Pages

5.21.2017

Pasar


Akhirnya, selesai juga dengan novel Kuntowijoyo yang satu ini. Bayangkan saya harus tidak tidur demi menghabiskannya. Sebenarnya lebih dikarenakan ajimumpung anak sedang tidur pulas sih, kalau tidak wah bisa kacau konsentrasi saya membaca buku sebagus ini.

OK, langsung saja ya, PASAR adalah novel yang jempolan. Kuntowijoyo selalu membahas sifat dan karakter khas manusia seperti karya-karya lainnya. Yang menjadikannya berbeda adalah PASAR disampaikan dengan segar dan kocak. Kalian akan bertemu dengan empat tokoh utama yang wataknya saling bersilangan seperti Pak Mantri Pasar, Kasan Ngali, Siti Zaitun, dan Paijo.

Pak Mantri Pasar adalah orang Jawa yang terpelajar. Ia menjadi panutan karena pengetahuannya dan sifatnya yang lembut dan santun. Ia juga menganut paham feodal dimana priyayi sepertinya harus dihormati. Sementara Kasan Ngali adalah orang Jawa yang menjadi pemilik modal. Ia menganut paham kapitalis yang selalu menilai segala hal dengan uang. Ada lagi Siti Zaitun, sosok perempuan muda yang menjadi pegawai bank. Ia mewakili manusia modern yang berpikiran logis dan praktis. Yang terakhir adalah Paijo, si tukang karcis yang menggambarkan orang bawahan yang harus manut kepada atasan. Dan oh, jangan lupakan Camat dan pegawainya, serta Pak polisi dan anak buahnya. Meski hanya sisipan belaka, mereka memegang peranan penting sebagai perwakilan birokrasi. Dan mereka semua pun orang Jawa belaka.

Lewat pasar yang menjadi latar belakang, dan juga para tokohnya ini, kita akan mendapatkan banyak pesan penting. Saya katakan banyak karena pesannya memang ndak cuma satu. Dan inilah yang menjadi kelebihan Kuntowijoyo. Ia meramu pesan-pesan itu dengan mengalir dan tidak tumpang tindih. Pesan-pesan itu diutarakan lewat kelakuan para tokohnya yang terkadang bikin pembaca terkekeh.

Diantara pesan yang banyak itu, hanya satu yang sepertinya sangat ditonjolkan yakni sastra dan budaya Jawa. Hal ini banyak digambarkannya lewat sifat, karakter, dan pemikiran Pak Mantri Pasar. Sepertinya Kuntowijoyo ingin mengutarakan keresahannya tentang perubahan sosial di tahun 70an, dimana masyarakat zaman itu mulai melupakan budaya asalnya sendiri dan menyenangi segala hal yang modern.

Pada akhirnya, buku ini memang sangat layak dibaca. Tidak hanya untuk kalangan sastrawan, namun juga kalangan awam seperti kita. Percayalah, novel ini, meskipun topiknya tidak ringan, namun ia enteng dibaca dan menggelitik.

5 bintang untuk novel ini! I love this book so much! :)


Data buku

Judul: Pasar
Pengarang: Kuntowijoyo
Cetakan: I, Februari 2017 (terbit pertama kali 1994 oleh Bentang Budaya)
Tebal: 378 halaman
Penerbit: Diva Press dan Mata Angin (atas kerjasama)
ISBN: 978-602-391-373-2

No comments:

Post a Comment