Judul: Si Jerapah dan Si Pelly dan Aku
Judul Asli: The Giraffe and the Pelly and Me
Pengarang: Roald Dahl
Alihbahasa: Poppy Damayanti Chusfani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I / Juni 2006
Rating: 5/5
Rentang Usia: 6 tahun
Dari sekian banyak buku Roald Dahl, mungkin buku tipis inilah yang paling saya gemari. Buku berjudul Si Jerapah dan Si Pelly dan Aku (alias Si Monyet, karena dialog ini dibaca oleh si Monyet) bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Billy yang memiliki jiwa pemberani dan selalu ingin tahu. Tak jauh dari rumahnya ada sebuah gedung tua yang mungkin saja dulu adalah sebuah toko permen. Gedung itu bernama The Grubber. Kondisinya sangat tua dan kusam. Ada tulisan 'DIJUAL' pada muka gedung tsb. Namun pada suatu hari tulisannya diganti menjadi 'KEJUAL' dan banyak barang-barang rongsokan yang dibuang dari dalam gedung itu. Billy ingin tahu ada apa dan berteriak kedalam, bertanya apa ada orang di dalam. Disinilah sifat Billy yang sangat ingin tahu tergambar jelas.
Tiba-tiba muncullah ketiga binatang ramah dari dalamnya ada si Jerapah, si Pelly alias burung Pelikan dan si Monyet (yang tadinya menyebut dirinya sendiri sebagai Aku). Billy tidak takut, ia malah berkenalan dan berusaha membaur dengan ketiga binatang itu yang ternyata adalah tukang bersih-bersih gedung. Benar kan analisa saya kalau Billy adalah anak yang pemberani? :)
Ketiga binatang itu kelaparan dan sangat butuh pekerjaan untuk membeli makanan-makanan yang tidak bisa mereka dapatkan dengan mudah di kota Billy tinggal. Ajaibnya datanglah di saat yang tepat seorang supir dari Duke Hampshire. Duke meminta mereka untuk membersihkan jendela rumahnya yang sangat mirip istana. Tak hanya membersihkan jendela, mereka juga berhasil menangkap pencuri yang mencuri perhiasan-perhiasan milik Duchess.
Sebagai imbalan Duke yang ternyata pakar binatang mengizinkan ketiga binatang itu menetap di rumahnya sepanjang hayat dan menyediakan makanan-makanan yang benar-benar mereka butuhkan. Lalu bagaimana dengan Billy dan the Grubber? Baca sendiri yah :D
Saya merasa buku ini tercipta berawal dari rasa keprihatian Dahl terhadap para binatang yang harus dibawa dari habitat asli mereka menuju tanah asing yang bahkan di dataran tersebut tidak tumbuh makanan-makanan yang sesuai dengan selera mereka. Seperti Jerapah yang hanya bisa makan pucuk-pucuk bunga dari pohon tertentu yang sangat sulit dicari atau burung Pelikan yang hanya senang makan Salmon.
Pesan tidak langsungnya adalah biarkan para binatang hidup bebas di habitat aslinya. Kebanyakan mereka dibawa pergi hanya untuk dijadikan tontonan di kebun binatang atau yang paling parah adalah pertunjukan sirkus. Akibatnya para binatang tsb bisa jadi mati karena stress karena tak tahan dengan tatapan banyak orang.
Buku ini cocok dibaca anak-anak yang berusia 6 tahun. Hmm, ya saya kira begitu. 6 tahun. :)
**
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 4 oleh Bzee dan Read-a-long with Roald Dahl oleh Hobby Buku. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini dan disini.
Judul Asli: The Giraffe and the Pelly and Me
Pengarang: Roald Dahl
Alihbahasa: Poppy Damayanti Chusfani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I / Juni 2006
Rating: 5/5
Rentang Usia: 6 tahun
Dari sekian banyak buku Roald Dahl, mungkin buku tipis inilah yang paling saya gemari. Buku berjudul Si Jerapah dan Si Pelly dan Aku (alias Si Monyet, karena dialog ini dibaca oleh si Monyet) bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Billy yang memiliki jiwa pemberani dan selalu ingin tahu. Tak jauh dari rumahnya ada sebuah gedung tua yang mungkin saja dulu adalah sebuah toko permen. Gedung itu bernama The Grubber. Kondisinya sangat tua dan kusam. Ada tulisan 'DIJUAL' pada muka gedung tsb. Namun pada suatu hari tulisannya diganti menjadi 'KEJUAL' dan banyak barang-barang rongsokan yang dibuang dari dalam gedung itu. Billy ingin tahu ada apa dan berteriak kedalam, bertanya apa ada orang di dalam. Disinilah sifat Billy yang sangat ingin tahu tergambar jelas.
Tiba-tiba muncullah ketiga binatang ramah dari dalamnya ada si Jerapah, si Pelly alias burung Pelikan dan si Monyet (yang tadinya menyebut dirinya sendiri sebagai Aku). Billy tidak takut, ia malah berkenalan dan berusaha membaur dengan ketiga binatang itu yang ternyata adalah tukang bersih-bersih gedung. Benar kan analisa saya kalau Billy adalah anak yang pemberani? :)
Ketiga binatang itu kelaparan dan sangat butuh pekerjaan untuk membeli makanan-makanan yang tidak bisa mereka dapatkan dengan mudah di kota Billy tinggal. Ajaibnya datanglah di saat yang tepat seorang supir dari Duke Hampshire. Duke meminta mereka untuk membersihkan jendela rumahnya yang sangat mirip istana. Tak hanya membersihkan jendela, mereka juga berhasil menangkap pencuri yang mencuri perhiasan-perhiasan milik Duchess.
Sebagai imbalan Duke yang ternyata pakar binatang mengizinkan ketiga binatang itu menetap di rumahnya sepanjang hayat dan menyediakan makanan-makanan yang benar-benar mereka butuhkan. Lalu bagaimana dengan Billy dan the Grubber? Baca sendiri yah :D
Saya merasa buku ini tercipta berawal dari rasa keprihatian Dahl terhadap para binatang yang harus dibawa dari habitat asli mereka menuju tanah asing yang bahkan di dataran tersebut tidak tumbuh makanan-makanan yang sesuai dengan selera mereka. Seperti Jerapah yang hanya bisa makan pucuk-pucuk bunga dari pohon tertentu yang sangat sulit dicari atau burung Pelikan yang hanya senang makan Salmon.
Pesan tidak langsungnya adalah biarkan para binatang hidup bebas di habitat aslinya. Kebanyakan mereka dibawa pergi hanya untuk dijadikan tontonan di kebun binatang atau yang paling parah adalah pertunjukan sirkus. Akibatnya para binatang tsb bisa jadi mati karena stress karena tak tahan dengan tatapan banyak orang.
Buku ini cocok dibaca anak-anak yang berusia 6 tahun. Hmm, ya saya kira begitu. 6 tahun. :)
**
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 4 oleh Bzee dan Read-a-long with Roald Dahl oleh Hobby Buku. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini dan disini.
Be First to Post Comment !
Post a Comment