Pages

7.02.2013

Kilas Buku: Rantau 1 Muara


Rantau 1 Muara (Negeri 5 Menara, #3)
Oleh. A. Fuadi
Gramedia Pustaka Utama
Paperback, Cet. 2 Juni 2013
400 halaman

Ini adalah novel pamungkas dari 2 novel A. Fuadi sebelumnya; Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna. Ceritanya masih seputar Alif dan perjuangan hidupnya. Dan apakah kali ini Alif kembali berhasil dalam mencapai impiannya? Tentu saja, hanya dengan melihat sampul buku dan sinopsis yang ada pada sampul belakang buku, kita sudah bisa menebak dengan jitu bagaimana akhirnya. Namun yang ditawarkan disini adalah proses bagaimana Alif menjalani semua itu sehingga berhasil menggapai apa yang ia capai.

Untuk gaya penulisan, saya sebagai pembaca awam merasa tidak ada masalah dengan tulisan Fuadi. Saya cukup enjoy dengan gaya penceritaan penulis. Penyusunan dan pemilihan diksinya rapi. Dan karena faktor inilah saya bisa bertahan membaca 3 novel karyanya.
Soal isi, saya pun yakin pengalaman penulis yang selama ini memang mengalami sendiri cerita yang ditulisnya menjadi satu lagi keunggulan dalam menyusun cerita yang memang sebagian besar bersetting di Washington DC dan New York. Secara tidak langsung para pembaca dapat mendapat sedikit pengetahuan seputar dunia jurnalistik, beasiswa (fulbright), GWU, dan yang penting adalah mantra-mantra yang membuat hidup Alif manjur.

Untuk ide, menurut saya terlalu mainstream. Sejak N5M dan R3W terbit, sebagian pembaca sudah dapat membaca pola kehidupan Alif yang adalah underdog, kemudian jatuh bangun hingga berhasil apa yang ia impikan. Tidak ada rasa penasaran akut yang timbul dari pembaca seperti ketika N5M terbit pertama kali. Tidak heran, ada beberapa pembaca (yang saya tahu) punya pendapat buku ini kurang menarik. Bukan berarti buku ini kurang bagus. Soal gaya penulisan, tema, dan isi yang diperkuat dengan pengalaman sang penulis cukup membuat buku ini menjadi buku yang layak baca. Hanya saja beberapa pembaca jenuh dengan pola yang sama seperti kedua buku sebelumnya.

Last but not least, untuk bang Fuadi sebagai penulisnya, kami berharap agar ada karya-karya terbaru yang lebih menarik lagi dari trilogi Negeri 5 Menara. Terima kasih. :)

P.S. Alih-alih penasaran dengan karakter Alif, saya justru menyukai karakter Garuda dan sempat sedih untuk Garuda ketika kejadian WTC.

1 comment:

  1. novel pamungkas ya? brarti lebih bagus dari negeri 5 menara dong ya? soalnya negeri 5 menara aja tuh gk abis kubaca krna gk suka hehehhee

    ReplyDelete