Mangsa
Judul Asli: Prey
Penulis: Michael Crichton
Terbit: Agustus 2003
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 608 halaman
Kali ini saya akan mereview sebuah novel luar biasa yang ditulis oleh penulis legendaris Michael Crichton. Yap, dia adalah penulis novel Jurassic Park yang mendasari film dengan judul yang sama. Ini adalah novel keempat karangannya yang telah saya baca setelah Sphere, State of Fear, dan Next. Mungkin lain kali saya akan menulis review novel-novelnya yang lain. Berbeda dengan Naoki Urasawa yang bergenre psikologi-misteri, Crichton cenderung bergenre techno-thriller atau mungkin bisa disebut psikologi-misteri-fiksi sains. Dalam pembuatan novelnya, Crichton tak segan menggunakan referensi ilmiah. Ini yang membuat novelnya kaya dan menarik untuk disimak.
Novel yang akan saya review kali ini berjudul Prey atau Mangsa. Cerita diawali dengan kehidupan seorang ex-senior programmer bernama Jack yang dipensiunkan secara paksa oleh perusahaan tempatnya bekerja. Ia kemudian membantu mengurus ketiga anaknya sementara istrinya, Julia, bekerja. Julia bekerja di sebuah perusahaan manufaktur nanoteknologi bernama Xymos yang sedang berusaha membuat nanorobot untuk merekam gambar dalam tubuh manusia untuk kepentingan medis. Belakangan, Julia terlihat bersikap aneh dan terlibat dalam sebuah kecelakaan mobil. Jack langsung menyetujui tawaran untuk menjadi konsultan di Xymos untuk menyelidiki keanehan-keanehan Julia dan perusahaannya tersebut.
Tak disangka, Xymos ternyata melakukan percobaan pembuatan nanobot helikopter untuk pengintai kegiatan militer. Dan yang lebih parah, kawanan nanobot tersebut lepas dan tidak terkendali. Mereka dapat melakukan reproduksi sendiri, dapat belajar dari pengalaman, dan diprogram untuk menjadi predator. Mangsanya adalah segala jenis makhluk hidup. Dan Jack harus menghentikannya sebelum semuanya terlambat. Novel ini memberikan pembahasan mengenai nanoteknologi, kehidupan artificial, algoritma genetika, pemrograman berbasis agen, dan kecerdasan kelompok (swarm intelligence). Semua dijelaskan saat proses pembuatan nanobot tersebut. Meskipun saya tidak terlalu tahu banyak soal hal ini, saya berhasil mendapatkan gambaran bagaimana sebenarnya teknologi yang telah saya sebutkan di atas dapat digunakan. Secara keseluruhan, novel ini menarik, penuh ketegangan, dan ditaburi pengetahuan tentang teknologi. Sebuah novel yang bagus untuk penggemar genre fiksi sains.
Judul Asli: Prey
Penulis: Michael Crichton
Terbit: Agustus 2003
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 608 halaman
Kali ini saya akan mereview sebuah novel luar biasa yang ditulis oleh penulis legendaris Michael Crichton. Yap, dia adalah penulis novel Jurassic Park yang mendasari film dengan judul yang sama. Ini adalah novel keempat karangannya yang telah saya baca setelah Sphere, State of Fear, dan Next. Mungkin lain kali saya akan menulis review novel-novelnya yang lain. Berbeda dengan Naoki Urasawa yang bergenre psikologi-misteri, Crichton cenderung bergenre techno-thriller atau mungkin bisa disebut psikologi-misteri-fiksi sains. Dalam pembuatan novelnya, Crichton tak segan menggunakan referensi ilmiah. Ini yang membuat novelnya kaya dan menarik untuk disimak.
Novel yang akan saya review kali ini berjudul Prey atau Mangsa. Cerita diawali dengan kehidupan seorang ex-senior programmer bernama Jack yang dipensiunkan secara paksa oleh perusahaan tempatnya bekerja. Ia kemudian membantu mengurus ketiga anaknya sementara istrinya, Julia, bekerja. Julia bekerja di sebuah perusahaan manufaktur nanoteknologi bernama Xymos yang sedang berusaha membuat nanorobot untuk merekam gambar dalam tubuh manusia untuk kepentingan medis. Belakangan, Julia terlihat bersikap aneh dan terlibat dalam sebuah kecelakaan mobil. Jack langsung menyetujui tawaran untuk menjadi konsultan di Xymos untuk menyelidiki keanehan-keanehan Julia dan perusahaannya tersebut.
Tak disangka, Xymos ternyata melakukan percobaan pembuatan nanobot helikopter untuk pengintai kegiatan militer. Dan yang lebih parah, kawanan nanobot tersebut lepas dan tidak terkendali. Mereka dapat melakukan reproduksi sendiri, dapat belajar dari pengalaman, dan diprogram untuk menjadi predator. Mangsanya adalah segala jenis makhluk hidup. Dan Jack harus menghentikannya sebelum semuanya terlambat. Novel ini memberikan pembahasan mengenai nanoteknologi, kehidupan artificial, algoritma genetika, pemrograman berbasis agen, dan kecerdasan kelompok (swarm intelligence). Semua dijelaskan saat proses pembuatan nanobot tersebut. Meskipun saya tidak terlalu tahu banyak soal hal ini, saya berhasil mendapatkan gambaran bagaimana sebenarnya teknologi yang telah saya sebutkan di atas dapat digunakan. Secara keseluruhan, novel ini menarik, penuh ketegangan, dan ditaburi pengetahuan tentang teknologi. Sebuah novel yang bagus untuk penggemar genre fiksi sains.
Be First to Post Comment !
Post a Comment