Judul: The Donkey on the Sands and other stories
Pengarang: Enid Blyton
Penerbit: Award Publications Ltd
Cetakan: 7th impression 2002
Tebal: 187 halaman
Rating: 4/5
Harga: Pinjam dari Perpustakaan LIA Pramuka
Usia kelayakan membaca: 7 tahun
Satu lagi kumpulan cerpen Enid Blyton yang saya baca. Dan memang benar saya tak pernah berhenti kagum dengan ide-ide cerita Blyton. Sebenarnya point cerita yang disampaikan sangatlah sederhana, hanya saja Blython membuatnya menjadi menarik. Seperti sudah dibekali dengan imajinasi yang cemerlang oleh Tuhan, Blyton menjadikan imajinasinya tak sekedar bersemayam di otaknya saja, namun lebih dari itu. Ia membuat imajinasinya menjadi bermanfaat dengan melahirkan cerita-cerita yang disukai anak-anak.
Untuk kumpulan cerita yang satu ini, seperti biasa, ada 15 cerita. Dan seperti yang sudah saya ungkapkan semua cerita terasa menyenangkan dibaca. Salah satu ceritanya adalah tentang Neddy, seekor keledai yang sehari-hari berada di pantai. Ia dan pawangnya mempersilakan anak-anak untuk menungganginya setiap kali mereka bermain di pantai. Namun sayangnya kebanyakan anak-anak yang bermain disana memperlakukan Neddy dengan sangat buruk. Seringkali Neddy ditendang dan dipukuli agar dapat berlari cepat. Neddy tidak senang diperlakukan itu. Ia merasa amat sedih.
Kecuali Nora, gadis cilik ini memperlakukan Neddy dengan sangat baik. Ia membawakan Neddy wortel dan sayuran mentah lainnya sebagai makanan keledai itu. Ia juga berusaha mencegah anak-anak nakal untuk tidak menjahili Neddy lagi. Namun sayangnya malah Nora yang dikerjai oleh anak-anak nakal itu dan apa yang terjadi kemudian? ketika tidak seorang pun mendengar jeritan Nora yang kepalanya sedang ditenggelamkan oleh anak-anak nakal itu?
Begitulah Blyton menggambarkan betapa kejamnya memperlakukan binatang dengan buruk. Dan melalui Nora ia memberi contoh bagaimana seharusnya manusia memperlakukan binatang dengan baik.
Satu lagi cerita yang membuat saya kagum; A Little Bit of Magic. Bercerita tentang seorang gadis cilik bernama Fanny yang sangat ingin melihat keajaiban dalam dunia nyata. Dan Ibu Fanny dengan cerdasnya menunjukkan kepada gadis ciliknya itu bagaimana asal mula kupu-kupu memiliki sayap yang indah. Pelan-pelan ibunda Fanny mengajarkan Fanny untuk bersabar melihat proses metamorfosis kupu-kupu. Hingga pada akhirnya Fanny dengan gembira melihat kupu-kupu yang indah terbang mengelilinginya. Fanny benar-benar telah melihat keajaiban, keajaiban yang sebenar-benarnya.
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 2 oleh Bzee dan Read-a-long with Enid Blyton oleh Hobby Buku. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini dan disini.
Pengarang: Enid Blyton
Penerbit: Award Publications Ltd
Cetakan: 7th impression 2002
Tebal: 187 halaman
Rating: 4/5
Harga: Pinjam dari Perpustakaan LIA Pramuka
Usia kelayakan membaca: 7 tahun
Satu lagi kumpulan cerpen Enid Blyton yang saya baca. Dan memang benar saya tak pernah berhenti kagum dengan ide-ide cerita Blyton. Sebenarnya point cerita yang disampaikan sangatlah sederhana, hanya saja Blython membuatnya menjadi menarik. Seperti sudah dibekali dengan imajinasi yang cemerlang oleh Tuhan, Blyton menjadikan imajinasinya tak sekedar bersemayam di otaknya saja, namun lebih dari itu. Ia membuat imajinasinya menjadi bermanfaat dengan melahirkan cerita-cerita yang disukai anak-anak.
Untuk kumpulan cerita yang satu ini, seperti biasa, ada 15 cerita. Dan seperti yang sudah saya ungkapkan semua cerita terasa menyenangkan dibaca. Salah satu ceritanya adalah tentang Neddy, seekor keledai yang sehari-hari berada di pantai. Ia dan pawangnya mempersilakan anak-anak untuk menungganginya setiap kali mereka bermain di pantai. Namun sayangnya kebanyakan anak-anak yang bermain disana memperlakukan Neddy dengan sangat buruk. Seringkali Neddy ditendang dan dipukuli agar dapat berlari cepat. Neddy tidak senang diperlakukan itu. Ia merasa amat sedih.
Kecuali Nora, gadis cilik ini memperlakukan Neddy dengan sangat baik. Ia membawakan Neddy wortel dan sayuran mentah lainnya sebagai makanan keledai itu. Ia juga berusaha mencegah anak-anak nakal untuk tidak menjahili Neddy lagi. Namun sayangnya malah Nora yang dikerjai oleh anak-anak nakal itu dan apa yang terjadi kemudian? ketika tidak seorang pun mendengar jeritan Nora yang kepalanya sedang ditenggelamkan oleh anak-anak nakal itu?
Begitulah Blyton menggambarkan betapa kejamnya memperlakukan binatang dengan buruk. Dan melalui Nora ia memberi contoh bagaimana seharusnya manusia memperlakukan binatang dengan baik.
Satu lagi cerita yang membuat saya kagum; A Little Bit of Magic. Bercerita tentang seorang gadis cilik bernama Fanny yang sangat ingin melihat keajaiban dalam dunia nyata. Dan Ibu Fanny dengan cerdasnya menunjukkan kepada gadis ciliknya itu bagaimana asal mula kupu-kupu memiliki sayap yang indah. Pelan-pelan ibunda Fanny mengajarkan Fanny untuk bersabar melihat proses metamorfosis kupu-kupu. Hingga pada akhirnya Fanny dengan gembira melihat kupu-kupu yang indah terbang mengelilinginya. Fanny benar-benar telah melihat keajaiban, keajaiban yang sebenar-benarnya.
Klik 'show' to read the review in English:
Ulasan ini diikutsertakan pada FYE; Fun Year Event with Children's Lit: Fun Month 2 oleh Bzee dan Read-a-long with Enid Blyton oleh Hobby Buku. Bagi yang ingin ikut serta silakan lihat syarat dan ketentuan disini dan disini.
ecommended banget degh kalo lagi nyantai baca buku ini,,
ReplyDeleteToko Buku Online Terlengkap & Terpercaya - GarisBuku.com
ReplyDelete