Top Social

Kilas Buku: Amba || Tebak Secret Santa 2014

|

Judul: Amba
Pengarang: Laksmi Pamuntjak
Genre: Historical Fiction, Romance
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Cetakan keempat edisi baru, Oktober 2013
Tebal: 578 halaman

Sejarah G30S yang saya tahu hanya melalui film tentang kekejaman PKI yang diputar setiap tahun pada tanggal 30 September. Pada saat itu pula saya pun akan uring-uringan. Menolak menonton tv semalaman. Namun juga akan mati gaya karena bosan tidak ada hal menyenangkan sebelum berangkat tidur. Sejujurnya saya pun tidak pernah melihat secara detail seperti apa film tersebut. Yang saya lihat sekilas hanyalah para jenderal yang diburu, dibunuh, kemudian mayat diseret-seret. Ah, andai saja dulu ada KPI, maka mungkin saja tayangan itu sudah dilarang karena ada aksi kekerasan yang tidak baik ditonton anak-anak. Tapi kalaupun ada KPI, belum tentu juga tayangan tersebut dihentikan. Yah kalian tahu deh untuk apa tujuan tayangan rutin tersebut.

Hasilnya, saya pun tumbuh dengan rasa takut setiap kali mendengar kata-kata PKI. Saya hanya tahu dari sejarah versi orde baru kalau komunis merupakan bahaya laten. Sebagai anak kecil, saya tidak mengerti kata 'laten'. Yang saya pahami, komunis tidak mengenal agama. Dan itulah yang saya takuti. Hmm, padahal atheis juga tidak mengenal Tuhan. Anehnya saya tidak takut dengan kata 'atheis'.

Syukurlah tayangan tersebut sudah dihentikan sejak lama. Sejak saya kecil juga sih, walau saya kurang tahu pada tahun berapa tayang tersebut dihentikan. Dan ketika tayangan tersebut tidak ada lagi, hati saya rasanya plong. Seperti ada suatu hal jelek yang diangkat dari hidup saya. Saya cuma benci tayangan itu beredar. Mengerikan. Dan sejak itu pula saya tidak lagi menengok sejarah soal PKI. Yang saya cuma bawa dari sejarah itu adalah satu hal: PKI bahaya laten.

Amba. Novel ini membawa saya kembali menengok masa lalu. Saya tidak bermaksud untuk berjuang melawan lupa. Saya hanya ingin baca. Penasaran sebenarnya apa yang terjadi pada tahun-tahun mengerikan itu lewat sebuah novel. Siapa sebenarnya yang melakukan kudeta? Si partai terlarang itu ke presiden 1? Atau si presiden 2 yang ketika itu masih menjadi tentara ke presiden 1? Well, saya cuma menduga-duga. Yang jelas Amba adalah andalan saya untuk menyelam ke masa suram itu.

Amba, Bhisma, dan Salwa. Nama-nama itu berasal dari cerita Mahabharata. Amba yang dijodohkan dengan Salwa, harus dicuri hatinya oleh Bhisma. Salwa tersakiti, tidak pernah ingin Amba kembali. Pada akhirnya Amba pun tetap sendiri. Bhisma juga menolaknya karena bersumpah tidak akan pernah kawin selama hidupnya.

Mengambil nama dan karakter diatas, cerita Amba dibuat. Tokoh-tokoh pewayangan itu menjelma dalam ceritanya sendiri pada tahun suram 60-an. Amba dibuat menjadi gadis yang serba ingin tahu, cerdas, dan arif bahkan sejak ia kecil. Sementara Salwa, dijadikan tunangan Amba yang setia. Dan Bhisma adalah seorang dokter yang tampan, dan bersinar. Kesamaan dari tiga orang itu adalah, mereka sama-sama tidak berpihak kepada siapapun.

Selanjutnya berbagai peristiwa nyata pada tahun 65 diulas balik dari sisi Amba dan Bhisma. Kediri yang mencekam, juga rusuhnya penyerbuan Uiversitas Res Publica di Yogyakarta. Dan berlanjut ke Pulau Buru, pulau dimana orang-orang yang dianggap komunis ditahan. Mereka bukan cuma ditahan, namun juga dikaryakan. Di bawah senapan, mereka bahu membahu membabat rumput dan sabana untuk membuka sawah dan ladang.

Ada kabar Bhisma mati di Pulau Buru. Hal itu yang membuat Amba menuju pulau tersebut untuk mencarinya. Hidup atau mati. Entah bagaimana nasib Amba. Apakah pada akhirnya ia akan menemukan jalan pulang kepada kekasihnya?

Amba adalah novel yang kaya sejarah. Ia menyesakkan info-info yang sebelumnya tidak pernah saya tahu. Ia membuka jalan saya pada sekelumit sejarah yang ternyata pernah ada. Ia tertulis dengan halus, berbunga, dan penuh gairah.

Sayangnya, meski yang saya baca adalah edisi yang diperbarui, tetap saja ada kesalahan tulis (typo). Pada halaman 107, nama-nama adik kembar Amba tertulis sebagai Amba dan Ambalika. Padahal seharusnya Ambika dan Ambalika. Sepele sih, tapi cukup mengganggu pembaca.

Satu hal lagi yang menjadi masukan saya, bahwa alangkah baiknya jika penulis menambahkan semacam glossary pada halaman terakhir. Karena saya sadari jika ada beberapa istilah, singkatan, dan akronim yang kurang saya pahami. Dan akhirnya saya mendapat bantuan dari internet untuk hal ini.

Tebak Santa!

Nah, saatnya tebak Santa nih. :)

Berdasarkan hasil analisaku, mulai dari Baymax, Tristan, 130182, maka tidak terbantahkan bahwa santa saya tahun ini adalah... Mbak Orin! :D

Nah, bener tak mbak? ;)

2 comments on "Kilas Buku: Amba || Tebak Secret Santa 2014"

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature