Top Social

Kilas Buku: The False Prince (The Ascendance Trilogy #1)

|

Judul: Pangeran Palsu
Judul Asli: The False Prince
Alih bahasa: Cindy Kristanto
Genre: Fantasy, Middle Grade
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2013 (terbit pertama kali April 2012)
Tebal: 392 halaman

Ringkasan cerita:
Empat anak laki-laki diculik. Empat anak yang penampilannya amat sangat mirip.

Sage, salah satu di antara mereka, membongkar fakta di balik penculikan itu––bahwa ada yang akan dipilih untuk berperan menjadi pangeran yang hilang––ia tahu bahaya sekarang menghadang.

Sage sadar hanya ada satu cara supaya ia bisa bertahan dalam permainan penuh kebohongan dan kelicikan ini.

Ia harus menjadi sang pangeran… Atau ia akan dibunuh. (goodreads)
Jadi sebenarnya yang terpilih menjadi pangeran adalah ..... !! :D
Lho, kok malah langsung ada spoiler ya? Eh ini bukan bermaksud spoiler kok, swear deh. :D
Saya bermaksud ingin mengulas novel fantasy yang kini menjadi favorit saya kok. Langsung simak aja yuk ;)

Desain sampul
Kalau boleh jujur, saya kurang tertarik dengan sampulnya. Entah, yang jelas terlihat cukup abstrak bagi saya.

Ringkasan cerita di belakang sampul
Nah! Meski cukup sederhana, namun ringkasan ceritanya cukup jelas dan yang paling penting adalah bikin penasaran. Seperti yang kalian bisa baca diatas, novel ini mengenai suatu kerajaan yang sedang melalui masa krisis. Seluruh anggota keluarga kerajaan dibunuh dan masa depan kerajaan tergantung kepada empat anak laki-laki yang sedang dipersiapkan menjadi sang pangeran yang telah lama hilang. Siapapun yang menjadi pangeran itu akan menjadi pangeran palsu dari seorang yang licik yang telah merencanakan permainan berbahaya ini.

Tidak mudah bagi keempat anak itu untuk terpilih sebagai pangeran. Mereka harus berusaha berlaku seperti pangeran sebaik mungkin. Sebaliknya, tidak mudah juga bagi mereka jika tidak berhasil terpilih sebagai pangeran. Karena jika itu terjadi, mereka akan dibunuh. Maka, mau tidak mau, mereka harus berperan sebagai pangeran. Masalahnya, cuma ada satu pangeran yang berarti cuma ada satu orang yang akan bertahan hidup.

Lalu, siapa yang akan terpilih: Latamer, Roden, Tobias, atau Sage?

Ulasan
Pada awalnya saya kurang tertarik dengan kisah yang satu ini. Saya anggap ceritanya agak mirip dengan Peter Nimble. Ternyata saya salah. Meski sama-sama mengenai pangeran yang hilang, The False Prince tetap memiliki sedikit kelebihan daripada Nimble. Twist ceritanya cukup membuat para pembaca penasaran. Dan hal itulah yang memberikan impresi kepada saya.

Nielsen sebagai pengarang tidak mau memanjakan pembaca begitu saja dengan asal memberi bocoran. Nielsen cukup hati-hati menyembunyikan clue pada bagian cerita tertentu dalam buku ini. Sehingga tidak akan mudah bagi pembaca untuk menebak akhir ceritanya.

Terjemahan
Hmmmm... *sigh* Sebenarnya not bad. Namun saya merasa kurang nyaman membaca versi terjemahan yang diterbitkan oleh GPU kali ini. Banyak kalimat yang menurut saya diterjemahkan dengan tidak pas. Plus, ada beberapa kata yang typo seperti kata 'perbedaan' menjadi 'berbedaan'; 'keluarga' menjadi 'kelurarga', 'mengiyakan' jadi 'mengiakan', 'melakukan' jadi 'melalukan', dll.
Ya mungkin sepele, namun saya cuma mau mengingatkan bahwa pembaca juga berhak merasakan kenyamanan menikmati bacaannya. Pembaca adalah raja. Ketika seseorang menjadi pembaca, ia tidak akan peduli dengan kesalahan-kesalahan kecil sekalipun pada buku yang sedang dibacanya. Ia berhak mendapat penukaran yang setimpal dari uang yang telah dikeluarkan.

Baik, akan saya tunjukkan satu halaman mana yang terdapat terjemahan yang kurang pas.

-hal. 88-
"Aku mengira Conner mau ingin kami melihat dia membunuh Latamer...."
Komen: Ada dua kata yang bermakna sama. Saya rasa seharusnya dipilih salah satu saja; mau atau ingin?

Untuk yang lainnya saya lupa mencatat pada halaman mana lagi yang terdapat hal-hal yang kurang pas itu.

Kutipan
Ada kutipan yang paling saya suka dari TFP;

“A person can be educated and still be stupid, and a wise man can have no education at all.” 

Ya, seseorang yang terdidik belum tentu menjadi orang yang bijaksana. Namun orang yang bijaksana bisa saja bukan orang yang makan sekolahan. Terbukti banyak orang yang bersekolah tinggi namun tetap korupsi atau melakukan sesuatu yang tidak dewasa.

Namun bukan berarti hal diatas tidak mendukung kegiatan yang terkait dengan pendidikan. Bagaimanapun juga, pendidikan tetaplah penting dalam kehidupan. :)

Rating
5 dari 5 bintag
3 comments on "Kilas Buku: The False Prince (The Ascendance Trilogy #1)"
  1. wishlistku dari lama nih, semoga cepet kesampaian :)

    ReplyDelete
  2. 5 dari 5 bintang, wah kayanya bagus, bukunya udah ada tapi masih antri ditimbun :(

    ReplyDelete
  3. Dapatkan buku-buku terbaik dan lebih murah hanya di http://tokobuku.getscoop.com/?utm_source=blogger&utm_medium=referral&utm_content=1&utm_campaign=launching%20tokobuku%20pre%20order

    ReplyDelete

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature