tag:blogger.com,1999:blog-80800791927339485022024-02-20T07:27:02.881+07:00kilas bukuKilas Bukuhttp://www.blogger.com/profile/10409710967565955819noreply@blogger.comBlogger515125tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-59459924641008039412021-10-15T12:00:00.000+07:002021-10-15T12:00:02.235+07:00Review: Quiet, Daya Introvert di dalam Dunia yang Tidak Bisa Berhenti Bicara<p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgbdRkJkqWI00Uxq64dob1C-HrBn3f1_LCv1ybbGB6mIeVvskjK_iQqWAO5C7p5yXkbr9r3BNMMMs8clVbrjR0V2Dks2FyJk0prNn0b-aa3o53f7PkL-NLbdJpf8dXfc97tEpQ-71_9BB0/s1359/quiet_1.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1359" data-original-width="1060" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgbdRkJkqWI00Uxq64dob1C-HrBn3f1_LCv1ybbGB6mIeVvskjK_iQqWAO5C7p5yXkbr9r3BNMMMs8clVbrjR0V2Dks2FyJk0prNn0b-aa3o53f7PkL-NLbdJpf8dXfc97tEpQ-71_9BB0/s320/quiet_1.jpg" width="250" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">gambar: <a href="http://andipublisher.com">andipublisher.com</a></td></tr></tbody></table><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div style="text-align: left;">Judul: Quiet, Daya Introvert di dalam Dunia yang Tidak Bisa Berhenti Bicara<br />Penulis: Susan Cain<br />Penerjemah: Mawar Amelia Pasaribu<br />ISBN: 978979293981<br />Penerbit: <a href="https://andipublisher.com/produk-quiet-daya-introvert-di-dalam-dunia-yang-tidak-bisa-berhenti-bicara" target="_blank">Andi Publisher<br /></a>Media baca (aplikasi): <a href="https://www.e-sentral.com" target="_blank">eSentral</a></div><p><br /></p><p>Rasanya sudah lama sekali saya tidak membaca dan mengulas buku. Akhirnya, ada kesempatan lagi dalam kesempitan, hehe. Buku yang saya ulas kali ini adalah tulisan Susan Cain, "Quiet". Buku ini terkenal sekali, menjadi <i>best seller</i>, dan bahkan mungkin sudah menjadi buku pegangan orang-orang<i> introvert</i>. </p><p><br /></p><p>Entah ada berapa jumlah orang introvert di dunia ini. Saya yakin banyak!<i> Introvert</i> adalah orang yang memiliki sifat pemalu, sulit berbicara di depan umum, dan bisa jadi sulit berteman. Jika kamu merasa sebagai orang yang memiliki sifat tsb, kamu mungkin akan bilang, "oh ini aku banget!". Saya akan langsung menyodori buku "Quiet" supaya kamu merasa semakin <i>related</i>.</p><p><br /></p><h4 style="text-align: left;">"....pada tahun 1921 seorang psikolog berpengaruh Carl Jung menerbitkan buku yang mengejutkan berjudul Psychological Types, memopulerkan istilah introver & extrover sebagai tiang kepribadian." (h. 14)</h4><div><br /></div><p><i>Extrovert</i> adalah jenis orang yang memiliki sifat terbuka, senang bergaul, dan mudah berteman, ang intinya kebalikan dari <i>introvert</i>.</p><p><br /></p><p>Anggapan umum bahwa seorang <i>extrovert</i> lebih unggul daripada <i>introvert</i>. Bahkan seseorang yang lebih mudah bergaul dianggap lebih sukses ketimbang seorang yang pintar namun pemalu. Maka pada tahun 1920-an masyarakat Amerika fokus kepada penanganan anak-anak yang bersifat pemalu supaya tumbuh menjadi pribadi yang terbuka dan menyenangkan.</p><p><br /></p><p>Saya pikir tujuan Susan Cain menulis "Quiet" adalah untuk menjelaskan bahwa sifat <i>introvert</i> bukan suatu hal yang negatif. Sepanjang buku, Cain banyak memberikan contoh kasus baik dari referensi buku, penelitian, ataupun pengalaman yang dilaluinya. Hal yang saya tangkap (dari buku ini), seorang <i>introvert</i> bisa memelajari sesuatu yang membuatnya menjadi layaknya extrovert; seperti misalnya <i>public</i> <i>speaking</i>.</p><p><br /></p><p>Dale Canergie awalnya selalu gagal dalam kompetisi pidato. Dia tidak pernah diprospek menjadi salesman atau pembicara ulung. Keluarganya mengarapkan ia akan berkarir di bidang pendidikan atau keagamaan. Namun Canergie lebih tertarik dengan public speaking. Ia sering mengikuti lomba pidato, berkali-kali kalah hingga akhirnya menjadi juara. Tanpa proses seperti itu tidak akan ada Dale Canergie seperti sekarang ini, yang bukunya "How to Win a Friend" menjadi kitab wajib public speaking sepanjang zaman.</p><p><br /></p><p>Bill Gates juga seorang <i>introvert</i>, yang mampu berbicara di depan umum. Sewaktu-waktu ia butuh berlibur, meluangkan waktu untuk dirinya sendiri, membaca banyak buku tanpa gangguan.</p><p><br /></p><p>Saya sendiri beranggapan tidak ada yang lebih unggul di antara <i>introvert</i> dan <i>extrovert</i>. Semuanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. <i>Introvert</i> dapat belajar bersikap terbuka pada saat yang tepat. Extrovert dapat mengikuti gaya <i>introvert</i> untuk meyendiri pada waktu yang tepat. Menyendiri sangat berguna untuk menenangkan pikiran atau mengulik ide-ide segar.</p><p><br /></p><p>Tentunya dunia butuh keseimbangan yang baik. Dunia butuh kerjasama antara <i>introvert</i> dan <i>extrovert</i>. Saya yakin kerjasama mereka akan membangun dunia yang lebih baik.</p><p><br /></p><p>Kesimpulan, "Quiet" dari Susan Cain menjadi salah satu referensi yang bagus untuk memahami seluk beluk <i>introvert</i>, tidak hanya itu, tapi juga <i>extrovert</i> dan <i>ambivert</i>. Lho <i>ambivert</i> apalagi sih? Silakan baca sendiri bukunya. π</p>Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-27825103992061616382018-12-10T01:00:00.000+07:002018-12-17T09:56:37.548+07:00Kilas Buku: [Review and Giveaway] Ya, Aku Lari! <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYyZxpsc4_hzTmdyD2NujDQDcakwVQRAJF1gYRRg_ZrNLDLAwnEVI0tTKxHO-AJMJLPK4e87KBfT1lr8lq84N4IEu9khz5pEoNuPRStifD99AIP-eh9I7tQakR5oHtAw7bXddMr0I65xPU/s1600/IMG_20181130_165055.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYyZxpsc4_hzTmdyD2NujDQDcakwVQRAJF1gYRRg_ZrNLDLAwnEVI0tTKxHO-AJMJLPK4e87KBfT1lr8lq84N4IEu9khz5pEoNuPRStifD99AIP-eh9I7tQakR5oHtAw7bXddMr0I65xPU/s320/IMG_20181130_165055.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div dir="ltr">
Mat Kid keluar dari penjara setelah 9 tahun lamanya mendekam di sana. Ia sudah bertekad untuk meninggalkan dunia hitam yang dulu pernah ia lakoni. Pertama yang ingin dilakukannya adalah menemui Alta, anak gadisnya yang sudah dewasa. Lalu ia ingin membuka usaha kafe dengan bekal kemampuan meracik kopi yang ia dapat dari penjara. Sayangnya, niat baiknya tak bisa berjalan mulus. Tidak semudah itu meninggalkan kejahatan yang telah membesarkanmu. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Seorang teman lama yang dianggap Mat Kid sebagai sahabat telah menyediakan berbagai fasilitas untuknya mulai dari papan, hingga mata pencarian. Samon rela melakukan itu semua agar Mat Kid mau kembali bekerja dalam dunia yang sama dengannya. Bagi Samon laki-laki Itu adalah aset agar bisnisnya berjalan lancar.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
Bisnis kotor tetap saja kotor. Main di ruang ber-AC atau di comberan sama saja kotornya." (hlm. 132)</blockquote>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Lantas apakah Samon mampu memaksa Mat Kid yang sudah sangat ingin bertobat? Dan apakah Kid sendiri mudah tergoda?</div>
<div dir="ltr">
Novel pertama Hasan Aspahani ini dibuat dari skenario film yang juga dikarang oleh dirinya. Ia adalah maestro puisi yang baru kali ini menelurkan novel. Itulah yang membuat Saya Tertarik. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Novelnya tidak lebih dari 200 halaman. Namun jalan ceritanya penuh liku, rumit seperti labirin. Cerita Mat Kid, meskipun menjadi kisah utama, ia menjadi pembuka kisah lainnya, yang saling terkait.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ada beberapa points yang ditekankan penulis: politik, bisnis illegal, pencucian uang, agama, teroris, dan tobat. Saya menangkap penulis menganggap politik adalah wilayah abu-abu, seperti bisnis lama yang dijalani Mat Kid dan Samon. Mat Kid bilang bahwa hal putih dalam urusan mereka pun bisa menjadi abu-abu. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kebaikan seringkali disalahgunakan untuk tujuan yang tidak benar. Atau Kadang tujuan dan niat yang baik harus melalui proses yang salah. Hal beginilah yang menjadikan kebaikan sebagai hal abu-abu, tidak jelas apakah ia benar kebaikan atau malah terjerumus pada kejahatan.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Agama. Setiap agama memiliki golongan tersendiri, setidaknya konservatif dan liberal, bahkan radikal. Dalam cerita, Hasan menyisipkan kisah bagaimana Indonesia sedang dalam kondisi darurat radikalisme sejak tragedi bom yang dilakukan oleh sekelompok orang yang identik dengan jubah, jenggot panjang nan tebal, dan bercadar. Ada sedikit usaha dari Hasan untuk menitip pesan bahwa tidak semua orang berjubah dan bercadar menganut paham radikal. Banyak dari mereka yang mendukung pemerintah dan senang berbaur dengan masyarakat yang heterogen.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ya, Aku Lari! memiliki masa lalu yang saling terkait dari para tokohnya. Setiap tokoh punya karakter yang berbeda, begitu juga dengan masalah yang mereka punya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4M2wdzXrXYhxsQy4ShXupsYmi9nnPudpPAkXCvdkmPgXvMFJRz9osw39FzNWxEQ5iIEPIIXlnnJuiWRDc6KPUPcPmHO8S8-62vlBExKv6G3d7_dEorsHY4u6KcipMaZwJfmT4DEgA2IPJ/s1600/05-31-41-BLOGTOUR%252BYA%252BAKULARI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1435" data-original-width="1600" height="287" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4M2wdzXrXYhxsQy4ShXupsYmi9nnPudpPAkXCvdkmPgXvMFJRz9osw39FzNWxEQ5iIEPIIXlnnJuiWRDc6KPUPcPmHO8S8-62vlBExKv6G3d7_dEorsHY4u6KcipMaZwJfmT4DEgA2IPJ/s320/05-31-41-BLOGTOUR%252BYA%252BAKULARI.jpg" width="320" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div align="center">
<div dir="ltr">
Data buku:</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div align="center">
<div dir="ltr">
Judul: Ya, Aku Lari</div>
</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div align="center">
<div dir="ltr">
Pengarang: Hasan Aspahani</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div align="center">
<div dir="ltr">
Penyunting: Addin Negara</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div align="center">
<div dir="ltr">
Sampul: Sukutangan</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div align="center">
<div dir="ltr">
Cetakan: 1, Desember 2018</div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div align="center">
<div dir="ltr">
Penerbit: DIVA Press</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
GIVEAWAY TIME β!! </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div dir="ltr">
Tersedia satu novel "Ya, Aku Lari" karya Hasan Aspahani di blog Baca Biar Beken sebagai bloghost pembuka dalam rangkaian blogtour bersama Penerbit DIVA Press bulan Desember ini. Berikut ini cara ikutan kuisnya:</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
1. Wajib follow IG fiksi.divapress. Jika tidak ada IG, boleh follow akun Twitter DIVA_Fiction atau like Fanpage Penerbit DIVA Press.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
2. Wajib share/membagikan postingan kuis ini di media sosial kamu.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
3. Jawab pertanyaan berikut di kolom komentar. Cukup satu kali saja. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div align="center">
<div dir="ltr">
Kenapa kamu pingin banget baca buku ini? </div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
4. Format jawaban:</div>
<div dir="ltr">
Nama:</div>
<div dir="ltr">
Media sosial/email kamu:</div>
<div dir="ltr">
Link share:</div>
<div dir="ltr">
Jawaban:</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
5. Kuis berlangsung sampai 16 Desember 2018. Akan dipilih satu pemenang untuk mendapatkan satu novel "Ya, Aku Lari" karya Hasan Aspahani gratis. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
6. Giveaway ini hanya berlaku untuk calon pembaca yang memiliki alamat kirim di wilayah Republik Indonesia.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div align="center">
<div dir="ltr">
Semoga beruntung yaa<br />
<br />
UPDATE: PEMENANG GIVEAWAY INI ADALAH @MUFTIH. SELAMAT YA. DAN MOHON INFOKAN DATA DIRI YA. </div>
</div>
<div dir="ltr">
</div>
<br />Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com22tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-26743642372691802562018-11-04T00:00:00.000+07:002018-11-12T17:01:20.047+07:00[Blogtour & Giveaway] Kilas Buku: Berdamai Dengan Kanker <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEircJ1TGUDfWqpcGaTdXxZ9qYMv-8Z3krRzw9zXvX06WPTl5EHiqM3In1twz4u-FdralAgnUCas5WLJFMOa1H8ou79dplqIBHFPaCaj9FJxq4nMHg7Qj1yLtkvQflEOt4JxP3n6HsSe5Xap/s1600/IMG_20181020_013257.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEircJ1TGUDfWqpcGaTdXxZ9qYMv-8Z3krRzw9zXvX06WPTl5EHiqM3In1twz4u-FdralAgnUCas5WLJFMOa1H8ou79dplqIBHFPaCaj9FJxq4nMHg7Qj1yLtkvQflEOt4JxP3n6HsSe5Xap/s320/IMG_20181020_013257.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<br />
Judul Buku : Berdamai Dengan Kanker<br />
Penulis : Rahmi Fitria<br />
Penerbit : PT Elex Media Komputindo<br />
Cetakan I : 2018<br />
ISBN : 978-602-04-5330-9<br />
Tebal : 205 hal<br />
<br />
Kanker adalah momok menakutkan bagi banyak orang. Sebab ia adalah penyakit yang dapat menjalar dengan cepat dan mengambil alih organ tubuh hingga kehilangan fungsinya.<br />
<br />
Rahmi Fitria, salah seorang penyintas kanker payudara, memutuskan untuk menulis buku atas pengalamannya sendiri, dan juga orang lain yang memiliki pengalaman sama dengannya. Ada 13 orang yang membagikan kisahnya termasuk Titiek Puspa, Shahnaz Haque, dan dr. Ratih Citra Sari.<br />
<br />
Titiek Puspa terkena kanker serviks di usia yang tidak lagi muda. Menurut apa yang pernah saya baca, ada sekitar 20% wanita lansia yang beresiko menderita kanker serviks seperti Eyang Titiek Puspa ini. Meskipun Eyang nrimo (sebagian hal karena sudah sepuh), ia tidak sertamerta putus asa. Ia yakin bahwa dirinya masih diberi kesempatan untuk hidup, maka ia bertahan. Ajaib, hanya dalam waktu 13 hari ia sembuh dengan meditasi.<br />
<br />
Sementara Shahnaz Haque, artis dan presenter yang terkenal ceria, pernah terkena kanker ovarium sewaktu belum menikah. Kondisinya ini membuat Shahnaz tidak terlalu memikirkan pernikahan karena ada resiko tidak bisa mendapatkan keturunan. Sungguh kuasa Tuhan, akhirnya ia menikah dengan musisi Gilang Ramadhan dan memiliki tiga orang anak! Lagi-lagi Tuhan membuat segalanya menjadi mudah bagi mereka yang percaya. Karakter Shahnaz yang riang gembira sangat membantu kesembuhannya. Bahkan dokternya sendiri bilang kalau ia tidak akan segera mati karena penyakitnya karena selalu tertawa.<br />
<br />
Siapa sangka seorang dokter terkena penyakit mematikan ini? Kanker tidak pandang bulu. Ia dapat hinggap pada siapa saja. Ratih Citra Sari, seorang dokter yang juga pernah menjadi host dalam sebuah acara di salah satu kanal televisi, terkena kanker sumsum tulang ganas yang biasanya menyerang orang-orang dengan rentang usia di atas 50 tahun. Ratih yang saat terkena kanker sedang mengalami kondisi baik dalam pekerjaan dan pendidikan harus merelakan itu semua demi mengobati penyakitnya. Seperti Titiek Puspa, saat tubuhnya tengah lelah dengan kemoterapi, ia mencoba menenangkan diri dan melakukan yoga. Luar biasa, pikiran yang tenang dapat membuat tubuh ikut tenang dan pulih. Ia belum dinyatakan sembuh sehingga ia sadar penyakitnya dapat kambuh sewaktu-waktu. Maka yang ia lakukan adalah makan dengan pola dan menu yang benar, menjauhi stres, dan berlatih yoga iyengar.<br />
<br />
Banyak faktor yang menyebabkan kanker, mulai dari gen, makanan, lingkungan, gaya hidup, juga stres dan perasaan tidak berdaya. Selain melampirkan kisah penyintas kanker, buku ini juga menyertakan berbagai artikel mengenai penelitian tentang hubungan pikiran yang tertekan dengan penyakit kanker. Pun, yang juga tak kalah bermanfaat adalah lampiran stimulasi fisik untuk ketenangan pikiran dan resep smoothie buah dan sayur.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOqgxpVdkYewz_BosZD8TzHd4edcyJiRDlIi528iHPreJGDBzC1-LvCpE3c997mNaQj-MG08TUKmzVjN-d-96DtqbThsey_hVhx81YRibJGXEo6Hct9exj42OMKXIUpYfoPZxnNqjIOm_S/s1600/IMG-20181019-WA0008.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOqgxpVdkYewz_BosZD8TzHd4edcyJiRDlIi528iHPreJGDBzC1-LvCpE3c997mNaQj-MG08TUKmzVjN-d-96DtqbThsey_hVhx81YRibJGXEo6Hct9exj42OMKXIUpYfoPZxnNqjIOm_S/s320/IMG-20181019-WA0008.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Buku ini bisa didapatkan di toko buku ataupun ebooknya di aplikasi Gramedia Digital. Hasil penjualan akan disumbangkan untuk YOAI Foundation (IG: @yoaifoundation). Tapi, blog ini memberikan satu secara gratis untuk yang berhasil terpilih. Berikut syarat dan caranya:<br />
<br />
1. Follow blog Ini.<br />
<br />
2. Follow akun Instagram Berdamai dengan Kanker (wajib) IG @berdamaikanker<br />
<br />
3. Follow social mediaku Twitter : @kilasbuku , dan Instagram : @buku.dibaca.in<br />
<br />
4. Share link giveaway ini di akun sosial media kalian dengan mention twitterku dan IG berdamaikanker<br />
<br />
5. Pertanyaan : Mengapa kamu ingin membaca dan memiliki buku Ini?<br />
<br />
6. Jawaban ditulis di kolom komentar postingan ini<br />
<br />
Nama :<br />
<br />
Akun IG :<br />
<br />
Email :<br />
<br />
Linkshare :<br />
<br />
Jawaban :<br />
<br />
7. Giveaway ini hanya berlaku bagi kalian yang memiliki alamat pengiriman di Indonesia<br />
<br />
8. Periode giveaway ini dari tanggal 4 β 10 November 2018<br />
<br />
9. Pengumuman pemenang akan dilakukan maksimal tiga (3) hari setelah giveaway berakhir<br />
<br />
10. Ada 1 orang yang akan mendapatkan Buku Berdamai dengan Kanker dari penulisnya<br />
<br />
Semoga beruntung.<br />
<br />
<br />
<ul>
<li>UPDATE: PEMENANGNYA ADALAH SABBATH NATALIE </li>
</ul>
<br />
<br />
<br />
<br />Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-11523598486870426372018-09-01T01:00:00.000+07:002018-10-20T01:39:16.587+07:00[Blogtour and Giveaway] Kilas Buku: Perempuan Batih<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAPEhF2v4BrirbFmV9OqwtbcZtHgoCG7Fu-ZpCe39IFJx5TohD2D9gYydB2TiJqQJWsG0MVk9h6v2Ezhutnb8LTy_v4TrmHeI4zA8TCtDtWb7_l56ORXBy7r5e2rrWo9G5tKG-uUNE_Mjo/s1600/IMG_20180813_135852.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAPEhF2v4BrirbFmV9OqwtbcZtHgoCG7Fu-ZpCe39IFJx5TohD2D9gYydB2TiJqQJWsG0MVk9h6v2Ezhutnb8LTy_v4TrmHeI4zA8TCtDtWb7_l56ORXBy7r5e2rrWo9G5tKG-uUNE_Mjo/s320/IMG_20180813_135852.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div align="center">
<div dir="ltr">
<br />
Judul: Perempuan Batih</div>
</div>
<div align="center">
<div dir="ltr">
<br />
Pengarang: A.R. Rizal</div>
</div>
<div align="center">
<div dir="ltr">
<br />
Penyunting: Misni Parjiyati</div>
</div>
<div align="center">
<div dir="ltr">
<br />
Sampul: Suku Tangan</div>
</div>
<div align="center">
<div dir="ltr">
<br />
Cetakan: Pertama, Juli 2018</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div dir="ltr">
<br />
Halaman: 260 hlm</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: center;">
Penerbit: Laksana</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Entah siapa nama aslinya, perempuan tua itu selalu dipanggil "Gadis". Dikisahkan ia tengah menyambi berdagang durian saat tim SAR mengevakuasi jenazah keluarganya. Kesedihan yang menggunung sudah tak mampu membuatnya menangis. Baginya semua perih sudah saatnya terkubur bersama gempa dan longsor yang terjadi di kampungnya. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Itulah awal mula Gadis bertemu dengan tokoh Aku yang berprofesi sebagai wartawan. Kisah hidupnya sangatlah menggugah hingga tokoh Aku tertarik untuk membukukannya. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Gadis tidak pernah mengenal bahagia. Sejak kecil ia sudah ditinggalkan orang tuanya. Satu-satunya peninggalannya adalah rumah batu dan mamaknya, Zainun, jika itu dapat dihitung. Dalam masyarakat yang menganut paham matrilineal, Gadis adalah garis utama keluarga. Darinyalah nama keluarga dapat diteruskan. Itulah mengapa ia pantas mendapat kesan sebagai "perempuan batih". </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Menurut KBBI daring kata "batih" berarti orang seisi rumah yang menjadi tanggungan. Maka Gadis memang pantas menjadi si penanggung, mengingat sifat dan kerja kerasnya. Sayang, ia harus dijodohkan dengan Darso, seorang lelaki yang hanya pandai mengandalkan jerih payah sang isteri. Yang mampu lakukan hanyalah memberi 4 anak dan pergi merantau tanpa pernah kembali.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Gadis tidak pernah berharap Darso lagi. Keempat anaknya ia didik dengan kemampuannya sebagai ibu. Tapi yang namanya anak-anak, mereka tumbuh atas dirinya sendiri. </div>
<blockquote class="tr_bq">
"Ia menjadi karena dirinya sendiri." (hlm. 82)</blockquote>
<br />
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saya mengagumi Gadis atas kekerasan hidupnya, sifatnya, perilakunya, dan juga pendiriannya. Gadis adalah perempuan tangguh yang sanggup menyentil laki-laki. Memang, novel ini banyak menggambarkan bagaimana sosok laki-laki yang senang berperilaku "take it for granted" dan senang dilayani. Syukurlah Gadis tiada sudi melakukan hal itu pada siapapun yang tak tahu berterimakasih. Ia lebih senang sendiri walau harus makan hati karena sedih ditinggal anak cucu. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sekali lagi, tangguh. Pandai menempatkan diri. Mampu membaca situasi. Itulah yang ingin diajarkan Gadis kepada para pembaca kisahnya. </div>
<blockquote class="tr_bq">
"Gadis belajar dari kehidupan. Alam yang membentang, itu mata pelajaran yang tak pernah habis untuk diselami." (hlm. 168)</blockquote>
<br />
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saya senang penerbit Diva dengan lini Laksana menerbitkan novel sebagus ini. "Perempuan Batih" adalah jenis novel yang mengambil latar belakang kehidupan perempuan Sumatera Barat. Tokoh Gadis adalah contoh perempuan yang masih memegang teguh tradisi. Konflik datang ketika ia harus dihadapkan pada "culture shock" yang dibawa oleh anak dan menantunya sendiri. "culture shock" itu pula yang menggiringnya sebagai perempuan kesepian di kampungnya. Perempuan yang menjaga keluarga. Perempuan Batih. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tertarik memiliki sebuah novel "Perempuan Batih" secara gratis? Berikut caranya:</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
1. Wajib follow twitter @divapress01 dan @laksana_fiction juga @kilasbuku ya hehe. Jika tidak ada Twitter, silakan like fanpage Panerbit DIVA Press atau IG @penerbitdivapress. Pilih salah satu saja atau mau semuanya juga oke.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
2. Share/bagikan postingan kuis ini di media sosial kamu. Jangan lupa sertakan tagar #PerempuanBatih dan colek @divapress01 dan @Laksana_Fiction juga @kilasbuku . Kalau di FB dan IG, colek saja Penerbit DIVA Press. Pilih salah satu media sosial yang kamu punya saja.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
3. Tulis data diri pada kolom komentar </div>
<div dir="ltr">
Nama:<br />
Twitter:<br />
Email:<br />
Tautan membagikan:</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
4. Dimohon untuk hanya menulis data diri satu kali saja. Kuis ini hanya berlaku untuk peserta yang tinggal di Indonesia atau memiliki alamat kirim di wilayah Republik Indonesia.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
5. Kuis berlangsung antara 1-8 September 2018. Pengumuman pemenang insyaAllah Tanggal 9 September 2018. Pemenang dipilih secara acak.<br />
<br />
UPDATE<br />
PENGUMUMAN PEMENANG<br />
SELAMAT KEPADA<br />
<br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , "trebuchet" , "verdana" , sans-serif; font-size: 14.4px; text-align: justify;">Nama:Wahid Ryan</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , "trebuchet" , "verdana" , sans-serif; font-size: 14.4px; text-align: justify;">Twitter:@wahidryan1</span></div>
<br />
Mohon konfirmasi data diri ke surel kukilasbuku(at) gmail.com<br />
Jika dalam kurun waktu 2x24 jam Sejak 9 September, maka akan Saya pilih pemenang lain. Terima kasih.Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-51641522808213174942018-07-08T10:32:00.000+07:002018-07-08T10:32:12.152+07:00Gramedia Kids - Gramedia World Harapan Indah<br />
<div dir="ltr">
Rabu, 4 Juli, kemarin saya mengajak anak-anak menuju Gramedia Harapan Indah. Tertarik ke sana karena banyak yang bilang ada satu areal yang disebut dengan Gramedia Kids. Bayangan saya tentangnya sudah melambung tinggi, yakni akan banyak spots bermain di sudut-sudutnya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saya mencaritahu tentang Gramedia Kids Harapan Indah di berbagai ulasan di mesin pencari. Setiap ulasan positif karena membuat anak menjadi betah diajak ke toko buku. Yup, saya membayangkan Gramedia Kids akan seperti sudut baca anak yang selain menyediakan buku, juga menyediakan permainan yang asyik. Oh ya, sebelumnya saya juga sudah tahu kalau di Gramedia Kids banyak menjual permainan anak seperti boneka dan mobil-mobilan. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB2gZ1oiL5nlNwt14hfmHAm2xyrFQxoCqzB0iAE6214WRnSrudKMvdGaOrT45dK9Bnxy0z10FPKX7pJNWd9WYRW7R6rZcidat3zsaXGZQibgeQsqrsaQYXqHdrPtxTU5Two9UqSTDlBWfV/s1600/IMG_20180704_122616.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB2gZ1oiL5nlNwt14hfmHAm2xyrFQxoCqzB0iAE6214WRnSrudKMvdGaOrT45dK9Bnxy0z10FPKX7pJNWd9WYRW7R6rZcidat3zsaXGZQibgeQsqrsaQYXqHdrPtxTU5Two9UqSTDlBWfV/s320/IMG_20180704_122616.jpg" width="240" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saya berangkat dari rumah pukul 10.30. Sesampainya di tujuan sekitar pukul 10.50, namun area toko masih sepi. Mungkin karena baru buka satu jam sebelumnya. <br /></div>
<div dir="ltr">
Tidak menunggu lama, saya langsung masuk ke dalam dan menjelajah dengan tujuan utama mencari Gramedia Kids. Tidak sesuai dugaan, tidak ada tulisan "Gramedia Kids" yang menempel di salah satu area yang saya pikir adalah tujuan awal kami. Tapi sepertinya benar area tersebut adalah Gramedia Kids dengan berbagai mainan terpajang di rak-rak display. Bahkan seperti yang saya lihat di salah satu review, ada peta "ular tangga" tercetak di lantai pintu masuk. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDoBBdIF7bd7Rm6BqpPGp-_oyXJg2zBfabG36yE72bR_7QkZrkSyTeeTgs97f1JszTJjtXdk6glQfblInzgu49XVDzGJmhODNv69_VC5rrFgfrJ_0znbgHc3wOvA3mF0m5_jPnKZtmCJi-/s1600/IMG_20180704_112028.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDoBBdIF7bd7Rm6BqpPGp-_oyXJg2zBfabG36yE72bR_7QkZrkSyTeeTgs97f1JszTJjtXdk6glQfblInzgu49XVDzGJmhODNv69_VC5rrFgfrJ_0znbgHc3wOvA3mF0m5_jPnKZtmCJi-/s320/IMG_20180704_112028.jpg" width="240" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dengan gembira saya dan anak-anak melanjutkan jelajah. Kembali saya temukan permainan "ciplek gunung" (kalau saya sih menyebutnya dengan nama "bete") tercetak di lantai. Anak saya langsung menghampiri "ciplek gunung" dan merasa takjub dengan angka-angka yang besar. <br /></div>
<div dir="ltr">
Setelah puas dengan "ciplek gunung", kami kembali menjelajah ke dalam toko, sambil melihat-lihat berbagai mainan yang dijual. Kami pun kembali menemukan areal bermain yang cukup asyik, yakni meja dan kursi untuk beraktivitas serta perosotan yang terbilang tinggi bagi balita. So, perosotan di sini lebih cocok untuk anak yang tingginya cukup, mungkin usia TK dan SD. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tidak terlalu lama berada di Gramedia Kids, saya menuju lantai atas. Sepanjang koridor banyak lapak dari pihak lain seperti makanan, minuman, bahkan areal permainan yang boleh dimainkan dengan membayar tiket (asumsi saya seperti itu, karena saya belum sempat masuk dan mencaritahu). </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Di lantai atas ada Gramedia toko buku, dan lapak-lapak dari pihak Gramedia sendiri, seperti ATK dan berbagai jenis tas. Saya pikir sepertinya lapak buku yang dijual di Gramedia Harapan Indah sangat kecil dan sedikit, padahal gedung Gramedia sendiri cukup besar. Jika saya bandingkan dengan Gramedia Matraman yang juga punya satu gedung sendiri, sepertinya porsi buku yang dipamerkan di sana juga lebih banyak. Atau mungkin memang banyak hal yang menjadi pertimbangan ya. Kalau Gramedia Matraman kan memang sudah lama berdiri dan sudah banyak yang menjadi pelanggan tetap sejak dulu. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcxHwLtxJ9mI8FcECbgMWTz-nb4AtB0KXNEpK6Ycobb1SZuSE303e_MG6CA-uffavW6up6b8LEGyZuEyXe31DseydHjWzc6KdDU9uGT08p8kXVI1lVtL-zsLreD0TGS30dxJY97OUk90zz/s1600/IMG_20180704_113242.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcxHwLtxJ9mI8FcECbgMWTz-nb4AtB0KXNEpK6Ycobb1SZuSE303e_MG6CA-uffavW6up6b8LEGyZuEyXe31DseydHjWzc6KdDU9uGT08p8kXVI1lVtL-zsLreD0TGS30dxJY97OUk90zz/s320/IMG_20180704_113242.jpg" width="240" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Satu lagi yang saya sayangkan, dan kalau boleh saya usulkan sekalian hehe. Pada area Gramedia Kids, Selain hanya memamerkan mainan, lebih baik pamerkan juga buku-buku anak. Sehingga anak-anak yang berada di sana dapat mencari mainan dan buku kegemarannya sekaligus. Dan setidaknya anak-anak yang tadinya tidak menyukai buku, barangkali akan tertarik membeli sebuah, begitu juga dengan anak-anak yang kurang suka mainan. Strategi pemasaran yang lumayan kan. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jadi pendapat saya soal Gramedia Harapan Indah, yah lumayan untuk sebuah toko buku. Cuma kurang ramai saja, semoga bisa lebih ramai dan makin ramai ke depannya. <br /></div>
<div dir="ltr">
P. S. Sayang sekali saya kurang banyak mengambil gambar. Kapan-kapan kalau ke sana lagi, akan saya tambahkan gambar dan infirmasi terbaru. </div>
Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-77776648130078343302018-04-10T00:30:00.000+07:002018-04-14T10:23:17.347+07:00Kilas Buku: Aroma Karsa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdVvhTMIYLHuTb2Ojrh7lQGVNJYvtvC6koqD3e6q6rgwDanFxpdNhD09Aq2ZphEjNwHl9-YZ5NgHq-b57PKZjgOUEoNgRjgUeXno10MzcpTtMNZXmHfloMrTtaHPx7id9iPsrVhh4_DcSc/s1600/IMG_20180408_200253.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdVvhTMIYLHuTb2Ojrh7lQGVNJYvtvC6koqD3e6q6rgwDanFxpdNhD09Aq2ZphEjNwHl9-YZ5NgHq-b57PKZjgOUEoNgRjgUeXno10MzcpTtMNZXmHfloMrTtaHPx7id9iPsrVhh4_DcSc/s320/IMG_20180408_200253.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<br />
Saya tidak tahu harus mulai menulis review dari mana.<br />
<br />
OK, jadi .....<br />
<br />
***<br />
Puspa Karsa adalah sebuah bunga langka. Sangkin langkanya, bunga ini hanya menjadi hiasan dalam dongeng semata. Konon Puspa Karsa memiliki kecantikan yang tiada tara, dan yang utama adalah ranumnya yang membuat haru makhluk manapun yang membauinya. Jarang sekali ada orang yang mengetahui tentang dongeng Puspa Karsa, apalagi memercayainya sebagai vegetasi yang nyata di dunia.<br />
<br />
Adalah seorang perempuan pintar dan ambisius bernama Raras Prayagung yang mengetahui tentang keberadaan bunga itu. Janirah, neneknya, yang memberikan pengetahuan itu lewat dongeng-dongengnya. Suatu waktu ia meyakinkan cucunya itu untuk mendapatkan wujud sebenarnya Puspa Karsa.<br />
<br />
Jati dan Suma dipertemukan demi mewujudkan cita-cita Raras dan Janirah. Suma sama sekali tidak menyukai Jati dan terus menerus menentangnya. Sementara Jati malah sebaliknya, meski menghindar ia membuat satu formula demi membuat Suma terkesan. Jati dan Suma, mereka tidak tahu apapun kecuali kesamaan indra penciuman yang tajam. Padahal, kesamaan mereka lebih dalam dari yang mereka tahu. Ada benang takdir yang harus mereka jalani seumur hidup.<br />
<br />
Pada akhirnya pencarian Puspa Karsa di Gunung Lawu dibuka kembali. Ekspedisi itu kembali mengulang jalan dan cerita yang sama. Yang membuatnya berbeda di pencarian kali ini adalah adanya Jati dan Suma. Takdir dan kebersamaan mereka yang membuat Puspa Karsa melompat ingin terbebas dari penjaranya.<br />
<br />
***<br />
Ini kali kedua saya membaca buku Dee Lestari setelah "Perahu Kertas". Jujur, saya sengaja melewatkan beberapa novel Dee yang best sellers, meskipun banyak yang memberi rating baik. Saya memang mudah sekali terintimidasi dengan cerita yang katanya absurd dan berat. Dan syukurlah saya tidak terintimidasi dengan Aroma Karsa.<br />
<br />
Menakjubkan. Bagus. Wajib baca sampai habis. Itu yang saya bilang kepada suami di saat membaca buku ini. Menakjubkan karena tidak sampai dua hari saya berhasil menamatkannya. Padahal, saya mengulik "Aroma Karsa" sambil momong dua anak bayi lho. Saya akui kalau yang satu ini memang sangat page-turning!<br />
<br />
Novel ini merupakan perpaduan antara fantasi, sejarah, sains, misteri, dan sebutkan kategori lain yang kalian bisa pikirkan. Ingin saya tepuk tangan atas usaha Dee dengan risetnya. Meskipun ide awal cerita adalah fantasi, banyak penopang yang membuat alur dan karakternya sangat kuat. Saya tidak menemukan plot hole. Ya mungkin karena Mbak Dee sudah melakukan riset dengan sungguh-sungguh.<br />
<br />
Tokoh. Saya paling suka dengan Sarip! Well, dialah pemecah tawa saat misteri dalam cerita ini sedang di puncak. Kepolosan sifatnya dan logat Betawinya yang pas membuat saya geleng-geleng. Bang Sarip, tetap semangat! Tetap sahabatan ya Bang sama Anung Linglung. Kalian kombinasi yang OK! Kalo kata Bang Sarip: "Jangan kasih kendor!" (hal. 346)<br />
<br />
Oh ya, ada satu tokoh bernama Pak Ganjar yang sepertinya bertugas menjawa vila di Karanganyar. Nama Ganjar yang berasal dari Karanganyar sepertinya mengingatkan Saya pada seorang yang berpengaruh di Jawa Tengah. Hehe.<br />
<br />
Soal Puspa Karsa. Entah benar atau tidak, saya percaya dengan keberadaan tanaman dan binatang langka di dunia ini. Mereka ada namun tersembunyi di tempat-tempat yang jarang atau bahkan belum ditembus manusia. Keberadaan mereka adalah bentuk keseimbangan alam, biarkan saja di tempat asalnya.<br />
<br />
Soal asmara, saya setuju dengan ucapan Pak Anung: "Tan wenang kinawruhan ng katrsnan, wenang rinasan ri manah juga." / "Asmara. Tidak bisa dipahami, cuma bisa dirasakan akibatnya." (Hal. 442)<br />
Siapapun yang kasmaran, harus memahami dan siap menanggung kosekuensinya.<br />
<br />
Akhirnya, Saya tidak bisa memberikan apapun lagi kecuali 5 bintang. Mbak Dee, Terima kasih telah menulis dongeng ini.<br />
<br />
Profil buku:<br />
Judul: Aroma Karsa<br />
Pengarang: Dee Lestari<br />
Penyunting: Dhewiberta<br />
Tebal: 710 halaman<br />
Penerbit: Bentang Pustaka, Maret 2018<br />
<br />
<br />Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-67594030339674998332018-02-12T00:00:00.000+07:002018-02-12T00:00:25.189+07:00Blogtour & Giveaway Departemen Hati: The Winner<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg8IRp5FGNEMvkalJ8d1pOAPAzd7TIzDeYfaXfMoBa1lTeD7iBtwY3aGPQMdaamWt2NhyJK8ExlnS5Bq0ihvSUcFW4VGAjAMHgEKVboKZc5ZOM73fJeH1iJHiw2yPvlmarlN0qPKzYSv-v/s1600/dephat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg8IRp5FGNEMvkalJ8d1pOAPAzd7TIzDeYfaXfMoBa1lTeD7iBtwY3aGPQMdaamWt2NhyJK8ExlnS5Bq0ihvSUcFW4VGAjAMHgEKVboKZc5ZOM73fJeH1iJHiw2yPvlmarlN0qPKzYSv-v/s320/dephat.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Hai... langsung saja ya sekarang waktunya pengumuman pemenang <a href="http://buku.dibaca.in/2018/02/kilas-buku-departemen-hati-blogtour.html" target="_blank">Departemen Hati</a>. Sudah siap?? OK, pemenangnya adalah:<br />
<br />
<h3 style="text-align: center;">
<span style="color: #cc0000;"><span style="background-color: white; font-family: "Droid Sans"; font-size: 12px;">Nama : Rasuna R. Zora</span></span><span style="color: #cc0000;">Twitter : @zorazolla</span></h3>
<br />
Selamat bagi pemenang. Mohon kirim konfirmasi nama, alamat kirim, dan nomor HP ke email <b><span style="color: blue;">kukilasbuku[at]gmail.com</span></b><br />
Jika dalam waktu 2x24 jam belum ada konfirmasi, maka akan dipilih pemenang lain.<br />
<br />
Bagi yang ndak menang di edisi pekan pertama Blogtour <a href="http://buku.dibaca.in/2018/02/kilas-buku-departemen-hati-blogtour.html" target="_blank">Departemen Hati</a> ini, masih ada 3 blog lagi kok yg bagi-bagi novel gratis ini. Untuk jadwal lihat gambar di atas ya.<br />
<br />
Sukses ya semuanya. I heart you!! Ceilah! :DFadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-75586105472339388582018-02-05T00:40:00.000+07:002018-02-09T22:57:51.840+07:00Kilas Buku: Departemen Hati [Blogtour & Giveaway]<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipyQtB1hZvUdmTEzUVZoqH-UhJuJBb6dWCxz4LqlKmrjxbMaXkdfvOBVKyB4eUx09lLItLCuRd0QEbetpu58EmHtkhvf_C1N-2sgAoDUNv3Jh2z3eNXCWB1Yu6IMXiet9JOYnPQBkCPCOl/s1600/DepartemenHati.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="339" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipyQtB1hZvUdmTEzUVZoqH-UhJuJBb6dWCxz4LqlKmrjxbMaXkdfvOBVKyB4eUx09lLItLCuRd0QEbetpu58EmHtkhvf_C1N-2sgAoDUNv3Jh2z3eNXCWB1Yu6IMXiet9JOYnPQBkCPCOl/s320/DepartemenHati.jpg" width="226" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Judul: Departemen Hati</div>
