Pages

8.05.2014

Kilas Buku: Peter Nimble dan Mata Ajaib


Judul: Peter Nimble dan Mata Ajaib
Judul asli: Peter Nimble and His Fantastic Eyes
Pengarang: Jonathan Auxier
Penerjemah: Rosemary Kesauly
Genre: Fantasy, Middle Grade
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, February 2014 (terbit pertama kali 2011)
Tebal: 432 halaman

Peter adalah anak lelaki buta berumur sepuluh tahun. Sejak kecil dia menjadi pencuri. Pada suatu siang, Peter mencuri kotak milik seorang pedagang keliling yang misterius. Isi kotak itu ternyata tiga pasang mata ajaib. Ketika mencoba mata pertama, seketika Peter dibawa ke sebuah pulau tersembunyi. Di sana dia mendapat perintah khusus untuk pergi ke sebuah kerajaan berbahaya dan menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan. Bersama pengikut setianya––kesatria yang dikutuk menjadi campuran kuda dan kucing––Peter Nimble mengalami petualangan seru yang tak terlupakan demi menemukan takdirnya yang sejati. (goodreads)

Satu hal yang harus kita pahami ketika membaca buku ini, yakni Peter Nimble bukanlah anak bermata buta biasa. Ada alasan kenapa ia menjadi buta, tanpa orang tua, miskin, papa, dan menjadi pencuri handal. Alasan demi alasan itu ia ketahui setelah mencuri kotak berisi mata ajaib dan bertemu dengan profesor tua yang tengah mencari negeri yang hilang. Masa lalu Peter yang susah merupakan bentuk persiapan dirinya untuk kembali ke rumah dan keluarganya. Lantas siapa sebenarnya Peter?

Tak dipungkiri jika saya agak skeptis ketika mulai membaca cerita fantasi yang satu ini, setelah sebelumnya merasa kecewa dengan cerita fantasi lain yang konsep dan alur ceritanya agak terburu-buru dan kurang menarik :(. Lalu bagaimana dengan kisah Peter Nimble?

Beruntunglah saya bahwa Peter Nimble bukan sekedar kisah fantasi yang gampang ditebak. Alur dan kisah yang dibangun tidak seperti kisah fantasi biasa. Ada rasa yang berbeda sehingga melampaui ekspektasi saya sebagai pembaca yang bisa dibilang selalu menuntut lebih. Meski ini kisah fantasi yang pastinya mengandung daya khayal tinggi, Auxier mampu membuatnya lebih 'masuk akal'. Peter Nimble tidak tiba-tiba begitu saja menjadi lihai. Bocah buta itu juga tidak lantas menjadi powerful karena memiliki berbagai macam keahlian mencuri. Sebagai karakter utama, adalah satu hal yang baik jika si tokoh memiliki kelemahan yang menjadikannya lebih manusiawi. Dan Nimble pun memiliki sisi kelemahan yang membuat dirinya semakin menarik.

Kisah petualangan Peter Nimble merupakan kisah fantasi dengan rentang waktu middle-grade / young adult, yakni usia ABG. Walau sebenarnya kisah ini cocok juga dibaca orang-orang dewasa yang menyenangi genre fantasi.

“The start of any journey-whether pilgrimage or promenade-is one of life's true joys.” ~ Jonathan Auxier, Peter Nimble & His Fantastic Eyes.

No comments:

Post a Comment