The Yearling: Jody dan Anak Rusa
Judul Asli: The Yearling
Pengarang: Marjorie Kinman Rawlings
Alih Bahasa: Rosemary Kesauly
Tebal: 504 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Di negara bagian Florida pada tahun 1800an, Jody Baxter hidup bersama ayah dan ibunya, Ezra (Penny) Baxter dan Ory Baxter di padang luas yang diberi nama Pulau Baxter. Jody yang masih kecil sangat senang mengendap-endap bermain dan pergi dari jangkauan ibunya. Ia belum terlalu suka bekerja keras seperti ayahnya, dan hal ini yang selalu membuat ibunya jengkel dan berlaku keras padanya. Sementara Penny selalu memberikan keringanan pada Jody perihal pekerjaan yang harus dilakukannya, mengingat masa kanak-kanak Penny yang selalu diisi dengan bekerja di ladang sehingga tidak ada waktu secuil pun untuk bermain.
Joddy sangat ingin memiliki hewan peliharaan sebagai teman bermain yang penurut dan mau mengikutinya kemana saja, seperti anjing-anjing berburu milik ayahnya. Namun mengingat ibunya yang keras, rencana Jody selalu diurungkan. Hingga suatu saat sang ayah terkena racun ular dan dengan panik membunuh rusa betina untuk diambil hatinya yang menyebabkan polemik tersendiri karena si rusa betina punya rusa jantan yang masih bayi. Sementara Jody membantu Buck Forrester (tetangga dari Pulau Forrester) mengurusi ladangan keluarga Baxter, ia selalu teringat dengan rusa jantan yatim yang masih bayi itu. Pada akhirnya Penny mengabulkan permintaan Jody untuk mengambil rusa jantan itu dan merawatnya.
Rusa jantan yang diberi nama Flag tumbuh sempurna menjadi rusa remaja. Namun merawat rusa yang sedang tumbuh dewasa tidaklah mudah. Flag menjadi kian nakal dan selalu memakan bibit jagung yang baru saja tumbuh di ladang. Peristiwa yang sering berulang ini justru terjadi ketika Penny sedang sakit parah akibat rematik akutnya. Penny dan istrinya pun berunding dan mengeluarkan kesepakatan agar Flag diusir dari rumah dan dibunuh. Jody yang sudah terlanjur sayang kepada rusa peliharaannya itu bersikeras tidak mau membunuhnya. Sampai-sampai Penny merasa harus mengambil keputusan yang benar-benar tegas, yakni menyuruh istrinya sendiri yang menembak Flag. Tertembak, Flag lari dari rumah keluarga Baxter dengan terpincang-pincang diikuti Jody. Ketika Flag sudah terpojok, Jody yang tidak tega melihat Flag sekarat pada akhirnya membunuh Flag dengan tembakan terakhir yang mematikan.
Well, novel ini luar biasa enak dibaca. Si pengarang benar-benar mampu menggambarkan seluruh cerita dengan detail dan natural. Novel ini bukan hanya menjadi dongeng kosong belaka, namun juga ensiklopedia tak langsung mengenai kehidupan warga Amerika di akhir tahun 1800an. Sebagai tambahan info, novel ini juga pernah dibuat filmnya pada tahun 1946 dengan aktor terkenal Gregory Peck sebagai pemeran utamanya. Namun sayang, sekilas melihat videonya (di youtube) saya merasa filmnya tidak sebagus novelnya, hehe ini karena saya belum nonton semua lho. :D
No comments:
Post a Comment