<div style="text-align: center;">
Pengarang: Jaka Perdana </div>
<div style="text-align: center;">
Penyunting: Georgia Rose</div>
<div style="text-align: center;">
Tebal: 220</div>
<div style="text-align: center;">
Cetakan: I, Februari 2018</div>
<div style="text-align: center;">
Penerbit: Diva Press</div>
<br />
Rini adalah seorang siswa di SMK Fajar yang sedang magang di PT Jaya bagian pemasaran. Uniknya nama bagian tersebut mendapat julukan Departemen Hati. Pimpinan PT Jaya memang mengharuskan tiap departemen mempunyai julukan sesuai organ tubuh manusia, seperti bagian perencanaan yang disebut dengan Departemen Otak, atau bagian transportasi yang dijuluki Departemen Kaki.<br />
<br />
Rini tidak menduga jika karyawan yang bekerja di bagian pemasaran adalah cowok-cowok ganteng, termasuk kepala bagian, Pak Danang Zylgywin. Cowok-cowok di Departemen Hati memang ganteng dan memiliki sifat yang berbeda. Seperti Kak Chicko yang senang ngegombal, Kak Dede yang jutek, Kak Zacky yang rapi jali, Kak Tony yang perhatian, dan Kak Beni yang sering telat. Mereka juga punya latar belakang pendidikan yang berbeda, Pak Danang, Kak Zacky, dan Kak Beni adalah lulusan sarjana, sementara Kak Chicko dan Kak Toni lulusan SMK. Bahkan Kak Beni berasal dari SMK yang sama dengan Rini. Karyawan di PT Jaya memang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari yang lulusan luar negeri hingga dalam negeri. Pekerjaan yang baik dan sungguh-sungguh lah yang dinilai di dunia kerja bukan almamater.<br />
<br />
Suatu ketika Rini mendapat sepucuk surat di atas meja kerjanya. Bukan sembarang surat, melainkan surat cinta. Yang membuat Rini bingung, surat itu seperti surat kaleng yang tanpa ada nama pengirim. Rini pun penasaran. Sekarang tugasnya bertambah satu: mencari si pengirim surat cinta yang sebenarnya. Ia yakin si pengirim masih dalam satu lingkup di Departemen Hati. Jadi siapa ya si dia itu: Pak Danang, Kak Zacky, Kak Chicko, Kak Dede, Kak Toni, atau Kak Beni?<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Buku yang kali ini saya ulas adalah buku bernuansa remaja. Jadi jika kalian sedang suntuk dan ingin mencari bacaan yang sangat ringan dan ndak perlu mikir, Departemen Hati adalah pilihan yang tepat. Kisahnya lucu dan khas remaja yang jatuh cinta.<br />
<br />
Rini, tokoh utama cerita. itu sosok yang lugu dan senang dengan hal-hal yang berbau K-Pop seperti kebanyakan remaja zaman now. Karakternya tipikal siswa sekolah yang patuh dan rajin karena memang ia mengejar nilai yang baik. Walaupun senang K-Pop tapi harus tetap berprestasi di sekolah donk ya.<br />
<br />
Sementara cowok-cowok yang ada di Departemen Hati adalah sosok yang mungkin biasa kamu temui di dunia nyata dan dunia idola, hehe. Soalnya semua cowok digambarin ganteng sih, bahkan si Beni yang jarang mandi. Kalau saya pribadi sih paling suka dengan karakter Toni yang sangat perhatian dengan Rini. Rasanya perhatian yang Toni limpahkan kepada cewek itu tulus apa adanya. Ceilah!<br />
<br />
Selebihnya konflik cerita dibuat seringan mungkin. Kalaupun ada yang berat, benar jadilah ringan. Karena buku ini memang bertujuan untuk menghibur, ndak untuk bikin mumet. Jadi nikmati saja kisah yang Rini ceritakan dalam novel ini, tentang suka dukanya menebak si pengirim surat cinta kaleng. ;)<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiySK1T2kJ-UwEFOYU-ba4bSXY4INev_E4AVg3loMgOltE9CdutdvfjkSKJ4A7x5C6GiapUxmKjwnSlrGfKfA8RGJznyVguDKibE000OI6mbNYDK6GazxIg0iw02xlD0LkOBiMIDKAXMmia/s1600/dephat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiySK1T2kJ-UwEFOYU-ba4bSXY4INev_E4AVg3loMgOltE9CdutdvfjkSKJ4A7x5C6GiapUxmKjwnSlrGfKfA8RGJznyVguDKibE000OI6mbNYDK6GazxIg0iw02xlD0LkOBiMIDKAXMmia/s320/dephat.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
OK! Sekarang Giveaway time! Penerbit Diva Press mau bagi-bagi novel Departemen Hati karya Jaka Perdana buat kamu. Ada satu novel gratis yang akan dibagikan di blog ini untuk satu orang pemenang. Tentu saja ada syarat dan ketentuannya ya. Gampang aja kok. Yuk simak.<br />
<br />
<ol>
<li>Wajib follow twitter @DIVA_Fiction @divapress01 dan like akun fanpagenya Penerbit DIVA Press </li>
<li>Follow blog ini dan akun twitternya di @kilasbuku (opsional) </li>
<li>Wajib share/bagikan postingan kuis ini di akun media sosial kalian dan menyenangkan @DIVA_Fiction @divapress01 dan @KilasBuku ya, minimal satu kali saja. </li>
<li>Memiliki alamat kirim hadiah (kalau menang) di wilayah Republik Indonesia </li>
<li>Dimohon hanya menjawab satu kali saja agar adil </li>
<li>Giveaway ini berlangsung sampai tanggal 11 Februari 2018. Saya akan memilih satu pemenang beruntung. </li>
<li>Pengumuman pemenang insya Allah tanggal 12 Februari 2018. </li>
<li>Silakan menjawab dengan format berikut ini di kolom komentar: </li>
</ol>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Nama:<br />
Twitter:<br />
Email:<br />
Link share: </blockquote>
<br />
OK! Semoga beruntung ya! ;)Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com32tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-83457188561788652262018-01-24T20:20:00.002+07:002018-01-24T20:24:21.430+07:00Kilas Buku: A Hole in the Head<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjytoskHIoY0_9cZOk5njE6QdnmWJuXsJQU2AaHxpFc8GHzQes1cbdLGI2tzPD-86n9qFtMi_pxmJY-yWPBUFD4d1L_A-FWGlcc1K2TlAQwG-weeojICrSkU6s6mipzzl8x92CVVYTH5SFu/s1600/ahole.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="471" data-original-width="318" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjytoskHIoY0_9cZOk5njE6QdnmWJuXsJQU2AaHxpFc8GHzQes1cbdLGI2tzPD-86n9qFtMi_pxmJY-yWPBUFD4d1L_A-FWGlcc1K2TlAQwG-weeojICrSkU6s6mipzzl8x92CVVYTH5SFu/s320/ahole.jpg" width="216" /></a></div>
<br />
Ini adalah buku Annisa Ihsani kedua yang saya baca setelah <a href="http://buku.dibaca.in/2014/05/kilas-buku-teka-teki-terakhir.html" target="_blank">"Teka-Teki Terakhir"</a>. Temanya masih sama-sama remaja yang fokus kepada misteri dan sains. Kalau <a href="http://buku.dibaca.in/2014/05/kilas-buku-teka-teki-terakhir.html" target="_blank">"Teka-Teki Terakhir</a>" menyoal teori Fermat dalam bidang Matematika, <a href="http://buku.dibaca.in/2018/01/kilas-buku-hole-in-head.html" target="_blank">"A Hole in the Head</a>" lebih bermain misteri dengan teori-teori Fisika. Jadi gimana sih cerita tentang <a href="http://buku.dibaca.in/2018/01/kilas-buku-hole-in-head.html" target="_blank">"A Hole in the Head"</a> ini?<br />
<br />
Ada seorang anak perempuan bernama Ann. Umurnya 13 tahun dan senang melakukan banyak aktivitas. Ibunya, Indira, seorang ilmuwan, dan ayahnya, Gertjan, adalah pengurus penginapan Monchblick di Swiss. Oh itu bukan penginapan milik ayahnya sendiri, melainkan milik istrinya, Nina Vogel. Yup, Indira dan Gertjan telah cukup lama bercerai. Lalu Gertjan dan Nina menikah dan memiliki satu anak bernama Emil.<br />
<br />
Pada liburan kali ini Ann dijadwalkan akan berlibur bersama neneknya. Sayang sekali sang nenek harus mengurus cucunya (sepupu Ann) yang baru saja lahir dan merawat anaknya yang baru menjalani persalinan. Sementara Indira harus bepergian ke Asia Tenggara yang sudah pasti tidak bisa mengajak Ann ikut serta. Akhirnya Ann berlibur bersama Gertjan di penginapan Monchblik. Rasa senang tak terkira menggelayuti gadis yang senang berpetualang itu.<br />
<br />
Liburan di Swiss tentu saja menyenangkan. Bagi Ann tidak ada yang lebih menyenangkan daripada tempat baru seperti Monchblick. Apalagi kali ini ia bisa bersama dengan ayahnya selama dua minggu penuh. Sayangnya liburan kali itu tidak sepenuhnya menyenangkan. Ada masalah di penginapan yang ditutupi oleh Gertjan dan Nina, yang pada akhirnya diketahui sendiri oleh Ann. Apa masalahnya?<br />
<br />
Akhir-akhir ini penginapan Monchblick sepi pengunjung, dan lebih sering pindah ke penginapan saingan mereka, The Capra Cottage. Menurut gosip dan testimoni dari para tamu, mereka merasakan adanya hantu di kamar 303. Itu adalah hantu Mateo, yang semasa hidupnya merupakan seorang fisikawan namun frustasi hingga menggantung dirinya sendiri di pohon dekat penginapan itu. Demi membantu keluarga ayahnya, Ann dibantu oleh Jo, teman barunya, mencoba menyelidiki hal yang sebenarnya terjadi.<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Saya senang dengan cerita yang dikarang Annisa. Gaya penulisan dan penceritaan yang disajikan selalu apik, mengingatkan pada cerita-cerita misteri anak yang sering saya baca di waktu kecil. Apalagi cerita misteri yang dikarang Annisa selalu ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan, khususnya Matematika (di novel "<a href="http://buku.dibaca.in/2014/05/kilas-buku-teka-teki-terakhir.html" target="_blank">Teka-Teki Terakhir</a>") dan Fisika (dalam novel <a href="http://buku.dibaca.in/2018/01/kilas-buku-hole-in-head.html" target="_blank">"A Hole in the Head"</a>). Jujur, saya sedikit terobsesi dengan hal-hal yang berbau sains walaupun saya sendiri sama sekali tidak menyukai pelajaran tersebut. Mungkin karena otak saya tidak sanggup untuk menyerap sains khususnya pelajaran hitung-hitungan yah.<br />
<br />
Namun saya selalu mengagumi mereka yang mencintai Matematika, dan juga Fisika. Guru-guru saya di sekolah termasuk dalam kategori ini. Salah satunya pak Ridho, guru Fisika saya ketika masih bersekolah di SMA Al-Masthuriyah, Cisaat, Sukabumi. Sebenarnya saya pernah mengulas tentang Pak Ridho di blog personal saya yang jadul, namun karena sudah lama sekali tidak update blog itu, lambat laun saya jadi lupa sendiri dengan password dan linknya.<br />
<br />
Lanjut soal Pak Ridho. Seperti yang saya bilang tadi, saya tidak pernah mengerti dengan teori Matematika dan Fisika, walaupun saya punya fisikawan favorite, yakni Heissenberg (karena wajahnya ganteng sih, dan termasuk yang paling muda dalam konferensi Fisika-Kimia jadul yang entah tahun berapa hehe). Pak Ridho mengajar dua mata pelajaran di SMA saya; Matematika dan Fisika, walaupun keahlian beliau adalah pada bidang Fisika. Sayangnya saya tidak pernah mengerti apa yang beliau ajarkan. Otak saya memang mampet soal ini.<br />
<br />
Pak Ridho adalah guru yang pintar dan baik hati. Jika menerangkan sesuatu di depan kelas, ia selalu berbicara dengan cepat. Mungkin ia jenis pembelajar yang visual kali ya jadi kalo ngomong cepeeeet banget kayak kereta. Yang paling saya ingat darinya adalah rambutnya yang berwarna putih (ini bukan karena ia meniru Einstein ya, bukan juga karena ia jago Fisika) persis Alm. Adnan Buyung Nasution (BTW, blogger zaman now tahu ndak ya siapa beliau ini), dan kacamatanya yang lensanya selalu copot sebelah. Selain mengajar, Pak Ridho juga senang bercerita tentang pengalaman pribadinya. Cerita-cerita beliau receh banget deh, mulai dari cara pendekatan kepada istrinya (dulu calon istri), dikira om-om kalau jalan bareng istrinya, hingga yang lain-lain. Cerita lengkap beliau yang pribadi itu ndak perlu saya jelaskan ya. Yang jelas saya sangat senang ketika Pak Ridho bercerita, alih-alih menerangkan pelajaran. Seringkali kami (saya dan teman sekelas) memancing beliau untuk bercerita. Karena sekali dipancing beliau suka lupa waktu dan malah bercerita hingga jam pelajaran Fisika selesai! Kami murid yang nakal yah.<br />
<br />
Untuk Pak Ridho, dimanapun beliau berada. Jujur saya ndak tahu apakah beliau masih mengajar di SMA saya dulu atau bagaimana. Untuk Pak Ridho, semoga sukses selalu. Jangan pernah letih menjadi pengajar yang baik. Saya percaya, walaupun murid-murid sering nakal dan tidak mau belajar, namun dengan keikhlasan Bapak sebagai seorang guru, sedikit banyak akan memberikan keberkahan bagi mereka. Tetap semangat, Pak!<br />
<br />
Untuk teman-teman pembaca, tetap semangat juga!<br />
<br />
Untuk Annisa Ihsani, thanks ya sudah menulis cerita ini. Resep pisan teh bacana. :)<br />
<br />
<h4>
Data buku</h4>
Judul: A Hole in the Head<br />
Pengarang: Annisa Ihsani<br />
Tebal: 232 halaman<br />
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 30 Oktober 2017Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-27882781500791761212018-01-10T14:14:00.000+07:002018-01-10T14:14:22.259+07:00Kilas Buku: Pembunuhan di Pondokan Mahasiswa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBkFabHa7eNvUu1ChaHkCOU8uwjYfnN8fEqTrKRJACR2bQbycGx1llc2isOHf_1bBLpFvYfimfiCs50nVcC7afi1rZ1qb8qa0zSHMX13V_1EYsBlPF1ypIdwS2Eg5yVCiUgEnpXdQ4Tg1k/s1600/hickdickdock.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="244" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBkFabHa7eNvUu1ChaHkCOU8uwjYfnN8fEqTrKRJACR2bQbycGx1llc2isOHf_1bBLpFvYfimfiCs50nVcC7afi1rZ1qb8qa0zSHMX13V_1EYsBlPF1ypIdwS2Eg5yVCiUgEnpXdQ4Tg1k/s320/hickdickdock.jpg" width="194" /></a></div>
<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
Hickory Dickory dock, The mouse ran up the clock, The clock struck one. The mouse ran down, Hickory Dickory dock...</blockquote>
Anak saya lagi keranjingan nursery rhymes berbahasa Inggris, salah satunya lagu "Hickory Dickory Dock". Dan kebetulan saya punya beberapa buku karangan Agatha Christie, salah satunya (dengan detektif Poirot) berjudul "Hickory Dickory Dock". Lantas saya langsung tertarik, padahal biasanya saya biasa saja dengan cerita-cerita Mbah AC. Bukan tidak suka, lebih tepatnya bukan penggemar berat. Berkat anak saya dan nursery rhymes yg sering dinyanyikannyalah saya kembali tertarik dengan kisah-kisah AC. Dan yang paling penting adalah saya kembali semangat membaca! Yay!<br />
<br />
Jadi kasus kali ini ada hubungannya (meski tidak langsung) dengan adik dari Miss Lemon (sekertaris Hercule Poirot), yakni Mrs. Hubbard. Mrs. Hubbard yang sudah kembali dari Singapura dan menjanda, menerima pekerjaan sebagai seorang Ibu Kos di Pondokan Mahasiswa di Hickory Road nomor 26. Sebagai Ibu Kos yang baik ia cukup bisa mengayomi anak-anak kosnya, dan juga si pemilik kos sendiri, Mrs. Nicoletis. Sayangnya ketenangan hidup mereka di Hickory Road harus terusik karena ada kasus aneh. Barang-barang hilang secara misterius. Anehnya barang-barang yang hilang adalah barang remeh temeh kecuali cincin berlian.<br />
<br />
Selang kasus pencurian mereda, ada lagi kasus pembunuhan yang menimpa salah satu penghuni kos, dan pemiliknya. Hercule Poirot curiga jika pembunuhan ini ada kaitannya dengan kasus pencurian sebelumnya. Atau malah ada kasus kejahatan yang lebih besar lagi?<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Saya sangat menyukai cerita AC yang satu ini. Ah, baru kali ini saya menikmati penceritaan misteri dari AC. Apa iya karena kurang lebih ada sugesti dari anak saya, hehe. Tapi yang jelas, saya sangat menyukai serial AC yang satu ini. Dalam cerita kali ini AC menyajikan si pelaku pencurian sekaligus korban pembunuhan dengan pendekatan psikologis. Dia adalah orang biasa saja yang tidak disangka mampu merancang pendekatan cinta dengan kasus pura-pura yang dibuatnya sendiri. Justru hal inilah yang menjadikan Poirot curiga dan mencaritahu siapa dan ada berapa jumlah dalang yang sebenarnya.<br />
<br />
AC juga sedikit banyak menyisipkan soal paham komunis yang ketika novel ini dibuat Uni Soviet dan paham komunisnya masih menjadi saingan Amerika Serikat. Namun ternyata kasus ini tidak ada hubungannya dengan paham tersebut.<br />
<br />
4 bintang untuk buku ini.<br />
<br />
Hickory dickory dock... :)<br />
<br />
<h4>
Data buku</h4>
Judul: Pembunuhan di Pondokan Mahasiswa<br />
Judul asli: Hickory Dickory Dock<br />
Pengarang: Agatha Christie<br />
Penerjemah: Julanda Tantani<br />
Tebal: 320 halaman<br />
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama 2013 (pertama kali terbit 1955)Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-18547330025339403062017-12-30T17:16:00.001+07:002017-12-30T17:16:06.695+07:00Random Buku dan Film: Ayat-Ayat Cinta<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Image result for ayat-ayat cinta 1" src="http://www.kabarmaya.com/wp-content/uploads/2016/01/1.jpg" height="242" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sumber: kabarmaya.co.id</td></tr>
</tbody></table>
Menjelang akhir tahun ini ramai diperbincangkan film Ayat-Ayat Cinta 2 yang belum lama rilis di bioskop. Saya sempat bertanya-tanya: Memangnya ada ya novel AAC2?<br />
<br />
Saya lupa, ternyata memang ada sekuel AAC1, yakni AAC2. Saya tidak akan membahas bagaimana pendapat saya soal novel dan film AAC2 sebagaimana review lainnya. Saya hanya akan mengenang bagaimana saya dulu menyukai novel AAC1 dan mengapa saya tidak mau menonton film adaptasinya.<br />
<br />
Ketika itu tahun 2004, dimana saya masih berusia remaja yang idealis dan sedang mencari jati diri. Sejak SMP saya sudah mengenal majalan An-Nida, lalu berlanjut ke buku-bukuu fiksi terbitan FLP (Forum Lingkar Pena). Kemudian saya mengenal fiksi terbitan Republika; Hafalan Sholat Delisa (Tere Liye) dan Ayat-Ayat Cinta 1 (Kang Abik). Bagi yang sudah terbiasa menikmati buku-buku FLP tentu saja akan mudah sekali menikmati cerita dari Tere Liye dan Kang Abik.<br />
<br />
Berkat FLP (kenapa jadi ngomongin FLP terus yak), saya jadi punya laki-laki impian sendiri, yah yg relijius, cerdas, rendah hati, dan plusnya (kalau bisa kaya dan ganteng) hehhe. Maka, ketika aku mengenal Fahri untuk pertama kalinya, aku langsung jatuh hati. Ealah! :D<br />
<blockquote class="tr_bq">
Fahri adalah ikhwan sekaligus santri yang pernah kutahu. Soalnya sebelum ini aku mengenal karakter ikhwan itu adalah siswa-siswa SMA (anak-anak ROHIS) dan mahasiswa yang ikut UKM LDK. Fahri tidak pernah digambarkan ganteng secara fisik, namun ia sempurna pada hal lainnya seperti kecerdasan (dapat beasiswa di Universitas AL-Azhar, Mesir), sifat dan sikap yang tawadhu, dll.</blockquote>
Maka tak heran banyak perempuan cantik yang kepincut pada Fahri. Termasuk para pembaca yang juga perempuan, hehe. Ada cerita lucu (gak lucu sih sebenarnya). Saya mengenalkan AAC1 pada teman-teman sekamar saya di Asrama Mahasiswa. Lalu kesenangan kepada Fahri dan AAC1 menular pada teman-teman beda kamar, sehingga kami sempat berdiskusi soal AAC1 dan Fahri khususnya dalam rapar lorong. :D<br />
