagi mereka. Pada awalnya mereka sendiri tidak tahu jika mereka adalah kembar. Namun berkat seorang hacker, semua kehidupan berubah. Kejadian demi kejadian yang tidak diduga terjadi begitu saja, seperti bertualang. Hingga pada akhirnya mereka menyadari jika memiliki tujuan yang sama, yakni memiliki keluarga utuh dengan orang tua yang sangat perhatian terhadap anak-anaknya.
***
Pertama kali bertemu dengan buku ini yakni di sebuah pusat perbelanjaan di seberang kantor. Beruntung saya langsung mengambil buku tsb tanpa ragu, apalagi jumlahnya hanya sebuah. Diterbitkan tidak sampai setahun dengan harga miring pula. Ditambah saya punya feeling bagus terkait buku ini. Dan benar saja, Petualangan Si Kembar Tiga menjadi satu-satunya buku yang langsung habis saya baca dalam hampir 3 minggu terakhir ini. Bahkan saya menghabiskannya hanya dalam waktu satu hari di tengah nuansa yang selalu hectic!
Lalu kemana saja saya selama tiga minggu? Tidak membaca? Ya saya membaca, namun tidak selalu habis. Saya baca 5 buku sekaligus dan belum selesai dalam 3 minggu ini. Entah, mungkin cerita-ceritanya membuat saya cepat bosan (padahal sebenarnya buku yang saya baca buku-buku berating tinggi). Jikalau saya mempublish ulasan buku-buku dengan cepat karena itu sudah terjadwal, dan bukan karena saya baca langsung pada waktu yang sama.
Saya senang dengan cerita si kembar Paul, Paula, dan Pauline Muller ini. Sang penulis tampaknya sangat menikmati cerita yang dibuatnya. Alurnya lancar dan kocak. Gaya Spinnen menulis agak blak-blakan dan apa adanya. Dengan berbagai sudut pandang si tokoh, Spinner berkali-kali mengkritik gaya asuh orang tua dan menyinggung bagaimana perasaan tertekan seorang anak jika harus menghadapi perceraian orang tuanya. Selain itu kritikan Spinnen juga ditekankan kepada sinetron yang ceritanya hanya berputar pada percintaan dan .... sering tak masuk akal. Secara tak langsung buku ini berbicara tentang sinetron yang tak bagus bagi kesehatan jiwa para penonton khususnya anak-anak.Akhir kata, saya memberi 4 bintang pada buku ini. Pun buku ini cocok dibaca anak usia 10 tahun. :)
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 3 oleh Bzee dan New Authors RC 2013. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini dan disini.
Masih nunggu bukunya sampai. Makin penasaran baca buku ini.. XD
ReplyDelete