Pages

4.05.2017

Kilas Buku: Trisula Mentari


Trisula adalah gadis yang istimewa. Ia mampu mendengar roh-roh yang berbicara kepadanya. Ia juga mampu merasakan keberadaan hawa dingin tempat roh berada. Bagi sebagian besar orang, Trisula sangatlah aneh. Mereka menganggap Trisula kurang waras. Sehingga teman-teman di sekolah lebih senang menjauhinya, mengucilkannya, bahkan menyakitinya.

Beruntung Trisula memiliki seorang sahabat baik bernama Mikaela. Mikaela ini adalah tipe sahabat sempurna. Ia baik, ramah, pintar, kaya, dan senang membantu temannya tanpa pamrih. Trisula pun senang dengan keberadaan Mikaela. Tak dinyana, ia sering bergantung kepada Mikaela untuk menghiburnya ketika hatinya susah.

Selain Mikaela, Trisula juga memiliki tante yang keibuan, Tante Lira namanya. Tante Lira adalah satu-satunya kerabat yang Trisula miliki. Ia belum menikah dan bekerja sebagai "cenayang putih". Ia adalah orang yang paling mengerti keistimewaan Trisula. Maka, ia jadi orang yang paling bisa diandalkan oleh Trisula yang butuh nasihat dan sarannya.

Trisula dan Tante Lira hidup sederhana. Tante Lira menjalani hal itu bukan karena tidak punya harta (yah memang tidak), namun karena ia memang menganut prinsip untuk hidup sederhana.
"Arloji seharga tiga puluh ribu dan tiga ratus juta fungsi dasarnya sama," kata Tante Lira kepada Trisula pada suatu malam, ketika mereka mengobrol sebelum tidur, seperti kebiasaan mereka, "sebagai penunjuk waktu. Pakaian seharga lima puluh ribu dan lima ratus ribu fungsi dasarnya juga sama, sebagai pelindung tubuh. Kebahagiaan dan perasaan cukup tidak datan dari benda dan hal-hal duniawi, melainkan dari seberapa mampu kita bersyukur ketika kebutuhan dasar kita tercukupi," (hal. 49)

Suatu pagi, Trisula mendapat kenalan baru, bernama Alfa. Ia siswa baru. Ia adalah orang pertama yang mau berbagi meja dengan Trisula di kelas. Awalnya Alfa adalah satu-satunya teman selain Mikaela yang mau bermain dengan Trisula di sekolah. Namun seperti orang lain, Alfa menjauhi Trisula karena keanehan gadis itu. Baru kali ini Trisula menjadi sedih karena dijauhi teman baru.

Trisula mulai berusaha mendekati Alfa lagi. Bukan semata-mata karena gadis itu menyukai Alfa, namun karena ia ingin mencegah roh jahat yang berada di rumah alfa untuk menyakiti diri dan keluarga cowok itu. Apakah hal ini akan berhasil?

Fantasy - Horror

Trisula Mentari termasuk genre fantasy - horror (meskipun gak serem, cuma kadang agak menegangkan) untuk remaja. Alur ceritanya ringan dan mudah diikuti. Cocok sebagai buku yang dibaca dalam sekali duduk.

Mengenai konsep cerita, saya menemukan ada beberapa kesamaan antara Trisula Mentari dengan serial fantasy - horror yang pernah saya baca. Seperti Lockwood & Co., Trisula memiliki kesamaan dengan tokoh Lucy. Mereka berdua sama-sama dapat mendengar arwah gentayangan. Konsep roh yang terkait dengan benda kesayangannya juga sama dengan serial Lockwood & Co.

Sesekali saya juga menemukan kemiripan konsep antara novel ini dengan serial Hex Hall karya Rachel Hawkins. Hal ini terletak pada bagian akhir. Ah tentunya saya tidak akan menceritakan bagaimana detilnya. Sayang banget kan kalau review ini saya bikin sop iler. Silakan dibaca sendiri saja ya. :)

OK, 3 bintang untuk buku ini.

Tentang penulis

Shandy Tan adalah penulis dan penerjemah asal Indonesia. Salah satu buku yang ia terjemahkan adalah Hopeless karangan Coleen Hover. Ia menulis beberapa buku berkategori fiksi remaja seperti FBA  vs CIA, Kelas Super, dan Samantha's Promise.

Data Buku

Judul: Trisula Mentari
Pengarang: Shandy Tan
Tebal: 256 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 13 Maret 2017

1 comment:

  1. Saya penasaran dengan ending ceritanya. Apakah Trisula berhasil menghalau roh jahat dan membuatnya makin tambah dekat dengan Alfa?? Hoho.

    ReplyDelete