Top Social

Kilas Buku: The Help

|

Judul: The Help
Pengarang: Kathryn Stocket
Penerjemah: Barokah Ruziati
Genres: Historical Fiction, Realistic Fiction, Drama
Paperback, 544 halaman
Matahati, 2010 (pertama kali terbit 2009)

Kota Jackson, Mississippi, tahun 1962. Tiga wanita berbeda warna kulit bergabung dalam sebuah proyek rahasia yang luar biasa. Skeeter Phelan, wanita kulit putih, 22 tahun. Skeeter memiliki kenangan dan pertanyaan tak terjawab tentang Constantine Bates, pembantu yang mengasuhnya sejak kecil, namun menghilang ketika Skeeter berkuliah di luar kota.

Aibeleen Clark, pembantu keluarga Leefoot yang bijaksana. Mengasuh gadis kecil yang diabaikan oleh ibunya sendiri. Aibileen sendiri telah kehilangan putranya dalam suatu kecelakaan tragis. Minny Jackson, sahabat karib Aibeleen, pendek gemuk dan besar mulut, bersuamikan pemabuk berat yang gemar memukulinya. Bekerja pada wanita kulit putih paling tidak populer di kota itu…

Ketiga wanita ini bergabung untuk menulis kisah kehidupan pembantu wanita kulit hitam yang bekerja pada keluarga kulit putih. Sanggupkah mereka menghadapi risiko kehilangan teman, cinta, bahkan nyawa? (goodreads)
***
Buku ini memukau. Menyilaukan. Jika ia diibaratkan dengan kata silau, maka sinarnya membuat para kulit putih (yang masih berpikiran rasis) tertohok dan merasa buta sekejap kemudian ke toilet untuk muntah. Betapa cerita yang digambarkan penuh sindiran kepada kebijakan yang salah soal kulit pucat dan kulit berwarna.

Berlatar belakang tahun enampuluhan, saya mencatat ada dua nuansa yang berbeda yang mencoba ditampilkan oleh penulis. Pertama nuansa nyaman ala orang kulit putih dimana para keluarga sudah pasti memiliki setidaknya seorang pembantu berkulit hitam. Para nyonya kulit putih hanya melakukan pekerjaan sederhana yang mereka gemari karena semua pekerjaan rumah dibebankan kepada si pembantu, termasuk pekerjaan mengurus anak. Di sela-sela kegiatannya, para nyonya akan melakukan pertemuan sebulan sekali untuk bermain bridge bersama atau membahas kegiatan liga di kota mereka. Mereka mencoba membuat saran dan masukan yang seringkali menyudutkan kulit berwarna. Salah satunya adalah kebijakan pemisahan kamar mandi bagi kulit putih dan kulit hitam dengan alasan yang diada-ada.

Nuansa kedua adalah nuansa suram bagi kaum kulit hitam. Para kulit hitam, betapa pun pintar dan piawainya mereka, tidak mendapatkan apresiasi di kota ini. Para wanita dipekerjakan sebagai pembantu, para laki-laki bekerja sebagai buruh kapas atau staf rendahan. Usaha mereka untuk hidup lebih baik sepertinya selalu mandeg. Salah satu contoh adalah Yule May, pembantu di rumah Miss Hilly yang sedang kekurangan biaya untuk menyekolahkan anaknya. Ketika ia berusaha meminjam uang kepada majikannya tsb, hanya respon negatif yang ia dapat. :(

Nuansa yang suram ini semakin suram ketika salah satu aktivis HAM kulit hitam tewas ditembak. Para kulit hitam dicengkram rasa takut, seperti kucing yang waspada. Dan kucing-kucing itu seperti tercebur got ketika Miss Skeeter datang kepada mereka untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya sederhana, namun mampu menyulut perang dunia skala kecil di kota tsb.

Rasis. Sampai saat ini isu tsb masih bergentayangan. Manusia yang dianugrahi beragam emosi, seringkali terpicu oleh emosinya untuk berbuat anarkis. Kebanggaan atas kelompok masing-masing tidak hanya menyebabkan sesuatu yang baik, namun juga hal-hal yang buruk. Hanya karena kebanggaan diri dan kelompok, manusia bisa menganggap kelompok selain kelompok mereka berderajat lebih rendah. Dan secara langsung dan tidak langsung menimbulkan kebencian.

Maka dari itu, sungguh sangat dianjurkan untuk menghilangkan ujub (kebanggaan) diri yang bertujuan merendahkan orang lain. Tidak ada yang terbaik daripada Sang Pencipta. Setiap makhluk diciptakan dengan alasan tertentu. Tidak ada makhluk yang sia-sia.

Aibee, Minny dan Skeeter adalah karakter perempuan yang kuat. Sebagai tokoh utama, mereka adalah karakter yang menarik perhatian pembaca termasuk saya. Selain Mereka bertiga, saya menyukai sosok Celia Foote yang mungkin diangap bodoh, namun berhati baik dan tidak pernah berpikir tentang perbedaan warna kulit. Ia melakukan Minny sebagaimana ia memperlakukan kaumnya sendiri. Tidak ada warna kulit yang berbeda, dan tidak ada juga kasta yang berbeda. Mungkin hal ini dikarenakan latar belakang Celia yang merupakan perempuan yang berasal dari desa.

Buku ini saya beri bintang lima atas topiknya yang menarik, karakternya yang juga menarik dan gaya penulisan yang membuat saya tidak ingin meletakkan buku dalam waktu sekejap pun. Buku ini pastinya cocok bagi mereka yang ingin tahu tentang kisah kulit hitam Amerika yang selalu mendapat diskriminasi.


Ulasan ini untuk:
TBBR Mbak Maria
Lucky No. 14 Mbak Astrid
New Author RC Ren
13 comments on "Kilas Buku: The Help"
  1. Aku jugs punya buku ini mbak. Belum ku baca karena versi Inggris tulisan kecil2.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kadang males ya la, klo tulisannya kecil2 gitu. :(

      Delete
  2. salah satu buku favoritku sepanjang masa :) sampai sekarang belum nonton filmnya padahal kata orang2 bagus juga..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak filmnya juga bagus, meski ada beberapa bagian yang berbeda dari novelnya. :)

      Delete
  3. aku juga suka celia foote, dia baik bgt sama minny...dan eheemmm kuenya minny buat hilly tu lohh eerrrrrrrr...

    waktu aku baca buku ini, saking sukanya sampai gak tau harus nulis review gimana alhasil sampe skrang gk direview :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahhaa.. aku tadinya gitu es, tapiii.. aku paksain review :))

      Delete
  4. Mau mulai baca ini kok masih belum siap2, bantalnya ituu, padahal reviewnya bagus2

    ReplyDelete
    Replies
    1. baca deh bzee.. ga kerasa kok sama bantalnya eh tebalnya :D

      Delete
  5. -Di sela-sela kegiatannya, para nyonya akan melakukan pertemuan sebulan sekali untuk bermain bridge bersama atau membahas kegiatan liga di kota mereka. -

    kalau di kita pasti sebulan sekali...arisan :))

    ReplyDelete
  6. Saya juga baca the help. Nggak nyesel pilih buku ini buat posbar. Saya suka nyesek waktu baca bagian Aibileen-Mae Mobley :( tulus banget kayanya si Aibileen ngasuh Mae Mo

    ReplyDelete
  7. Ini buku yang masih jadi wish list, belum punya,.. :(. Semoga dapat cepat baca, tertarik dengan kisah sehari-hari aibileen.

    ReplyDelete
  8. Hm..saya selalu suka isu rasisme di Amerika dan Eropa. Terutama jika dimasukkan dalam sebuah tulisan. Buku ini sudah saya miliki tapi nampaknya akan segera saya baca. (^_^)

    Selamat ya posbarnya bisa menamatkan sebuah buku bantal. Ha..ha.. (^_^)

    ReplyDelete
  9. Dapatkan buku-buku terbaik dan lebih murah hanya di http://tokobuku.getscoop.com/?utm_source=blogger&utm_medium=referral&utm_content=1&utm_campaign=launching%20tokobuku%20pre%20order

    ReplyDelete

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature