Judul: The Ugly Old Scarecrow and Other Stories
Pengarang: Enid Blyton
Ilustrasi: Jane Etteridge
Penerbit: Awards Publication
Cetakan: I / 1989
Tebal: 192 halaman
Harga: Pinjam dari Perpustakaan LIA Pramuka
Usia kelayakan membaca: 7 tahun
Kumpulan cerita pendek karya Enid Blyton kali ini berjudul the Ugly Old Scarecrow berisi 15 cerita yakni:
Tentunya semua cerita bagus tapi pastinya (menurut saya) ada yang paling bagus diantara yang bagus. Seperti dua cerita (dari 15) yang saya pilih untuk dibahas dalam review kali ini, yakni Gillian Earns Some Money dan the Ugly Old Scarecrow.
Gillian Earns Some Money, bercerita tentang seorang gadis kecil bernama Gillian yang sedang bingung karena tidak memiliki uang untuk membeli kado ulang tahun ibunya. Akhirnya ia berusaha mencari uang dengan membantu ayah dan bibinya mengerjakan sesuatu sehingga uang tabungannya cukup untuk membeli bros cantik bagi ibunya. Sang ibu luar biasa bahagia dengan hadiah dari Gillian. Nilai moralnya adalah Gillian tidak begitu saja mau menerima pemberian orang lain tanpa berusaha terlebih dahulu. Nilai ini dapat ditularkan anak-anak dengan menambahkan bahwa hasil dengan usaha sendiri akan terasa lebih nikmat jika dengan hanya menunggu saja tanpa berbuat apapun.
The Ugly Old Scarecrow, bercerita tentang dua kakak beradik bernama Peter dan Jane senang bermain di luar rumah. Suatu ketika mereka melihat boneka orang-orangan sawah yang ada di sawah dekat rumah mereka. Peter dan Jane tidak suka dengan penampilan orang-orangan sawah yang menyeramkan. Bahkan suatu malam Jane bermimpi tentang orang-orangan sawah dan terbangun dengan menangis. Untuk menenangkan anak-anaknya dari rasa takut kepada orang-orangan sawah, ibu pun mengajak Peter dan Jane menemui orang-orangan sawah yang sudah tua itu secara langsung pada pagi harinya. Ibu menjelaskan bahwa orang-orangan swah tidaklah jahat. Ia malah membantu petani untuk mengusir burung-burung yang ingin memakan hasil panen. Ia bahkan menjadi rumah bagi burung kecil dan kelinci. Peter dan Jane mulai menyukai orang-orangan sawah karena kelinci dan burung robin juga menyukainya. Nilai moralnya adalah ketika anak-anak merasakan ketakutan yang harus dilakukan para orang tua bukan memperdalam rasa takut mereka melainkan menunjukkan alasan logis kenapa mereka tidak boleh merasa takut. Cara menunjukkan alasan logis tsb bukanlah dengan cara memarahi namun dengan suara yang lembut dan menyenangkan mereka.
Buku dengan ilustrasi gambar yang disukai anak-anak ini cocok dibaca oleh mereka mulai dari 7 tahun. Bantuan penjelasan orang tua tentunya akan lebih memudahkan para anak-anak untuk memahami nilai moral dari setiap cerita buku ini.
***
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 2 oleh Bzee dan Read-a-long with Enid Blyton oleh Hobby Buku. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini dan disini.
Pengarang: Enid Blyton
Ilustrasi: Jane Etteridge
Penerbit: Awards Publication
Cetakan: I / 1989
Tebal: 192 halaman
Harga: Pinjam dari Perpustakaan LIA Pramuka
Usia kelayakan membaca: 7 tahun
Kumpulan cerita pendek karya Enid Blyton kali ini berjudul the Ugly Old Scarecrow berisi 15 cerita yakni:
- The Very Old Kettle
- Louise and Bobs have an Adventure
- The Apple That Couldn't Be Found
- Well, Really, Old Grandad
- Polly Piglet
- Gillian Earns Some Money
- Billy-Dog
- Mr Tweeky's Magic Pockets
- The Talking Teapot
- How Lucky They Were!
- The Wizard's Needle
- What a Surprise!
- The Chocolate Cock
- Funny-Face
- The Ugly Old Scarecrow
Tentunya semua cerita bagus tapi pastinya (menurut saya) ada yang paling bagus diantara yang bagus. Seperti dua cerita (dari 15) yang saya pilih untuk dibahas dalam review kali ini, yakni Gillian Earns Some Money dan the Ugly Old Scarecrow.
Gillian Earns Some Money, bercerita tentang seorang gadis kecil bernama Gillian yang sedang bingung karena tidak memiliki uang untuk membeli kado ulang tahun ibunya. Akhirnya ia berusaha mencari uang dengan membantu ayah dan bibinya mengerjakan sesuatu sehingga uang tabungannya cukup untuk membeli bros cantik bagi ibunya. Sang ibu luar biasa bahagia dengan hadiah dari Gillian. Nilai moralnya adalah Gillian tidak begitu saja mau menerima pemberian orang lain tanpa berusaha terlebih dahulu. Nilai ini dapat ditularkan anak-anak dengan menambahkan bahwa hasil dengan usaha sendiri akan terasa lebih nikmat jika dengan hanya menunggu saja tanpa berbuat apapun.
The Ugly Old Scarecrow, bercerita tentang dua kakak beradik bernama Peter dan Jane senang bermain di luar rumah. Suatu ketika mereka melihat boneka orang-orangan sawah yang ada di sawah dekat rumah mereka. Peter dan Jane tidak suka dengan penampilan orang-orangan sawah yang menyeramkan. Bahkan suatu malam Jane bermimpi tentang orang-orangan sawah dan terbangun dengan menangis. Untuk menenangkan anak-anaknya dari rasa takut kepada orang-orangan sawah, ibu pun mengajak Peter dan Jane menemui orang-orangan sawah yang sudah tua itu secara langsung pada pagi harinya. Ibu menjelaskan bahwa orang-orangan swah tidaklah jahat. Ia malah membantu petani untuk mengusir burung-burung yang ingin memakan hasil panen. Ia bahkan menjadi rumah bagi burung kecil dan kelinci. Peter dan Jane mulai menyukai orang-orangan sawah karena kelinci dan burung robin juga menyukainya. Nilai moralnya adalah ketika anak-anak merasakan ketakutan yang harus dilakukan para orang tua bukan memperdalam rasa takut mereka melainkan menunjukkan alasan logis kenapa mereka tidak boleh merasa takut. Cara menunjukkan alasan logis tsb bukanlah dengan cara memarahi namun dengan suara yang lembut dan menyenangkan mereka.
Buku dengan ilustrasi gambar yang disukai anak-anak ini cocok dibaca oleh mereka mulai dari 7 tahun. Bantuan penjelasan orang tua tentunya akan lebih memudahkan para anak-anak untuk memahami nilai moral dari setiap cerita buku ini.
***
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 2 oleh Bzee dan Read-a-long with Enid Blyton oleh Hobby Buku. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini dan disini.
Wow, Blyton. Cerita-cerita Blyton tidak pernah ada habisnya untuk dikagumi. Kini ketika saya membaca kumpulan cerpennya pun saya masih kagum, bahkan lebih kagum lagi. Blyton, salah satu pendongeng handal dari Inggris ini mampu menyisipkan pesan-pesan moral dalam cerita yang sangat singkat sekalipun.
ReplyDeletesetuju bangets ngets ngetttss ama kalimat2 di atas ^o^