<br />
Yah, itulah masa-masa saya menyukai Fahri. Sampai sekarang pun ya masih suka, hanya saja Fahri yang dulu, yang mana ia masih menjadi mahasiswa santri yang apa adanya. Kemudian masuklah tingkat 3 perkuliahan dan AAC1 difilmkan. Entah, saya punya feeling untuk tidak menontonnya supaya tidak merusak imajinasi saya soal Fahri. Saya pun tidak tertarik membaca novel karya Kang Abik lainnya seperti Ketika Cinta Bertasbih. Ya, sejak AAC1 booming, banyak novel sejenis yang diterbitkan entah dari Kang Abik atau dari penulis lain. Tentang pesantren, tentang cintah.<br />
<br />
Dan baru-baru ini rilislah film AAC2 yang ternyata memang ada novelnya juga. Saya lupa sangkin lamanya tidak membaca novel-novel beraliran sama. Karena biasanya tokoh dan alurnya tipikal. Sebagai pembaca aku kan bosan. Bagiku cukuplah AAC1 dan Fahri apa adanya.<br />
<br />
Beruntung kebosananku menyelamatkanku. Ternyata eh ternyata, menurut spoiler yang bertebaran, kisah Fahri di AAC2 absurd. Fahri telah berubah dari seseorang yang prihatin menjadi cendekiawan sekaligus pengusaha yang berhasil di Skotlandia. Ia menjadi dosen Filologi di <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/University_of_Edinburgh" target="_blank">the University of Edinburg</a>h sekaligus pengusaha minimarket. Salah satu yang saya kurang paham, mengapa seorang seperti Fahri yang tawadhu harus sholat di depan kelas? Bukankah ia seorang dosen yang seharusnya punya ruangan sendiri (atau setidaknya berbagi dengan kolega satu profesi)? Dan menurut pengamatan saya melalui Google, dekat kampus Edinburgh, ada sebuah <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Edinburgh_Central_Mosque" target="_blank">masjid Edinburgh</a>. Tidakkah dapat ia sholat di sana? Itu masjid ada di dekat kampus lho. Lagipula ada komunitas muslim juga di kampus. Ah, ya mungkin saja Fahri lagi kepepet harus mengajar dalam rentang waktu yang padat (positive thinking).<br />
<blockquote class="tr_bq">
Terlepas banyak kisah yang sepertinya jauh dari kenyataan, kisah Fahri merupakan pengharapan dari banyak kaum muda muslim. Fahri adalah impian banyak wanita lintas generasi, budaya, dan agama. Fahri merupakan idola impian yang mewakili generasi muslim, dari sekian banyak idola yang mungkin berasal dari non muslim. Fahri juga merupakan impian dari banyak laki-laki yang ingin sekali seperti dirinya; baik, cerdas, kaya.</blockquote>
Tapi ya yang namanya fiksi kalau terlalu jauh dari kenyataan, bisa bikin pembaca atau penontonnya ilfil kan? Sekarang ini aku sih lebih senang membaca kisah fiksi yang dekat dengan realita pembaca, kayaknya lebih mengena gitu.<br />
<br />
Oke, sekian dulu ah nostalgianya. Salam. :)<br />
<br />Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-55932907895473887232017-12-30T03:00:00.000+07:002017-12-30T03:00:02.996+07:00Kilas Buku: One Small Step Can Change Your Life (The Kaizen Way)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc1nOgFf2R5X9WNxeF3W5KnEQCyTu4AZHmBd7PyWsTfzRe6UEnLyi-2aU4yEA6U_G5ufBFhv6IyKRNmI7l-ypihf9YIanUYVwfCFE_KhuMNMdnJj-SEBqUtQXpJbBhcWY_I_j_7mUL9uYB/s1600/kaizen.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="475" data-original-width="317" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc1nOgFf2R5X9WNxeF3W5KnEQCyTu4AZHmBd7PyWsTfzRe6UEnLyi-2aU4yEA6U_G5ufBFhv6IyKRNmI7l-ypihf9YIanUYVwfCFE_KhuMNMdnJj-SEBqUtQXpJbBhcWY_I_j_7mUL9uYB/s320/kaizen.jpg" width="213" /></a></div>
<br />
Tahun baru akan datang dalam hitungan hari. Sudah pasti suasana penyambutan akan sangat meriah. Tidak hanya pesta, tentunya akan ada resolusi yang diharapkan sebagai pemacu untuk hidup lebih baik di tahun berikutnya. Resolusi adalah daftar pencapaian yang dirasa perlu untuk dipenuhi. Salah satunya yang paling populer adalah menurunkan berat badan, atau memiliki karir dan prestasi yang bagus. Sayangnya, banyak orang yang gagal memenuhi resolusi mereka dengan baik. Bahkan daftar tersebut terus saja sama setiap tahun. Kalau kalian bagaimana? Apakah kalian selalu memenuhi resolusi tiap tahun? Jawab dengan jujur lho ya. :D<br />
<br />
Lalu kenapa sih pemenuhan terhadap resolusi kita sering gagal? Jawaban utamanya adalah kita cenderung dengan perubahan secara instant dan sedikit berusaha. Padahal segala sesuatu yang instant cenderung tidak berhasil dengan baik. Itulah mengapa buku ini mengusung konsep The Kaizen Way. Apa sih itu?<br />
<br />
Masih ingat filsuf Cina yang bernama Lao Tzu? Ada kutipan terkenal yang berasal darinya, yakni:<br />
<span style="color: red;">"A journey from a thousand miles must begin with the first step."</span><br />
<br />
Iya itu sih udah tahu? Lalu apa sih intinya? Ya, intinya, jika kita ingin berubah, jangan lakukan dengan terburu-buru. Misal, kita ingin berat badan kita turun, lalu nge-gym. Hey, berat badan kita belum tentu turun lho, apalagi kalau nge-gym nya ndak rutin. Ndak usah nge-gym, cukup jalan-jalan aja lima menit sehari namun dilakukan dengan rutin. Hal itu tentu saja lebih efektif daripada olahraga dengan durasi lama namun jarang dilakukan.<br />
<blockquote class="tr_bq">
Great change is made through small steps:<br />
<ul>
<li>Ask small questions</li>
</ul>
<ul>
<li>Think small thoughts</li>
</ul>
<ul>
<li>Take small actions</li>
</ul>
<ul>
<li>Solve small problems</li>
</ul>
</blockquote>
Semua tips yang ada dalam quote di atas harus dilakukan dengan rutin walaupun dengan durasi yang sangat singkat. Kalau kata buku tulis anak sekolahan: <span style="color: red;">"Practices make perfect."</span> :)<br />
Kalian tinggal pilih saja apa perubahan yang kalian inginkan? Lakukan dengan tahap yang sama, yah tentunya dengan tema yang berbeda sesuai masalahnya. Misal, kalian ingin memiliki hubungan baik, tentu saja yang harus dilakukan adalah peerhatian-perhatian kecil dan positif yang sering dilakukan. Tanpa disadari hal itu akan membentuk relasi yang kuat.<br />
<br />
Pada awalnya saya agak bosan dengan buku ini. Namun saya berpikir kalau ndak dibaca ya sayang, karena suami saya membelinya dengan harga sangat mahal untuk buku saku begini. Kisaran 100-200ribu. Hmm. Biasalah yang namanya buku motivasi suka omdo aja.<br />
<br />
Syukurlah Robert Maurer, Ph.D punya banyak pengalaman dengan klien yang memiliki beragam masalah. Maka ia membagi pengalamannya itu dan membuat saya mau tak mau menyetujui apa yang ditulisnya. Saya tidak bisa menuliskan pengalaman-pengalaman itu. Namun intinya tetap sama dengan apa yang saya bicarakan di atas.<br />
<br />
Buku ini hanya untuk menganalisa dan menguatkan apa yang menjadi impian kita. Sebisa mungkin kita ingin berhasil daripada gagal kan? Ya toh?<br />
<br />
So, sudah siap untuk menyongsong kesuksesan di tahun yang baru nanti? Yuk semangat!<br />
<br />
<h4>
Informasi buku</h4>
Judul: One Small Step Can Change Your Life (The Kaizen Way)<br />
Penulis: Robert Maurer, Ph.D<br />
Tebal: Paperback, 228 halaman<br />
Penerbit: Workman Publishing Company, 22 April 2014 (pertama kali terbit 2004)<br />
<br />Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-72078300925085573282017-12-29T11:51:00.002+07:002017-12-29T11:51:55.239+07:00Kilas Buku: The Girl Who Drank the Moon<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjUjVrmypowCOVXY1x3VLGPABFswMZwZPdnyP8nMAOiTMvAL3puRiuSq7jITtQVHEekB-Yf0HahayO5ku8UUFQPfzMKhkTF0T76vv0rAaWuDEGV_kigB5mpF1gOqTUN4Zmt0DWFQq77vot/s1600/girldrankmoon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="473" data-original-width="318" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjUjVrmypowCOVXY1x3VLGPABFswMZwZPdnyP8nMAOiTMvAL3puRiuSq7jITtQVHEekB-Yf0HahayO5ku8UUFQPfzMKhkTF0T76vv0rAaWuDEGV_kigB5mpF1gOqTUN4Zmt0DWFQq77vot/s320/girldrankmoon.jpg" width="215" /></a></div>
<br />
Satu lagi cerita fantasi<i> middle grade</i> yang memenangkan Newbery Medal tahun 2017. Ceritanya tentang seorang bayi perempuan yang dipisahkan dari ibu kandungnya untuk ditinggalkan di hutan berbahaya sebagai persembahan bagi penyihir. Bayi itu bukan satu-satunya anak yang menjadi persembahan, karena setiap tahun selalu ada satu anak yang harus dikorbankan di daerah Protektorat. Petinggi dan pimpinan biarawati di sana, di sana mewajibkan satu bayi untuk dikorbankan.<br />
<br />
Sebenarnya, menurut petinggi (tetua) Proktetorat, tidak ada penyihir di hutan. Hal itu hanya untuk menakuti warga supaya patuh pada peraturan. Padahal, agak jauh di seberang hutan berbahaya, tinggal seorang penyihir baik hati bernama Xan, bersama satu monster dan seekor naganya. Setiap tahun Xan mengambil bayi yang dibuah dari Proktetorat dan diserahkan ke daerah Merdeka supaya dapat diadopsi oleh keluarga yang mampu. Bayi-bayi itu kemudian disebut anak-anak Bintang.<br />
<br />
Namun bayi yang satu ini berbeda. Bayi perempuan ini malah tak sengaja mereguk sinar bulan banyak-banyak yang sebenarnya juga tak sengaja disuapi oleh Xan. Menyadari hal itu, akhirnya Xan sendirilah yang mengadopsi bayi yang kemudian diberi nama Luna. Seperti Xan dulu, Luna kecil memiliki kekuatan sihir terlalu banyak akibat asupan sinar bulan yang berlebihan. Penyihir tua itu pun mencaritahu bagaimana Luna dapat mengendalikan kekuatannya hingga saat yang tepat tiba. Dan ternyata hal itu tidaklah mudah. Bahu membahu bersama si monster dan si naga, Xan berusaha mengajarkan sekaligus melindungi Luna dari sihirnya sendiri.<br />
