Top Social

Kilas Buku: The Tennis Party

|
Judul: Pesta Tenis
Judul Asli: The Tennis Party
Genres: Contemporary
Pengarang: Madeleine Wickham (Sophie Kinsella)
Penerjemah: Nurkinanti Laraskusuma
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2013 (pertama kali terbit 1995)
Paperback, 352 halaman

Sabtu musim panas yang menyenangkan. Empat pasangan berkumpul untuk bertanding tenis.

Perkenalkan tuan rumahnya: Patrick si OKB dan istrinya, Caroline, yang norak dan blak-blakan. Mereka mengundang sahabat-sahabat lama, sekaligus ingin memamerkan rumah baru mereka di pedesaan. 

Perkenalkan para tamunya: Stephen dan Annie, mantan tetangga mereka yang hidup pas-pasan; Charles si pendaki jenjang sosial dan Cressida, istrinya yang berdarah bangsawan; Don dan Valerie, ayah-anak yang sangat kompetitif.

Ketika bola pertama dipukul melewati net, dimulailah akhir pekan yang penuh minuman, godaan, penipuan, serta pengungkapan yang mengguncang. Jelaslah bahwa pesta ini bukan sekadar soal pertandingan tenis. (goodreads)

Melalui sinopsis diatas sudah jelas bahwa ini bukanlah cerita yang menggambarkan hura-hura ala orang kaya. Namun lebih dari itu. Seperti udang di balik batu yang siap dengan capitnya, pesta tennis yang diadakan Patrick ini ada maksud tersembunyi.

Patrick si sales reksadana (sepertinya begitu) begitu getolnya mempromosikan kepada orang-orang agar mereka mau membeli lembaran investasi yang padahal sih cuma tipuan. Berhasil mendapat bonus besar dari hasil kerjanya, ia mampu membeli rumah baru yang sangat luas. Dari uang itu ia juga berhasil menyekolahkan anaknya di sekolah bergengsi. Dan tergoda dengan bonus yang lebih besar, ia tega menjerumuskan teman-temannya untuk membeli lembaran saham tipuan.

Sememtara itu Charles dan istrinya yang keturunan bangsawan dan biasa hidup enak, Cressida, baru sadar jika permainan investasi seperti ini justru membuatnya bangkrut. Cressida yang tidak tahu apa-apa terkena kewajiban seumur hidup untuk membiayai sesuatu yang seharusnya tidak menjadi kewajbannya. Cressida yang tidak mengerti apa-apa hampir mati ketakutan dan begitu juga Charles. Masa depan mereka di ujung tanduk. Impian untuk hidup bahagia bisa dikatakan sudah musnah.

Di sisi lain, Stephen dan Ani, pasangan yang hidup pas-pasan, menganggap investasi adalah cara yang paling singkat untuk mendapatkan kekayaan. Maka Stephen menyerahkan diri sendiri ke kandang harimau. Patrick yang melihat kesempatan ini langsung mengiming-imingi Stephen dengan mimpi-mimpi yang sebetulnya tidak bisa digapai. Dan akankah Stephen sadar bahwa sebenarnya hal yang dapat melipatgandakan kekayaan itu tidaklah nyata?

Ini pertama kalinya saya membaca novel yang ditulis oleh Kinsella atau yang pada novel ini ia menggunakan nama aslinnya; Madeleine Wickham. Hal-hal yang patut direnungi disini adalah:
1. Jangan sampai memanfaatkan pertemanan untuk urusan bisnis yang mungkin saja bisa hancur. Lagipula, Pertemanan tidak bisa dibeli dengan uang.
2. Kekayaan itu semata-mata didapatkan dengan kerja keras. Saya jadi teringat lagu Britney Spears yang memiliki lirik; Better you work, Bitch!

Buku ini menarik dan (mungkin) mencerahkan. Terutama bagi mereka yang terombang ambing dalam keraguan bagaimana cara mendapatkan kekayaan (khususnya soal investasi masa depan).

Ulasan ini untuk:
TBBR Mbak Maria
Lucky No. 14 Mbak Astrid
New Author RC Ren
1 comment on "Kilas Buku: The Tennis Party"

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature