Pages

6.13.2012

Kilas Buku: Bartimaeus Trilogy #1, Amulet Samarkand

Bartimaeus Trilogy #1, Amulet Samarkand
Penulis : Jonathan Stroud
 Penerjemah: Poppy D. Chusfani
Terbit: 22 Mei 2007
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (GPU)


....
Bartimaeus
Aku tak percaya saat melihat orang yang memanggilku. Dia hanya seorang anak kecil, berusia 12 tahun. Permintaannya membuatku semakin tak percaya – ia menyuruhku mengambil amulet Samarkand dari tangan Simon Lovelace, penyihir yang terkenal akan kekuatannya. Sungguh aku tak mengerti, apa yang sebenarnya direncanakan oleh anak ini. Dan sayangnya, aku juga ikut terseret dalam kesulitan yang menimpanya.
....
Nathaniel
Saat itu ada perjamuan di kediaman Underwood di London. Di situ, Nathaniel dipermalukan oleh Simon Lovelace. Dengan dendam membara Nathaniel memanggil Bartimaeus of Uruk, jin kelas menengah, untuk memberi pelajaran kepada Simon Lovelace. Tapi ia membuat kesalahan besar yang menyeretnya ke dalam situasi yang tidak menguntungkan. Konspirasi dan pembunuhan.
....
Saya akui, novel ini berbeda dengan novel-novel lain yang pernah saya baca sebelumnya. Dua tokoh dalam novel diceritakan menggunakan sudut pandang yang berbeda. Bartimaeus si jin menggunakan sudut pandang orang pertama dalam bercerita disertai dengan catatan kaki yang kadang membangkitkan gelak tawa. Nathaniel, si penyihir pemula, menggunakan sudut pandang orang ketiga dalam menceritakan petualangannya melawan penyihir dan makhluk yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. 
Novel Bartimaeus ini berlatar belakang di London. Dunia (beserta manusia normal, atau Muggle jika di seri Harry Potter) dikuasai oleh para penyihir. Berbeda dengan novel bertema penyihir lainnya, dalam novel ini penyihir mengandalkan kekuatannya pada para Jin yang mereka panggil dari alam lain. Beberapa penyihir yang kuat dapat memanggil beberapa Jin sekaligus. Para jin ini juga memiliki beberapa tingkatan berdasarkan tingkat kekuatan mereka.
Secara keseluruhan, novel ini sangat seru dan menegangkan. Pergantian sudut pandang memberikan variasi sehingga pembaca bisa terkurangi rasa bosannya. Masih ada dua buah seri lagi dari Bartimaeus yang sudah menunggu.

No comments:

Post a Comment