Top Social

Kilas Buku: Higher Institute of Villainous Education (H.I.V.E. #1)

|

Judul: Higher Institute of Villainous Education (H.I.V.E. #1)
Pengarang: Mark Walden
Penerjemah: Layna Ariesianti
Genre: Fantasy, Adventure, Middle Grade
Terbit: Maret 2014, Mizan Fantasi (terbit pertama kali 2006)
Tebal: 394 halaman

Ringkasan cerita:
Sekolah untuk penjahat? Seriusan? Emang ada? Yup! H.I.V.E bisa menjawab semuanya. Higher Institute of Villainous Education mengajarkan cara-cara merampok bank, menebar teror, merancang skandal kriminal, hingga kejahatan lain yang nggak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Status lokasinya: rahasia. Ada di bawah gunung berapi di suatu tempat entah di mana.
Keren? Tentu.
Tapi Otto Malpense punya pendapat lain. Ketika pertama kali dibawa ke sekolah kejahatan rahasia ini, dia tahu, dia nggak mau menghabiskan enam tahun ke depan belajar trik-trik kriminal yang dia sendiri sudah kuasai sejak kecil. Satu-satunya pilihan yang dia punya adalah: kabur. (goodreads)
Buku ini jelas menarik perhatian saya hanya dari judulnya saja: Sekolah Tinggi Ilmu Kejahatan (H.I.V.E #1). Apa yang terjadi jika ada sekolah khusus calon para penjahat? Itulah yang membuat saya penasaran. Ide cerita untuk membuat novel mengenai sekolah untuk calon para pelaku kejahatan merupakan konsep awal yang menarik.

Sejak halaman pertama, para pembaca akan dipertemukan oleh Otto yang entah kenapa diculik oleh sebuah pasukan yang mengaku berasal dari H.I.V.E. Dan tentu saja ia dan seorang anak lainnya yang juga diculik bersama Otto dibawa menuju sekolah kejahatan H.I.V.E yang dimaksud tadi. Setiap anak yang dibawa menuju H.I.V.E tentunya memiliki bakat spesial yang membuat mereka berguna dalam dunia kejahatan. Lalu apa alasan Otto dibawa menuju H.I.V.E.?

Sayangnya, ide cerita yang baik ini tidak diikuti dengan eksekusi yang baik. Penggalian karakter terasa kurang mendalam. Seperti karakter Otto sendiri yang menjadi tokoh utama cerita. Tidak ada penggalian lebih jauh kenapa Otto harus diculik dan mengapa panti asuhan tempat Otto tinggal akan ditutup? Ya mungkin saja penggalian karakter ada pada H.I.V.E seri berikutnya. Sementara sebagian pembaca menganggap semua karakter dalam novel ini klise dan terlalu stereotip.

Satu hal yang lagi dianggap kurang. Penulis sepertinya senang menyelesaikan cerita secara instan. Apa jadinya ketika sebuah peristiwa terjadi dan si pengarang cerita tiba-tiba saja menunjukkan bagian akhir dan selesai. Soal aksi pun minim, hanya ada pada bagian akhir cerita. Jika kalian mengharapkan cerita penuh aksi sejak awal, H.I.V.E #1 bukan merupakan jenis buku yang cocok untuk kalian baca. Lagi-lagi, saya berharap pada seri berikutnya akan bertemu dengan aksi-aksi yang seru. Karena apa lagi sih yang kalian harapkan ketika membaca serial para penjahat kalau bukan aksi-aksinya yang mengagumkan?

2 dari 5 bintang.
3 comments on "Kilas Buku: Higher Institute of Villainous Education (H.I.V.E. #1)"
  1. Waks. Cuma dua bintang. Oke, singkirkan dari wish-list. :p

    ReplyDelete
  2. wah padahal berkali-kali pegang-taruh buku ini saat di toko buku. ternyata penuh kekurangan ya..

    ReplyDelete

  3. http://tokobuku.getscoop.com/?utm_source=blogger&utm_medium=referral&utm_content=1&utm_campaign=launching%20tokobuku%20pre%20order Cara mudah buat beli buku-buku dengan harga murah

    ReplyDelete

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature