Kitab Tentang Yang Telah Hilang
Judul Asli: The Book of Lost Things
Penulis: John Connolly
Alih Bahasa: Tanti Lesmana
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Agustus 2008
Tebal: 472 halaman
Buku ini berkaitan dengan dongeng, namun tidak diperuntukkan bagi anak-anak, melainkan manusia dewasa. Mengapa? Karena buku ini bercerita tentang bagaimana dongeng mendewasakan jiwa seseorang yang sedang bertumbuh menjadi seorang dewasa. Maka jangan heran jika dalam buku ini dongeng yang disajikan bukan cerita klise yang biasa kita dengar yang terimajinasikan sebagai hal yang menyenangkan dan membahagiakan; sebagai hal yang terbayangkan yang bahagia dalam sekejap tanpa cerita bagaimana sakitnya berusaha mendapatkan kebahagiaan. Connolly, si pengarang buku ini, benar-benar memaparkan sisi lain dari sebuah dongeng: Kenyataan.
David, seorang anak kecil yang harus merasa sebatang kara karena ditinggal mati ibunya. Sementara ayahnya dirasa kurang peduli lagi dengannya. Ketika David lebih memilih untuk tenggelam dalam cerita-cerita dongeng dalam buku-buku tua ibunya, ayahnya lebih memilih realistis dan tidak terlalu menghiraukan cerita-cerita. David merasa semakin kesepian, apalagi sejak ayahnya memiliki isteri baru dan adik tiri untuk David. Kekecewaan yang terpendam itulah yang menimbulkan rasa benci yang amat dalam pada diri David. Ia mulai tenggelam dalam imajinasi dirinya dan pindah ke dunia dongeng.
Pada awalnya David merasa familiar dengan apa yang terjadi dalam dunia dongeng tersebut, namun lama-kelamaan ia merasa ngeri dengan sisi lain dongeng yang ia lihat, begitu sadis dan kejam. Ternyata itu sisi tersenyembunyi dalam dongeng yang ia kenal selama ini. Dalam usahanya agar kembali ke dunia nyata, David harus berjuang sendiri menghadapi rintangan yang ada dalam dunia dongeng. Dan usaha-usaha tersebutlah yang mengubah David menjadi mengerti tentang dunia nyata dan menjadikannya sebagai orang dewasa baru.
Begitulah buku ini mengajarkan bahwa segala perasaan buruk yang kita pendam dapat merusak pola pikir kita sehingga menjerumuskan kita dalam hal yang sangat buruk. Beruntung David berhasil berjuang mengatasi rintangan yang ada dan menghapus segala kebencian yang pernah ada kepada ibu dan adik tirinya.
Well, menjadi tua itu pasti, namun menjadi dewasa itu pilihan. :)
Judul Asli: The Book of Lost Things
Penulis: John Connolly
Alih Bahasa: Tanti Lesmana
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Agustus 2008
Tebal: 472 halaman
Buku ini berkaitan dengan dongeng, namun tidak diperuntukkan bagi anak-anak, melainkan manusia dewasa. Mengapa? Karena buku ini bercerita tentang bagaimana dongeng mendewasakan jiwa seseorang yang sedang bertumbuh menjadi seorang dewasa. Maka jangan heran jika dalam buku ini dongeng yang disajikan bukan cerita klise yang biasa kita dengar yang terimajinasikan sebagai hal yang menyenangkan dan membahagiakan; sebagai hal yang terbayangkan yang bahagia dalam sekejap tanpa cerita bagaimana sakitnya berusaha mendapatkan kebahagiaan. Connolly, si pengarang buku ini, benar-benar memaparkan sisi lain dari sebuah dongeng: Kenyataan.
David, seorang anak kecil yang harus merasa sebatang kara karena ditinggal mati ibunya. Sementara ayahnya dirasa kurang peduli lagi dengannya. Ketika David lebih memilih untuk tenggelam dalam cerita-cerita dongeng dalam buku-buku tua ibunya, ayahnya lebih memilih realistis dan tidak terlalu menghiraukan cerita-cerita. David merasa semakin kesepian, apalagi sejak ayahnya memiliki isteri baru dan adik tiri untuk David. Kekecewaan yang terpendam itulah yang menimbulkan rasa benci yang amat dalam pada diri David. Ia mulai tenggelam dalam imajinasi dirinya dan pindah ke dunia dongeng.
Pada awalnya David merasa familiar dengan apa yang terjadi dalam dunia dongeng tersebut, namun lama-kelamaan ia merasa ngeri dengan sisi lain dongeng yang ia lihat, begitu sadis dan kejam. Ternyata itu sisi tersenyembunyi dalam dongeng yang ia kenal selama ini. Dalam usahanya agar kembali ke dunia nyata, David harus berjuang sendiri menghadapi rintangan yang ada dalam dunia dongeng. Dan usaha-usaha tersebutlah yang mengubah David menjadi mengerti tentang dunia nyata dan menjadikannya sebagai orang dewasa baru.
Begitulah buku ini mengajarkan bahwa segala perasaan buruk yang kita pendam dapat merusak pola pikir kita sehingga menjerumuskan kita dalam hal yang sangat buruk. Beruntung David berhasil berjuang mengatasi rintangan yang ada dan menghapus segala kebencian yang pernah ada kepada ibu dan adik tirinya.
Well, menjadi tua itu pasti, namun menjadi dewasa itu pilihan. :)
kak ada niat mau jual buku the book of lost thing ga? aku pengen bangeet..
ReplyDeletemgkn bisa hubungi aku 083847464449