Pages

8.30.2013

Kilas Buku: Samudra di Ujung Jalan Setapak

Samudra di Ujung Jalan Setapak (The Ocean at the End of the Lane)
Oleh Neil Gaiman
264 halaman
Gramedia Pustaka Utama, 2013

Seorang laki-laki mengendarai mobilnya tanpa tujuan yang pasti. Ia hanya ingin berkeliling dan melihat-lihat. Namun sebenarnya, jauh dalam benaknya, ia merasakan kerinduan akan masa kecilnya. Hingga akhirnya ia sampai di sebuah rumah, rumah yang di halaman belakangnya ada kolam bebek yang disebut samudra. Ia sadar bahwa rumah inilah (beserta penghuninya) yang ia cari, hanya untuk sekedar melepas yang mungkin disebut rindu. Dan juga, karena keluarga dalam rumah inilah yang berperan besar dalam membantnya membuat kenangan suram menjadi sesuatu yang 'hebat'.

-----

Saya penasaran dengan isi otak Neil Gaiman, apaa coba isinya sampai bisa mengarang fantasi sebegitu canggihnya. Maksud hati ingin saya analisa detil-detil karangan Gaiman dengan salah satu pendekatan sastra atau mungkin psikoanalisa. Biar kita operasi sekalian id, ego dan super ego nya. Namun saya merasa tidak mumpuni lagi untuk menganalisa hingga sejauh itu. Fiuuhh... *inhale*

Baiklah, biar kita lanjutkan analisa saya yang tidak berdasar ini. Jika diperhatikan, ada poin penting yang tampak jelas (dari poin-poin menarik lainnya) dalam novel ini; PEREMPUAN. Ya, perempuan. Disini, tokoh-tokoh yang digambarkan hebat dan sangat memegang kendali baik itu dari pihak kebaikan atau kejahatan adalah berwujud perempuan.

Keluarga Hempstock yang selalu menjadi sandaran tokoh utama, yakni Mrs. Hempstock Tua, Mrs. Ginnie Hempstock dan Lettie Hempstock digambarkan sebagai perempuan-perempuan hebat. Mereka memiliki karakter kuat tentang kebijaksanaan, rasa mengayomi, dan bahkan tangguh.

Ms. Ursula Monkton, seorang pengasuh yang sebenarnya adalah makhluk jahat yang berbahaya, memiliki karakter egois, erotis, bernafsu liar dan ambisius. Sebenarnya makhluk ini tidak berjenis kelamin, bukan laki-laki ataupun perempuan. Hanya saja entah kenapa, untuk menggapai ambisinya ia menjelma sebagai sosok perempuan cantik, seksi dan tampak brilian.

Sosok-sosok diatas secara gamblang berbicara tentang sosok perempuan. Manusia berjenis kelamin perempuan bias menjadi apapun yang ia mau. Secara fisik ia terlihat lemah dan tak bisa diandalkan, namun sebenarnya ia adalah sumber kedamaian dan kebijaksanaan. Perempuan juga bisa menjadi lebih jahat daripada para penjahat laki-laki jika ia mau. Kecantikan dan kelemahlembutan dan gemulainya terkadang menjadi racun dan mendorong orang lain melakukan tindak kejahatan.

Perempuan adalah ratu dan otak yang brilian, dan juga ibu yang penuh kasih sayang. Dan Tuhan telah mengatur posisi mereka dalam kedudukan yang bersanding dengan lawan jenisnya. :)

No comments:

Post a Comment