Top Social

Kilas Buku: Wonder

|
Judul: Wonder
Pengarang: R.J. Palacio
Penerjemah: Harisa Permatasari
Paperback, 430 halaman
Atria, Cetakan I, 2012

Bagaimana jika kalian terlahir dengan mata yang melorot dan sedikit besar ke arah dahi, telinga yang kecil dan malah mungkin tanpa telinga, hidung besar yang lembek, tanpa dagu dan bibir sumbing? Tentu kalian tidak akan masygul jika semua orang normal terlahir seperti yang digambarkan diatas. Namun sayangnya, mereka yang disebut manusia berfisik normal tidak seperti itu. Mereka yang disebut normal memiliki wajah dengan mata, hidung, mulut dan telinga yang terlihat sangat pas dan seimbang.

August (Auggie) Pullman terlahir dengan seperti itu, wajah yang bisa disebut tidak biasa. Tidak Normal, kata orang awam. Ada kelainan Mandibulofacial Dysostosis, kata paramedik. Pada awalnya Auggie tidak pernah menyadari kondisinya, karena keluarga dan tetangganya selalu melindunginya dan menjaga perasaannya. Hingga suatu ketika ia harus tumbuh besar dan membiasakan diri menghadapi orang lain di luar lingkungannya. Maka Mr. dan Mrs. Pullman mulai mendaftarkan Auggie ke sekolah sebagai langkah awal dirinya beradaptasi dengan dunia luar.

Tentu saja ini bukan hal yang mudah. Menjadi anak baru dengan penampilan fisik biasa saja sulit, apalagi dengan penampilan fisik yang tidak biasa seperti Auggie. Sehingga merupakan ujian bagi Auggie dan keluarganya untuk menghadapi ini semua.

Ini kali kedua saya membaca novel terbitan atria dengan tema anak-anak 'luar biasa'. Sebelumnya saya membaca Sejuta Warna Dunia Mia (A Mango Shape Space) Karya Wendy Mass yang bercerita tentang seorang anak yang terlahir sebagai sinestesia. Dan lagi-lagi saya terhanyut dengan informasi dan cerita dramatis yang ditawarkan. Jujur, meski sebenarnya ber-alur mainstream, novel ini justru memberi saya asupan informasi yang pada awalnya tidak saya ketahui.

Novel ini terdiri dari atas beberapa bab dengan kisah yang diceritakan dari banyak sudut pandang (POV). Pembaca dapat mengetahui rahasia hati tiap karakter melalui POV yang ditulis dengan ciamik. Yang saya kagumi dari cerita ini adalah bagaimana kedua orang tua Auggie saling mendukung satu sama lain dalam membentuk keluarga yang saling menyayangi dan pengertian. Dan keluarga Pullman adalah keluarga impian saya di masa depan.

Soal kekurangan buku terjemahan ini? Well, sebenarnya saya menemukan beberapa kalimat yang agak janggal dibaca, entah akibat keteledoran penerjemahnya atau penyuntingnya saya kurang paham. Lantas dimana letak kalimat yang janggal? Saya sudah lupa dan memang sengaja tidak mau menandainya hehe.

Namun saya menandai kesalahan kecil berikut ini:
Tertulis dalam novel:
"Lucu juga kalau mengingat kadang-kadang kau mengkhawatirkan sesuatu dan ternyata tak ada yang perlu kaukhawatirkan." ~Palacio, Wonder, hal. 293.

'kaukhawatirkan', seharusnya 'kau khawatirkan.'

Dan Berikut adalah quote yang bisa dipertimbangkan sebagai pesan moral:

"Hei, sejujurnya, kalau ada Wookiee yang tiba-tiba bersekolah, aku pasti penasaran, dan mungkin akan menatapnya! Dan jika aku sedang berjalan bersama Jack atau Summer, mungkin aku akan berbisik pada mereka: Hei, itu si Wookie. Dan kalau Wookie itu memergokiku mengatakannya, dia pasti tahu aku tidak bermaksud jahat. Aku hanya menegaskan kenyataannya bahwa dia adalah Wookie," ~Palacio, Wonder, hal. 87.
"Perbuatan kita lebih penting dari ucapan atau penampilan kita. Perbuatan kita bertahan lebih lama dari umur kita. Perbuatan kita bagaikan monumen yang dibangun orang-orang untuk menghormati para pahlawan setelah mereka meninggal. Perbuatan kita bagaikan piramid yang dibangun bangsa Mesir untuk menghormati para firaun. Namun bukannya terbuat dari batu, monumen itu terbuat dari semua kenangan yang dimiliki orang-orang terhadap kita. Karena itulah tindakanmu bagaikan monumenmu. Bangunlah dengan kenangan alih-alih dengan batu." ~Palacio, Wonder, hal. 92-93.

"...buah apel memang jatuh tidak jauh dari pohonnya." ~Palacio, Wonder, hal. 95.

"Kuharap setiap hari seperti Halloween. Kita semua bisa memakai topeng setiap saat. Lalu, kita bisa berjalan-jalan dan saling mengenal sebelum melihat penampilan kita di balik topeng." ~Palacio, Wonder, hal. 104.

"Tapi ini bukan kontes siapa yang paling menderita, Auggie. Intinya kita semua harus bisa menghadapi hari buruk yang kita alami." ~Palacio, Wonder, hal. 160.

"Kita harus berterima kasih atas berkah Tuhan setiap hari." ~Palacio, Wonder, hal. 189.

"Lucu juga kalau mengingat kadang-kadang kau mengkhawatirkan sesuatu dan ternyata tak ada yang perlu kau khawatirkan." ~Palacio, Wonder, hal. 293.

Novel ini sangat menarik dan cocok dibaca anak-anak mulai usia 8-10 tahun. :)

Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 4 oleh Bzee, dan New Author RC oleh Ren.

P.S. Terima kasih kepada Mbak Maria dan Serambi (Atria) atas buntelan ini. Sudah aku review yaa :)
4 comments on "Kilas Buku: Wonder"
  1. jadi makin penasaran ama 'wonder', udah beberapa kali baca review yang membahas buku ini :D mudah2an berhasil menemukannya di bookfair bulan depan :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga berhasil menemukan buku ini ya mbak indah :)

      Delete
  2. Dari review nya, kayanya bukunya menarik,
    Dan suka sama quote yg no 4 :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. bukunya memang menarik kok.. dan buku ini recommended bgt. :)

      Delete

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature