Taiko
Penulis: Eiji Yoshikawa
Alih Bahasa: Hendarto Setiadi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: September 2003
Tebal: 1142 halaman
Pada tulisan ini, saya akan membahas tentang novel bertema sejarah. Novel yang akan saya bahas kali ini adalah sebuah novel yang sangat tebal berjudul Taiko karya Eiji Yoshikawa. Inti cerita ini adalah kisah sejarah penyatuan Jepang pada dekade abad 16. Saat itu, Jepang terbagi menjadi beberapa daerah kecil yang dipimpin oleh marga/keluarga tertentu. Pada masa itu, kekacauan terjadi di mana-mana akibat perebutan kekuasaan di antara keluarga-keluarga penguasa tersebut. Di tengah kekacauan tersebut, ada tiga buah tokoh yang sama-sama ingin mempersatukan Jepang. Mereka adalah Oda Nobunaga, Tokugawa Ieyashu, dan sang Taiko: Toyotomi Hideyoshi. Ketiga tokoh ini memiliki watak yang berbeda, seperti yang dituliskan dalam pembuka novel ini:
Novel ini sebenarnya lebih banyak menceritakan kisah perjalanan hidup Toyotomi Hideyoshi dari kecil hingga menjadi Taiko yang menguasai Jepang. Hideyoshi adalah anak seorang mantan samurai yang miskin. Sejak masa kecil, ia sudah harus berkelana untuk mendapatkan pekerjaan yang ia impikan, yaitu menjadi seorang samurai. Nasib Hideyoshi berubah ketika ia bertemu dengan Oda Nobunaga, yang kala itu sudah menjadi penguasa. Oda Nobunaga melihat sesuatu yang berbeda dari diri Hideyoshi sehingga memutuskan untuk mengangkatnya menjadi pembantunya. Dari sinilah perjalanan hidup Hideyoshi yang sebenarnya dimulai. Dari seorang pembawa sandal, Hideyoshi akhirnya diberikan kepercayaan untuk menjadi tangan kanan dari Nobunaga. Sepanjang karirnya menjadi tangan kanan Nobunaga, Hideyoshi sempat bertemu pula dengan Tokugawa Ieyasu yang memiliki sifat hati-hati dan penuh perhitungan. Kala itu, Ieyasu adalah sekutu dekat dari Nobunaga. Ketika Nobunaga akhirnya dibunuh oleh pengkhianat Akechi Mitsuhide, Hideyoshi secara aklamasi menjadi pengganti Nobunaga.
Dalam perjuangannya mempersatukan Jepang, Hideyoshi yang dulu sering dipanggil "si Monyet", lebih mengutamakan cara-cara diplomasi dan halus ketimbang peperangan yang sering digunakan oleh Nobunaga. Karena kecerdikan dan ketulusannya,dalam waktu singkat wilayah kekuasaan Hideyoshi menjadi semakin luas. Namun demikian, Hideyoshi pada akhirnya harus berhadapan dengan lawan yang sepadan, Ieyasu. Ketika Hideyoshi akhirnya berhasil membuat kesepakatan damai dengan Ieyasu, maka berhasillah ia menjadi Taiko penguasa Jepang.
Eiji Yoshikawa merupakan salah satu penulis cerita sejarah yang legendaris. Karya-karyanya sangat apik dan memberikan pandangan tentang kehidupan tokoh sejarah Jepang. Novel Taiko ini menyampaikan semangat kerja keras, ketulusan, dan kecerdasan yang dimiliki oleh Hideyoshi, keberanian dan pantang menyerah yang dimiliki oleh Nobunaga, serta kehati-hatian dan penuh perhitungan yang dimiliki oleh Ieyashu. Tokoh-tokoh lain juga digambarkan memiliki sifat ksatria, ciri khas seorang samurai yang tahu kapan dirinya telah gagal dan mengundurkan diri (dalam kasus ini, melakukan seppuku/bunuh diri). Secara keseluruhan, novel ini sangat menarik dan menyenangkan untuk dibaca. Kita bisa belajar banyak dari kisah kepahlawanan tokoh-tokoh Jepang di masa lampau.
Penulis: Eiji Yoshikawa
Alih Bahasa: Hendarto Setiadi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: September 2003
Tebal: 1142 halaman
Pada tulisan ini, saya akan membahas tentang novel bertema sejarah. Novel yang akan saya bahas kali ini adalah sebuah novel yang sangat tebal berjudul Taiko karya Eiji Yoshikawa. Inti cerita ini adalah kisah sejarah penyatuan Jepang pada dekade abad 16. Saat itu, Jepang terbagi menjadi beberapa daerah kecil yang dipimpin oleh marga/keluarga tertentu. Pada masa itu, kekacauan terjadi di mana-mana akibat perebutan kekuasaan di antara keluarga-keluarga penguasa tersebut. Di tengah kekacauan tersebut, ada tiga buah tokoh yang sama-sama ingin mempersatukan Jepang. Mereka adalah Oda Nobunaga, Tokugawa Ieyashu, dan sang Taiko: Toyotomi Hideyoshi. Ketiga tokoh ini memiliki watak yang berbeda, seperti yang dituliskan dalam pembuka novel ini:
Bagaimana jika seekor burung tak mau berkicau?
Nobunaga menjawab "Bunuh saja!"
Hideyoshi menjawab "Buat burung itu ingin berkicau"
Ieyasu menjawab "Tunggu"
Novel ini sebenarnya lebih banyak menceritakan kisah perjalanan hidup Toyotomi Hideyoshi dari kecil hingga menjadi Taiko yang menguasai Jepang. Hideyoshi adalah anak seorang mantan samurai yang miskin. Sejak masa kecil, ia sudah harus berkelana untuk mendapatkan pekerjaan yang ia impikan, yaitu menjadi seorang samurai. Nasib Hideyoshi berubah ketika ia bertemu dengan Oda Nobunaga, yang kala itu sudah menjadi penguasa. Oda Nobunaga melihat sesuatu yang berbeda dari diri Hideyoshi sehingga memutuskan untuk mengangkatnya menjadi pembantunya. Dari sinilah perjalanan hidup Hideyoshi yang sebenarnya dimulai. Dari seorang pembawa sandal, Hideyoshi akhirnya diberikan kepercayaan untuk menjadi tangan kanan dari Nobunaga. Sepanjang karirnya menjadi tangan kanan Nobunaga, Hideyoshi sempat bertemu pula dengan Tokugawa Ieyasu yang memiliki sifat hati-hati dan penuh perhitungan. Kala itu, Ieyasu adalah sekutu dekat dari Nobunaga. Ketika Nobunaga akhirnya dibunuh oleh pengkhianat Akechi Mitsuhide, Hideyoshi secara aklamasi menjadi pengganti Nobunaga.
Dalam perjuangannya mempersatukan Jepang, Hideyoshi yang dulu sering dipanggil "si Monyet", lebih mengutamakan cara-cara diplomasi dan halus ketimbang peperangan yang sering digunakan oleh Nobunaga. Karena kecerdikan dan ketulusannya,dalam waktu singkat wilayah kekuasaan Hideyoshi menjadi semakin luas. Namun demikian, Hideyoshi pada akhirnya harus berhadapan dengan lawan yang sepadan, Ieyasu. Ketika Hideyoshi akhirnya berhasil membuat kesepakatan damai dengan Ieyasu, maka berhasillah ia menjadi Taiko penguasa Jepang.
Eiji Yoshikawa merupakan salah satu penulis cerita sejarah yang legendaris. Karya-karyanya sangat apik dan memberikan pandangan tentang kehidupan tokoh sejarah Jepang. Novel Taiko ini menyampaikan semangat kerja keras, ketulusan, dan kecerdasan yang dimiliki oleh Hideyoshi, keberanian dan pantang menyerah yang dimiliki oleh Nobunaga, serta kehati-hatian dan penuh perhitungan yang dimiliki oleh Ieyashu. Tokoh-tokoh lain juga digambarkan memiliki sifat ksatria, ciri khas seorang samurai yang tahu kapan dirinya telah gagal dan mengundurkan diri (dalam kasus ini, melakukan seppuku/bunuh diri). Secara keseluruhan, novel ini sangat menarik dan menyenangkan untuk dibaca. Kita bisa belajar banyak dari kisah kepahlawanan tokoh-tokoh Jepang di masa lampau.
Saya penasaran dengan novel Taiko ini, kata teman2 ini novel yg paling lengkap dalam menyorot sejarah samurai Jepang selain Mushashi, tp apa daya tebal sekali jd cukup baca reviewnya dulu deh hehe ... nice review mas
ReplyDeleteAyok dibaca mas.. :D
Deleteterima kasih.. :)
eaaaa... seksi banget bukunyaaaa.. itu beneran >1000 halaman? -____-
ReplyDeleteBenarrr... :D
Deletepingin baca.... tapi masih mikir tebelnya, hihihi
ReplyDeletehehehe... ayok mas dibaca monggoo.. kan nyicil ngebacanya bisa :D
Deletehebaaat 1100-an pages hehehe...tapi nggak bosenin ya ceritanya?
ReplyDeletebuku Taiko ini diterjemahkan dengan sangat baik..
Deletepenggalian karakternya juga baik..
sehingga bikin yang baca betah.
semoga mbak astrid betah kalau baca buku ini sampai tuntas hehe...
buku yang bikin kejang-kejang nih, nggak bakalan kuat bacanya :))
ReplyDeleteKuatt.. pasti kuat! :D
Deletesebagai pecinta sejati ebook, aku nemu ebooknya, bentuk pdf, dengan ketebalan 1800an. Langsung menciut nyali utk bacanya.
ReplyDeleteBerapa lama selesai bacanya, mas?
Bacanya mungkin sekitar satu mingguan..
DeleteJalan ceritanya bagus kok, membuat pengen tau bagaimana kelanjutannya.. :D
1000 sekian halaman... butuh berapa lama, ya, buatku bacanya? :(
ReplyDeletehehe.. pelan-pelan aja mbak.. Nanti juga selesai kok.. :D
DeleteHiiyaa.. Udah sering bgt liat buku super tebel ini di toko buku, tapi selalu keder duluan.. :)
ReplyDeletehaha.. merasa terintimidasi ya mbak?
DeleteCoba dulu deh mbak.. bagus kok.. :D
Di perpustakaan liat buku ini, belum berani minjam saya. tebelnya itu loh..
ReplyDeleteSaya juga minjem di perpustakaan.. apa jangan-jangan perpustakaan kita sama ya? hehe..
Deleteini sama musashi bagus mana ya mas ? ketebalanya hampir sama, biar nggak nyesel bacanya. tolong kasih saran ya mas, tq
ReplyDeleteWah, kalau Musashi saya belum sempat baca mas..
ReplyDeleteTapi yang pasti ceritanya menarik kok untuk disimak, pengarangnya juga sama kan. Kalau mas penggemar cerita dari negeri sakura, coba dibaca dulu saja mas.. :D
Mau beli buku nya, ada referensi beli dimana?
ReplyDeleteKalo pengin memahami sejarah jepang novel ini jauh lebih bagus daripada Mushasi, novel mushasi menceritakan kisah2 kepahlawanan dari sudut pandang seorang ronin (samurai bebas) sedangkan Taiko diambil dari sudutpandang para samurai tingkat tinggi dan penguasa
ReplyDeleteSaya aja baca baru sampe 165 halaman. Pas sih hiyoshi udh jadi pengikut Oda nobu naga yg nama nya sekarang tokichiru.
ReplyDeleteItu aja udh capek wkwkwk