Ipung
Penulis: Prie GS
Penerbit: Republika
Terbit: 2008
Buku ini berkisah tentang seorang pemuda bernama Ipung. Dari kampung halamannya di Solo, ia merantau untuk bersekolah di SMA Budi Luhur yang tersohor di Semarang. SMA tersebut tidak hanya tersohor karena prestasinya, namun juga karena murid-muridnya yang sebagian besar dari kalangan keluarga berada. Meski berada di tengah-tengah kondisi seperti itu, Ipung tidak merasa minder, tapi justru bangga dan berani dengan segala kesederhanaannya. Adalah Paulin, seorang gadis yang terkenal kecantikannya, yang menaruh hati pada Ipung. Berbagai cara ia lakukan untuk menarik perhatian Ipung. Namun Ipung, meski hatinya berdebar-debar, berpura-pura tidak memperhatikan Paulin. Pada akhirnya, beberapa peristiwa akhirnya berhasil mendekatkan mereka dan membuat Ipung semakin populer di kalangan SMA Budi Luhur.
Tokoh Ipung sebagai tokoh sentral dalam cerita ini digambarkan memiliki karakter yang kuat, mandiri, dan cerdas penuh perhitungan. Ia tidak takut menghadapi orang-orang yang merugikan dirinya maupun orang lain. Karakter Ipung yang kuat (mungkin terlalu kuat menurut saya untuk anak seusianya) berusaha diimbangi oleh penulis dengan kejadian di mana ia melakukan kesalahan perhitungan. Meski demikian, kekuatan karakternya dapat membuat pembaca untuk meniru dirinya. Mungkin itu sebabnya novel ini disebut sebagai novel pembangkit kepercayaan diri. Di sisi lain, ada Paulin yang digambarkan memperhatikan harga diri. Pada cerita digambarkan bagaimana ia merasa jengkel ketika Ipung seolah-olah tak mengacuhkannya. Namun demikian, Paulin memiliki kekuatan dalam menarik dan mempengaruhi massa.
Novel ini sebenarnya terdiri atas beberapa cerita yang berurutan. Masing-masing cerita merupakan sebuah kejadian di mana sebagian besar melibatkan Ipung dalam penyelesaiannya. Setiap Ipung berhasil melewati sebuah cerita, pada saat itu pula-lah reputasinya meningkat dan menjadi semakin terkenal di lingkungan sekolah. Setting sekolah sedikit banyak mengingatkan saya akan sekolah saya dulu. Apa mungkin sekolah saya dijadikan bahan referensi sekolahnya Ipung? Hehe, kalau yang ini sepertinya hanya imajinasi saya.
Secara keseluruhan, kekuatan karakter Ipung layak untuk dikatakan dapat meningkatkan kepercayaan diri para pembaca. Ada beberapa kelucuan yang disisipkan di sela-sela cerita untuk menghibur para pembaca. Akhirnya, novel ini merupakan novel menghibur yang cocok dibaca di sela-sela kesibukan teman-teman semuanya.
saya angat menyukai novel ini, dan ketika saya membaca saya mulai menyukai alur ceritanya, apalagi ipung, walaupun dia dari anak desa anak kampung, dia mampu memecahkan masalah dengan kejeniusannya.
ReplyDeletetapi buat paulin, begitu teganya kau tinggalkan ipung, hanya karena dia ga ada waktu buat kamu, iping itu bekerja keras untuk menjadi orang sukses untuk dirinya sendiri dan untukmu paulin "dimasa yang akan datang, yaitu masa depan"
ah paulin gak sabaran -_-
ReplyDeleteAku sangat suka sekali novel ini.
ReplyDeleteaku membacanya sampai menangis.
ini serius alangkah sedihnya lpung pada saat d tinggalkan .apalagi pada saat pesta di sekolahnya.entah knp novel ini membuat saya menangis tersedu.pada saat di bandara ahmad yani.ipung sangat tegas dan penuh harap ingin berjumpa dgn paulin terakhir kalinya .tapi kendala masih tiket masuk keruang HIV.telah habis .hancur lebur hati ipung.tapi ia tak mudah putus asa .ia menyakinkan satpam tersebut.pertamanya ia tidak yakin setelah itu baru yakin.karena ipung mengatakan sejujurnya.setelah terdengarnya suara dari bandara .bahwa penumpang harus masuk ke ruang isalator.tiba satpam itu menarik tangan ipung.akhirnya dan memberi izin kpd ipung untuk masuk.
Paulin sangat mencintai ipung dan sebaliknya .cinta begitu tulusnya.
gara-gara kesalahan paulin sehingga mereka berpisah.
Setelah itu paulin menoleh kebelakang.seraya nampaknya wajah ipung du balik kaca.ipung menatapnya tajam dan lurus ia mengirin semua bahasa isyarat drnga jiwanya.
kamu pergi,tetapi hatimu kutaha di sini,kata ipung nyaris kepada dirinya sendiri
aku pergi tetapi hatiku kutinggal disini. kata paulin nyaris kepada lidahya sendiri.
akhirnya
pesawat lepas landas