Top Social

Kilas Buku: A Very Yuppy Wedding

|

Judul: A Very Yuppy Wedding
Pengarang: Ika Natasha
Genre: Romance
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 288 halaman

Berkisah tentang Andrea, seorang manager kredit di salah satu bank ternama di Indonesia. Pada usianya yang masih terbilang muda, ia sudah menapaki karir yang cukup cemerlang. Keberuntungannya ditambah dengan memiliki kekasih tampan bernama Adjie. Namun apakah Andrea benar-benar seberuntung itu?

Adjie, kekasih Andrea, adalah rekan kerjanya pada bank yang sama. Hal menjadi sulit ketika karyawan dalam satu atap perusahaan yang sama tidak boleh pacaran dan menikah. Kecuali salah satu dari mereka mau mencari pekerjaan baru di tempat yang berbeda. Walhasil, Andrea dan Adjie harus melakukan pacaran sembunyi-sembunyi dari semua atasan dan rekan kerjanya.

Lalu, apalagi sih masalah Andrea di cerita ini?

***

Kalau dilihat dari sinopsis asli dari sampul belakang bukunya, sepertinya Andrea punya segudang masalah yang ribet. Saya sampe pusing bacanya. Kalau saya yang jadi Andrea, saya mungkin udah ga tahan kali ya dengan ritme dan tanggung jawab kerja yang sedemikian besar. Belum lagi harus nutupin hubungan dengan pacar sendiri. Padahal yang namanya pacaran itu, biasanya pengen pamer kemesraan ke semua orang. Ya nggak sih? Hehe.

Masih ngomongin soal gaya hidup dan kerjaan Andrea. Hmm, rasanya saya kurang cocok. Baik dengan tokoh Andrea ataupun dengan ceritanya ini. Mungkin karena perbedaan jenis pekerjaan. Ya jelas, saya bukan bankir. Tapi saya pernah kerja di kantoran yang hectic nya tujuh keliling. Ya memang sih ada beberapa teman yang sepertinya workaholic kayak Andrea ini. Hidupnya seputar kerjaan aja. Pacar pun kerja di tempat yang sama. Bosen nggak sih??

Kalau dari ceritanya ini, gaya hidup Andrea cukup berkelas ya. Terbukti Ika Natasha, si penulis, selalu menyebutkan merek barang terkenal alih-alih nama benda. Misal, Zegna, Zara, Manoro Blahnik, Braun Buffel. Aahh! Apa pula itu semua? Saya nggak tau jenis barang apa itu? Lemari kah? Baju kah? Sepatu kah? Pakaian dalam kah? Maaf ya, saya penbaca ndeso, bener-bener nggak ngeh sama barang-barang bagus, bermerek terkenal.
Dan terkadang, Ika juga menuliskan kata "kleenex" alih-alih tisu. Saya lupa ini ada di halaman berapa. Seingat saya ada istilah "kotak kleenex".

Well, sebenarnya secara keseluruhan ceritanya bagus. Ika Natasha tidak lupa memberi catatan kaki ketika ia menuliskan istilah-istilah yang sekiranya kurang dipahami orang awam. Namun sayanya saya merasa kurang cocok dengan cerita ini. Saya penyuka cerita roman, namun ketika ada cerita yang tidak cocok, bukan secara otomatis saya langsung menyukainya. Seperti kisah Andrea ini.  Ya, alasannya terlalu banyak hal yang kurang cocok. :)

Oke, saya beri 2 dari 5 bintang.


Be First to Post Comment !
Post a Comment

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature