Judul: Interworld
Pengarang: Neil Gaiman dan Michael Reaves
Alihbahasa: Tanti Lesmana
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, 2010
Tebal: 280 halaman
Rating: 2 / 5
Usia Kelayakan Membaca: > 13 tahun
Bercerita tentang Joey Harker, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang tidak terlalu pintar dan sering tersesat, bahkan di rumahnya sendiri. Suatu hari Joey benar-benar tersesat. Bukan kasus tersesat biasa. Ia melintasi dunia yang berbeda dimensi. Gara-gara kemampuan Joey yang tidak biasa ini, ia menjadi sasaran empuk bagi 2 dunia dimensi yang berbeda, HEX yang mengandalkan sihir dan Binary yang mengandalkan sains. Dua dunia yang berlawanan itu sama-sama menginginkan Joey sebagai alat tempur mereka. Pada akhirnya Joey tidak bergabung dengan keduanya dan malah memilih Interworld, pasukan yang berasal dari dimensi yang berbeda-beda. Yang cukup mengagetkan pada awalnya adalah, pasukan tsb adalah versi-versi Joey yang bermacam-macam.
Di awal saya novel ini berhasil mendapat perhatian saya. Joey bercerita tentang Mr. Dimas, guru kelas Kajian Sosialnya yang agak nyentrik. Dan asalnya saya berpikir, justru Mr. Dimas yang akan menjadi karakter penting dalam dunia Interworld. Tapi ternyata tidak. Mr. Dimas hanya salah satu cameo saja. Namun meski begitu, Mr. Dimas-lah yang berjasa membawa err, apa itu istilah dalam materi analisa sastranya ya, err.. Ya Mr. Dimas-lah yang berjasa membawa hidden topic kepada pembaca tentang topik yang akan berlangsung dalam novel ini. Saya menyebutnya hidden topic, karena saya lupa istilahnya. Tapi yang jelas maksud hidden topic ini yakni seperti dalam film, dan di awal mula film, kita terus menerus disuguhkan oleh scene sebuah jam tangan terus menerus, berikutnya kita akan menebak begini, 'wah pasti akan ada sesuatu dengan jam tangan ini'. Jadi ya kira-kira seperti itu. :)
Kemudian lama-lama saya semakin bingung (ga mudeng) dengan cerita-cerita selanjutnya. Bukan karena idenya yang jelek, namun karena otak saya yang terlalu malas berpikir dan kemampuan saya untuk berpikir canggih itu kurang membanggakan. Akhirnya ketika membaca hingga akhir saya pun masih agak gamang dan mencoba memahami ide nyentrik Gaiman dan Reaves yang keren ini. Hey kalian berdua (buat Gaiman dan Reaves), saya maklum atas cerita kalian ini, dan saya maklum mengapa orang-orang televisi tidak bisa memahami bagian menarik dari ide cerita yang asalnya ingin dibuat sebagai film petualangan ini.
Tapi begini, tenang saja para pembaca, saya masih mampu kok untuk mendapat inti cerita dari Interworld. Sebagai pembaca yang baik, boleh dong kalau saya menganalisa, meski dengan cara yang sangat amatiran. Intinya, kehidupan di dunia ini akan lebih baik jika dijalankan dengan cara seimbang, tidak ada dominasi dari bidang atau hal tertentu. Seperti misalnya dalam novel ini, ada kubu HEX yang sangat ahli dalam sihir dan ingin menguasai dunia dengan sihirnya, dan kemudian ada Binary yang sangat ahli dengan teknologi dan ingin menguasai dunia dengan teknologinya. Sementara maksud dari adanya kubu Interworld adalah untuk menyadarkan mereka jika sihir dan teknologi digabungkan (seimbang), dunia ini akan berjalan lebih baik dan tidak ada bersitegang lagi. Seperti kutipan berikut;
Novel ini bukan novel teologi namun lebih kepada Fisika (kedua pengarang menyatakan ini pada h. 86-87). Namun lagi-lagi adalah hak pembaca untuk menganalisanya dari sudut pandang apapun.
Akhir kata, meski saya kurang suka dengan novel ini, saya tetap mengakui ide ceritanya hebat. :) Buku ini cocok untuk dibaca anak-anak mulai usia remaja.
P.S. Ada satu kutipan lagi yang menjadi favorit saya dalam buku ini. Dan untuk maknanya silakan renungkan sendiri ya. :)
Pengarang: Neil Gaiman dan Michael Reaves
Alihbahasa: Tanti Lesmana
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, 2010
Tebal: 280 halaman
Rating: 2 / 5
Usia Kelayakan Membaca: > 13 tahun
Bercerita tentang Joey Harker, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang tidak terlalu pintar dan sering tersesat, bahkan di rumahnya sendiri. Suatu hari Joey benar-benar tersesat. Bukan kasus tersesat biasa. Ia melintasi dunia yang berbeda dimensi. Gara-gara kemampuan Joey yang tidak biasa ini, ia menjadi sasaran empuk bagi 2 dunia dimensi yang berbeda, HEX yang mengandalkan sihir dan Binary yang mengandalkan sains. Dua dunia yang berlawanan itu sama-sama menginginkan Joey sebagai alat tempur mereka. Pada akhirnya Joey tidak bergabung dengan keduanya dan malah memilih Interworld, pasukan yang berasal dari dimensi yang berbeda-beda. Yang cukup mengagetkan pada awalnya adalah, pasukan tsb adalah versi-versi Joey yang bermacam-macam.
Di awal saya novel ini berhasil mendapat perhatian saya. Joey bercerita tentang Mr. Dimas, guru kelas Kajian Sosialnya yang agak nyentrik. Dan asalnya saya berpikir, justru Mr. Dimas yang akan menjadi karakter penting dalam dunia Interworld. Tapi ternyata tidak. Mr. Dimas hanya salah satu cameo saja. Namun meski begitu, Mr. Dimas-lah yang berjasa membawa err, apa itu istilah dalam materi analisa sastranya ya, err.. Ya Mr. Dimas-lah yang berjasa membawa hidden topic kepada pembaca tentang topik yang akan berlangsung dalam novel ini. Saya menyebutnya hidden topic, karena saya lupa istilahnya. Tapi yang jelas maksud hidden topic ini yakni seperti dalam film, dan di awal mula film, kita terus menerus disuguhkan oleh scene sebuah jam tangan terus menerus, berikutnya kita akan menebak begini, 'wah pasti akan ada sesuatu dengan jam tangan ini'. Jadi ya kira-kira seperti itu. :)
Kemudian lama-lama saya semakin bingung (ga mudeng) dengan cerita-cerita selanjutnya. Bukan karena idenya yang jelek, namun karena otak saya yang terlalu malas berpikir dan kemampuan saya untuk berpikir canggih itu kurang membanggakan. Akhirnya ketika membaca hingga akhir saya pun masih agak gamang dan mencoba memahami ide nyentrik Gaiman dan Reaves yang keren ini. Hey kalian berdua (buat Gaiman dan Reaves), saya maklum atas cerita kalian ini, dan saya maklum mengapa orang-orang televisi tidak bisa memahami bagian menarik dari ide cerita yang asalnya ingin dibuat sebagai film petualangan ini.
Tapi begini, tenang saja para pembaca, saya masih mampu kok untuk mendapat inti cerita dari Interworld. Sebagai pembaca yang baik, boleh dong kalau saya menganalisa, meski dengan cara yang sangat amatiran. Intinya, kehidupan di dunia ini akan lebih baik jika dijalankan dengan cara seimbang, tidak ada dominasi dari bidang atau hal tertentu. Seperti misalnya dalam novel ini, ada kubu HEX yang sangat ahli dalam sihir dan ingin menguasai dunia dengan sihirnya, dan kemudian ada Binary yang sangat ahli dengan teknologi dan ingin menguasai dunia dengan teknologinya. Sementara maksud dari adanya kubu Interworld adalah untuk menyadarkan mereka jika sihir dan teknologi digabungkan (seimbang), dunia ini akan berjalan lebih baik dan tidak ada bersitegang lagi. Seperti kutipan berikut;
"Interworld bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan..." (h. 132)
Novel ini bukan novel teologi namun lebih kepada Fisika (kedua pengarang menyatakan ini pada h. 86-87). Namun lagi-lagi adalah hak pembaca untuk menganalisanya dari sudut pandang apapun.
Akhir kata, meski saya kurang suka dengan novel ini, saya tetap mengakui ide ceritanya hebat. :) Buku ini cocok untuk dibaca anak-anak mulai usia remaja.
P.S. Ada satu kutipan lagi yang menjadi favorit saya dalam buku ini. Dan untuk maknanya silakan renungkan sendiri ya. :)
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 3 oleh Bzee. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini."Dan, pokoknya, kita punya potensi. Siapa yang butuh medali? Aku lebih suka punya potensi daripada medali." (h. 272)
Be First to Post Comment !
Post a Comment