Top Social

Kilas Buku: The Girl who Could Fly

|
Judul: The Girl who Could Fly
Pengarang: Victoria Forester
Penerjemah: Ferry Halim
Penerbit: Atria
Cetakan: I, Mei 2011
Tebal: 376 halaman
Award: Iowa Children's Choice Award Nominee (2012)
Usia layak baca: 11+

Keluarga McCloud adalah keluarga yang biasa saja dan sederhana. Mereka hidup dengan penuh rasa patuh, takut dan syukur kepada Tuhan. Mereka tidak pernah neko-neko dan tidak mau mengambil resiko dengan mencoba hal-hal yang baru. Yang jelas mereka sangat percaya jika garis hidup sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa dan mereka harus dengan sangat rigid mengikuti aturan yang ada.

Namun hal yang tidak biasa mulai terjadi. Betty McCloud mulai mengandung bayi setelah 25 tahun hidup tanpa anak. Tidak ada rasa percaya dalam diri Betty dan ia bahkan menganggap ini adalah keanehan. Lambat laun, wanita itu menerima dengan lapang bayi yang dikandungnya hingga melahirkan.

Tidak disangka ada kejadian lagi yang membuat Betty dan Joe McCloud harus memegangi dada untuk mengurangi rasa kaget yang sepertinya muncul bertubi-tubi. Anak semata wayangnya Piper McCloud bisa dengan mudah terbang ke angkasa! Pasangan McCloud pun mulai menganggap ini sudah sangat tidak wajar dan bisa jadi keluarga mereka dikutuk Tuhan karena perbuatan yang tidak baik. Betty dan Joe bertindak sangat ekslusif terhadap Piper. Mereka tidak memperbolehkan Piper pergi kemanapun hingga menyebabkan gadis cilik itu kesepian dan tetangga sekitarnya kasak kusuk tak karuan.

Suatu hari pada piknik bersama keluarga se-Lowland County, Piper yang tak tahan dengan cibiran teman sebaya dan tetangga sekitarnya pun berusaha menunjukkan kemampuan terbangnya dengan mengambil bola baseball yang terbang jauh ke angkasa. Warga Lowland County yang sedang berkumpul tentunya ternganga-nganga dengan bakat Piper yang istimewa, namun sayang tidak ada dari mereka yang melontarkan pujian, termasuk Betty dan Joe (yang biasa dipanggil sebagai Ma dan Pa oleh Piper).

Hingga pada hari berikutnya, Piper yang nakal baru menyadari mengapa ia dilarang terbang oleh orang tuanya. Mengapa Pa dan Ma begitu protektif terhadap dirinya. Ya, karena ia harus pergi bersekolah di sebuah institusi bernama I.N.S.A.N.E. Ternyata sekolah yang didambakan Piper adalah sekolah yang paling berbahaya baginya. Tidak seperti Sky High (lihat film Sky High keluaran 2005) yang memang merupakan sekolah khusus mengasah bakat-bakat luar biasa, I.N.S.A.N.E adalah tempat yang jauh berbeda. Ia akan mengerdilkanmu, menyerap bakat istimewamu untuk menjadi 'normal' kembali seperti manusia kebanyakan.

Dan pada akhirnya, bagaimana dengan Piper?

Well, menurut saya novel ini cukup bagus. Sayangnya ada beberapa ide yang dapat saya tebak dengan mudahnya, walau ada beberapa juga yang meleset dari perkiraan. Ada yang mengganggu pikiran saya ketika membaca peran J., si manusia tak kasat mata yang berusaha membantu Piper. Saya rasa J. ini adalah saudara laki-laki dari Dr. Hellion yang kebetulan mendapat porsi sedikit untuk masuk dalam cerita ini. Mungkin saja (mungkin lho), buku ini ada sekuelnya dimana terdapat kisah J. dan misinya menyelamatkan Piper. Ya, barangkali sebenarnya buku ini belum selesai (?). Atau malah sudah ada sekuelnya (?).

Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 3 oleh Bzee dan New Authors RC 2013. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini dan disini.
1 comment on "Kilas Buku: The Girl who Could Fly"
  1. kayaknya seru, kemarin liat di gramedia book fair tapi gak beli >< hehe

    ReplyDelete

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature