Born to Cook vol 3 punya beberapa episode yang mengejutkan, salah duanya adalah pengungkapan rahasia "kematian" Direktur lawas Ajiou, dan siapa sebenarnya Direktur baru Ajiou. Daripada dua komik sebelumnya, saya lebih menyukai vol 3 ini. Karena alurnya lebih mengalir bebas sebagaimana harusnya cerita.
Kalau dua seri pertama itu kan segala sesuatu "dihubungkan" dengan kompetisi. Sepertinya si penulis memang senang ya memaksa para tokohnya untuk bertanding ehehe.
Belakangan ini saya baru menyadari kalau si penulis punya banyak titipan pesan buat pembaca, selain teknik dan wawasan masakan tentunya. Dalam komik sering digambarkan bahwa yang namanya koki sejati pantang untuk menggunakan bumbu instan, apalagi penyedap rasa kimiawi (yang tentu saja banyak merek ternama dari Jepang ya) heheh. Penelitian dan pengolahan rasa akan menjadi pengalaman yang sangat dihargai. Yang namanya koki yang baik itu harus memasak dengan bahan berkualitas (organik) dan sekali lagi no-vetsin. Kalau mau jadi koki ternama dengan serius, buang jauh-jauh pikiranmu untuk pake penyedap rasa. Lha emangnya kita kalo masak pake micin sebungkus 😆.
Tapi satu hal, penulis juga ingin menyampaikan bahwa boleh-boleh saja menggunakan bahan-bahan supermarket (yang instan dan penuh dengan bahan pengawet) dan juga penyedap rasa kimia, asal digunakan dengan batas minimum yang wajar. Hal ini terdapat pada halaman 219 ketika calon Ajiou baru bertanding dengan juara bertahan GP Ajiou. Nah untuk lebih jelasnya silakan baca sendiri ya. :D
Lagi-lagi, BTC memang bacaan selingan yang seru dan tidak membosankan. 4 bintang kali ini. :)
Data buku:
Judul: Born to CookPengarang: Daisuke Terasawa
Tebal: 228 halaman
Penerbit: M&C, 2009
Be First to Post Comment !
Post a Comment