Top Social

Kilas Buku: Keluarga Flood #6, Liburan Seru

|
Keluarga Flood #6, Liburan Seru
Judul Asli: The Floods #6, The Great Outdoors
Penulis: Colin Thompson
Penerjemah: Ferry Halim
Cetakan: I / 2009
Rating: 3/5

Setelah peristiwa kelima anak Flood menjadi tersangka pembunuhan terhadap profesor gadungan pada seri lalu, kini keluarga Flood memutuskan untuk berlibur di pantai Port Folio bersama tetangganya, keluarga Hulbert. Selama berlibur disana, keluarga Flood dengan tetangganya itu menyewa lantai atas hotel yang teramat sangat mahal dan mewah dan menginap disana.

Selama liburan banyak momen yang mereka lalui; Betty dan sahabat karibnya, Ffiona, yang ikut lomba membangun istana pasir (istana pasir mereka menjadi istana pasir paling tinggi dan paling tahan air berkat bantuan Winchflat), Mordonna membantu pesulap dan asistennya yang tidak populer agar menjadi tersohor dan juga membantu para binatang di arena sirkus yang menderita, serta Valla yang menemukan cinta sejatinya di area pemakaman. Sayangnya acara liburan itu berakhir menyedihkan. Di suatu malam, saat Mordonna dan Nerlin sedang duduk berdua di pinggir pantai, mereka merasakan goncangan yang dasyat. Diduga goncangan tersebut berasal dari palung Mariana, dimana sebuah gunung meletus disana dan menghasilkan sebuah pulau. Mordonna ingat jika palung tsb adalah tempat pembuangan bagi Hearse Whisperer yang dikunci didalam botol ajaib. Si Pembisik maut yang tidak tahan api akan bebas dan kembali mengancam kehidupan keluarga Flood.


***

Akhirnya, saya akui untuk buku Flood yang satu ini saya cukup menyukainya (sebelumnya saya memberi rating 1 untuk Keluarga Flood #5). Saya suka cara Thompson mengungkapkan kritikan sosial dalam novel ini seperti yang ada pada halaman 125 di bagian paragaraf terakhir;
Kategori lainnya adalah para manusia, yang terlalu bodoh untuk menyadari mereka sedang dieksploitasi. Itulah sebabnya mengapa acara televisi Big Brother dan Idol sangat sukses. (Colin Thompson, Keluarga Flood #6: Liburan Seru, hal. 125)
Baiklah begitu saja dulu analisa dari saya. Satu hal lagi, meski ini buku untuk anak-anak, tapi saya kurang yakin anak-anak usia 8-7 tahun, balita dan batita akan mengerti kandungan kritik sosial yang dilontarkan sang penulis disini. Terima kasih. :)
Be First to Post Comment !
Post a Comment

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature