Judul: Anne of Windy Poplars
Pengarang: LM Montgomery
Alihbahasa: Yarmanto
Penerbit: Qanita
Cetakan: ke-1, Oktober, 2009
Tebal: 424 halaman
Harga: Pinjam dari Perpustakaan LIA
Usia layak baca: segala usia
Ini adalah buku keempat dari serial Anne of Green Gables. Kini Anne diterima bekerja sebagai Kepala Sekolah di Summerside High School setelah 3 tahun kelulusannya dari universitas. Ia tinggal di Spook Lane di sebuah rumah milik dua janda, Bibi Kate dan Bibi Chatty (juga pembantu mereka, Rebbeca Dew) yang menamai rumah tsb sebagai Windy Poplars. Apakah ada masalah (lagi) dengan Anne pada tempat tinggalnya yang baru? Ya, sudah pasti.
Sejak pertama kali datang Anne sudah disuguhi cerita bahwa ada keluarga yang sangat membenci Anne hanya karena saudara mereka gagal menduduki jabatan kepala sekolah. Keluarga itu adalah keluarga bangsawan Pringle. Hari demi hari, baik di sekolah atau kehidupan sehari-hari, pikiran Anne seringkali tertuju akan keluarga Pringle. Di sekolah ia harus selalu menghadapi anak-anak yang cerdas namun luar biasa nakal dan sengaja ingin mengerjai Anne, hanya karena mereka adalah Pringle dan harus selalu melakukan muslihat kepadanya.
Anne pusing sudah pasti. Tapi bukan Anne namanya kalau ia berputus asa dan dengan cepat mencari sisi kebaikan keluarga Pringle dan juga sisi romantisme dan keluhuran para penduduk Summerside. Bahkan ketika ia menemukan aib dari keluarga Pringle pun, ia tidak melakukan pembalasan yang menyakitkan. Yang ia lakukan adalah menutupinya dan berbuat baik kepada mereka yang telah jahat kepadanya. Maka dengan cepat Anne lagi-lagi menjadi populer dan banyak yang ingin berteman dengannya. Namun tetap masih saja ada yang iri, yakni kolega sesama guru, Katherine Brooke. Ya tapi pada akhirnya kita pun bisa melenggang dengan tenang, karena Anne punya segala sesuatu yang membuatnya pantas untuk dicintai, termasuk oleh Katherine Brooke sendiri, juga keluarga Pringle.
Ketika membaca buku serial pertamanya, Anne of Green Gables, saya tidak berhenti untuk 'menghujat' kelakuan Anne yang sangat tidak sopan dan tidak bisa menahan emosi (suka meledak-ledak) namun untuk buku ini, saya menjadi termasuk orang yang mencintai Anne. Mengagumkan. Ia berubah total menjadi pribadi yang mengagumkan. Buku ini pantas dibaca umur berapapun saya rasa. :)
***
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 2 oleh Bzee, New Authors RC 2013 dan What's in a Name oleh Ren. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini, disini, dan disini.
Pengarang: LM Montgomery
Alihbahasa: Yarmanto
Penerbit: Qanita
Cetakan: ke-1, Oktober, 2009
Tebal: 424 halaman
Harga: Pinjam dari Perpustakaan LIA
Usia layak baca: segala usia
Ini adalah buku keempat dari serial Anne of Green Gables. Kini Anne diterima bekerja sebagai Kepala Sekolah di Summerside High School setelah 3 tahun kelulusannya dari universitas. Ia tinggal di Spook Lane di sebuah rumah milik dua janda, Bibi Kate dan Bibi Chatty (juga pembantu mereka, Rebbeca Dew) yang menamai rumah tsb sebagai Windy Poplars. Apakah ada masalah (lagi) dengan Anne pada tempat tinggalnya yang baru? Ya, sudah pasti.
Sejak pertama kali datang Anne sudah disuguhi cerita bahwa ada keluarga yang sangat membenci Anne hanya karena saudara mereka gagal menduduki jabatan kepala sekolah. Keluarga itu adalah keluarga bangsawan Pringle. Hari demi hari, baik di sekolah atau kehidupan sehari-hari, pikiran Anne seringkali tertuju akan keluarga Pringle. Di sekolah ia harus selalu menghadapi anak-anak yang cerdas namun luar biasa nakal dan sengaja ingin mengerjai Anne, hanya karena mereka adalah Pringle dan harus selalu melakukan muslihat kepadanya.
Anne pusing sudah pasti. Tapi bukan Anne namanya kalau ia berputus asa dan dengan cepat mencari sisi kebaikan keluarga Pringle dan juga sisi romantisme dan keluhuran para penduduk Summerside. Bahkan ketika ia menemukan aib dari keluarga Pringle pun, ia tidak melakukan pembalasan yang menyakitkan. Yang ia lakukan adalah menutupinya dan berbuat baik kepada mereka yang telah jahat kepadanya. Maka dengan cepat Anne lagi-lagi menjadi populer dan banyak yang ingin berteman dengannya. Namun tetap masih saja ada yang iri, yakni kolega sesama guru, Katherine Brooke. Ya tapi pada akhirnya kita pun bisa melenggang dengan tenang, karena Anne punya segala sesuatu yang membuatnya pantas untuk dicintai, termasuk oleh Katherine Brooke sendiri, juga keluarga Pringle.
Ketika membaca buku serial pertamanya, Anne of Green Gables, saya tidak berhenti untuk 'menghujat' kelakuan Anne yang sangat tidak sopan dan tidak bisa menahan emosi (suka meledak-ledak) namun untuk buku ini, saya menjadi termasuk orang yang mencintai Anne. Mengagumkan. Ia berubah total menjadi pribadi yang mengagumkan. Buku ini pantas dibaca umur berapapun saya rasa. :)
***
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 2 oleh Bzee, New Authors RC 2013 dan What's in a Name oleh Ren. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini, disini, dan disini.
Hehehe kelihatannya bukunya mantap mbak, padahal kemarin bukunya dah kupegang, cuma batal dibeli mengingat tumpukan masih banyak
ReplyDeletedibeli juga gapapa, mbak. lumayan ditaro diatas timbunan hehe
Delete