<br />
Sementara itu ibu kandung Luna sudah berhenti bersedih. Anehnya, hal ini membuat pimpinan biarawati tidak senang. Satu hal lagi, sang keponakan laki-laki tetua yang tadinya juga calon tetua Proktetorat akan segera memiliki seorang bayi. Bayinya itu akan segera dikorbankan tahun ini. Mencegah hal itu si keponakan tetua membuat rencana matang untuk membunuh penyihir yang akan mengambil bayinya. Istrinya tidak tahu menahu soal rencana itu, namun seperti ibu kandung Luna, ia merasa curiga dengan para tetua dan pimpinan biarawati yang tidak senang para penduduknya <i>move on</i>. Pertanyaannya sekarang: apakah ada pergerakan yang akan dimulai dari sana? Dan apa pengaruhnya terhadap Luna dan anak-anak Bintang di daerah Merdeka?<br />
<br />
Awal membaca buku ini kesan yang terbentuk adalah cerita fantasi yang fun layaknya cerita anak-anak biasa. Sayangnya saya salah. Kelly Barnhill telah membentuk cerita fantasi anak yang sedikit dark dan absurd walau masih bisa dibaca oleh remaja usia SMP. Barnhill seolah ingin memberitahu kepada pembaca bahwa sihir ada dalam tubuh dan darah manusia. Cinta dan kasih sayang dapat menjelma menjadi sihir yang baik, sementara iri hati dan kedengkian hanya akan membuahkan sihir jahat yang haus akan penderitaan orang lain.<br />
<br />
Saya suka buku ini. Bintang 4.<br />
<br />
<h4>
Data buku</h4>
Judul: The Girl Who Drank the Moon<br />
Pengarang: Kelly Barnhill<br />
Penerjemah: Marcalais Fransisca<br />
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer (BIP), 11 September 2017 (terbit pertama kali 2016)<br />
Tebal: 420 halamanFadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-83576320194844192512017-12-28T12:34:00.002+07:002017-12-28T12:34:33.838+07:00Kilas Buku: Jalinan Cinta Terpendam (The Fitzroy Legacy #2)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBTeVdxuj1opxEqRwBw2PF9StAbazHhVKi8tT2olNvOgKyLraD9Wbxk2iOdg2ciYiie4N6D1o5lnt0k_9ZDCvUcXGFtOHU9lOwzOG8XCX-3tYWJo9vkkVYlPoZ6sgJLYNLJEAv-ztQfOjD/s1600/jalinanterpendam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="475" data-original-width="290" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBTeVdxuj1opxEqRwBw2PF9StAbazHhVKi8tT2olNvOgKyLraD9Wbxk2iOdg2ciYiie4N6D1o5lnt0k_9ZDCvUcXGFtOHU9lOwzOG8XCX-3tYWJo9vkkVYlPoZ6sgJLYNLJEAv-ztQfOjD/s320/jalinanterpendam.jpg" width="195" /></a></div>
<br />
Jelas saja Kit dan Sophie akhirnya bersama. Namun masing-masing dari mereka menyembunyikan rasa takut satu sama lain. Bukan rasa takut pada pasangannya, namun pada kondisi mereka dan segala kemungkinan yang terjadi di masa depan.<br />
<br />
Kit yang baru pulang dari tugasnya membawa luka fisik akibat pecahan bom. Beruntung ia tidak terluka parah seperti anak buahnya yang sempat koma. Namun kondisi anak buahnya membuatnya terluka dalam secara psikologis. Ia merasa sangat bersalah. Belum lagi ketegangannya saat bertemu dengan ibu kandungnya, yang juga membawa berita-berita baru yang mengejutkan. Kit tidak berani menyampaikan hal ini kepada Sophie. Ia ingin memiliki Sophie sekaligus melepaskannya.<br />
<br />
Sementara Sophie sendiri merasakan perbedaan yang terjadi pada Kit. Kit dan dirinya tidak pernah berbicara secara intim tentang hubungan mereka, kecuali hubungan seksual yang sering mereka lakukan. Padahal Sophie ingin berbagi mengenai kondisi terbarunya dan rencana masa depan yang ingin dirancangnya bersama Kit. Namun Kit selalu menghindar darinya, dari ketakutan yang seperti nyata di hadapannya.<br />
<br />
Akhirnya satu-satunya pelarian Sophie adalah ibu tunggalnya yang selalu ia panggil dengan nama "Rainbow". Dulu ia sempat membenci Rainbow yang tidak seperti ibu normal lainnya. Namun kini ia kembali kepadanya dan bercerita banyak hal. Sepertinya apapun yang terjadi ibu akan selalu menjadi tempat kita bernaung ya.<br />
<br />
Lantas bagaimana kelanjutan hubungan Kit dan Sophie? Well, kalau mereka memang niat serius membina rumah tangga sejak awal tentu saja akan terjadi pernikahan kan?<br />
<br />
Data buku<br />
Judul: Jalinan Cinta Terpendam<br />
Judul asli: In Bed wit an Stranger (The Fitzroy Legacy #2)<br />
Pengarang: India Grey<br />
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 28 Agustus 2017 (terbit pertama kali 2011)<br />
Tebal: 248 halaman<br />
<br />Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-25110713887838005242017-12-25T15:27:00.000+07:002017-12-25T15:27:11.991+07:00Kilas Buku: Jalinan Hasrat Terlarang (The Fitzroy Legacy #1)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE4MwI9CQKF_NoQURfwBev825pqcJg418XZ8NX1YgX2GHJ3UQl66KGww0atk5GcwbPH1FTZBc5J54q8Q3sTjhlQTXmpCT88-TqDXkoaYvUsHOgN1FYVpilRX5LCkQLb-2AU49uM-Jacfaw/s1600/jalinanhasrat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="475" data-original-width="290" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE4MwI9CQKF_NoQURfwBev825pqcJg418XZ8NX1YgX2GHJ3UQl66KGww0atk5GcwbPH1FTZBc5J54q8Q3sTjhlQTXmpCT88-TqDXkoaYvUsHOgN1FYVpilRX5LCkQLb-2AU49uM-Jacfaw/s320/jalinanhasrat.jpg" width="195" /></a></div>
<br />
Sophie Greenham adalah seorang artis yang tidak terkenal. Ia senang mendapat peran kecil di setiap filmnya. Baginya itu tidak masalah, karena ia memang tidak ingin menjadi seorang artis besar dan terkenal. Suatu ketika ia harus bepergian menuju sebuah kota kecil tempat kastil keluarga Fitzroy berada. Sahabatnya, Jasper Fitzroy, meminta Sophie untuk berakting sebagai kekasihnya pada ulang tahun ayahnya, Lord Fitzroy.<br />
<br />
Tak diduga dalam perjalanan ia bertemu dengan seorang laki-laki tampan yang cukup mengesankan. Siapa sangka jika ia adalah Kit Fitzroy, kakak tiri Jasper. Awal pertemuan ini menimbulkan percikan asmara di antara keduanya, yang pada akhirnya menjadi sebuah masalah rumit tentang cinta dan prasangka.<br />
<br />
Masalah menjadi semakin besar ketika Lord Fitzroy meninggal setelah tak sadarkan diri dalam perayaan ulang tahunnya. Istrinya (Ibu Jasper) hanya bisa diam tanpa melakukan apapun, begitu juga Jasper. Ia merasa sangat bersalah dengan rahasia besar yang ia simpan rapat-rapat dari keluarganya. Sementara Kit yang saling tidak menyukai ayah dan ibu tirinya menyimpan rasa kecewa yang sangat besar, terutama tentang warisan keluarganya. Sebenarnya rasa kecewa itu berasal dari masa lalu Kit terkait dengan ibu kandungnya.<br />
<br />
Lalu bagaimana dengan Sophie? Gadis itu merasa terjebak dalam situasi yang aneh. Kedatangannya untuk membantu Jasper malah membuatnya terlibat cinta lokasi dengan Kit dan harus mengurus Jasper yang menderita shock berhari-hari. Akhirnya ia pun memilih untuk pergi dan sibuk dengan urusannya sendiri.<br />
<br />
Sophie pun juga punya masalah sendiri. Ia merupakan anak yang dibesarkan oleh seorang Ibu hippy dalam camp hippies. Meski ia sempat sekolah di institusi pendidikan elite, hal ini tidak cukup membantunya. Akhirnya Sophie tumbuh menjadi seorang wanita yang tahan banting. Ia mudah dekat dengan orang-orang seperti Jasper, namun tidak dengan Kit yang selalu sinis.<br />
<br />
Novel ini tentu saja menceritakan hubungan asmara antara Sophie dan Kit. Ketika prasangka antara mereka terbuka satu persatu, maka cinta mereka akan berkelanjutan. Nah bagaimana kelanjutannya? Seru juga mantengin kisah cinta Sophie yang terkesan riang dan sedikit urakan dengan Kit yang sangat kaku dan sinis. Saya cukup senang dengan cerita ini. Cukup menghibur.<br />
<br />
<h4>
Data buku</h4>
Judul: Jalinan Hasrat Terlarang<br />
Judul asli: Craving the Forbiddeng (The Fitzroy Legacy #1)<br />
Pengarang: India Grey<br />
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 21 Agustus 2017 (terbit pertama kali 2011)<br />
Tebal: 256 halaman<br />
<br />Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-47949572741176479312017-12-19T06:41:00.004+07:002017-12-19T06:41:58.606+07:00Kilas Buku: Big Breasts and Wide Hips<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyenZo9oOcgfrVBvvwouygqgQoKS1pR7i2V1S5ibO-dPIw_RB2kAOGdBfXIq1HRRXt-JCudrv9W6q8lSax87d_DA8A5p4_izZ699QBbpO9g-7UDsAQy1QbJI2dgLKw02lJlKJV1oUs5rjH/s1600/PicsArt_10-11-05.57.26.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyenZo9oOcgfrVBvvwouygqgQoKS1pR7i2V1S5ibO-dPIw_RB2kAOGdBfXIq1HRRXt-JCudrv9W6q8lSax87d_DA8A5p4_izZ699QBbpO9g-7UDsAQy1QbJI2dgLKw02lJlKJV1oUs5rjH/s320/PicsArt_10-11-05.57.26.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
Buku ini adalah hasil haul dari booth BBI di IRF tahun 2013. Jadi mungkin sudah sekitar 4 tahun masih dalam kondisi tersegel, yang akhirnya resmi saya buka dan baca tahun ini. Padahal lho ya saya punya 2 buku Mo Yan (Sorgum Merah & Di Bawah Bendera Merah) yang sudah saya lepas segelnya, tetapi belum terbaca. Yak, betul karena malas hehe.<br />
<br />
Ngomongin karangan Mo Yan, bagi yang sudah tahu tentang beliau, pastinya sudah mengerti kalau sejarah adalah tema utama dalam setiap ceritanya. Serius, ngeri, sedih, mencekam, itu pasti. Ajaibnya Mo Yan selalu mampu menghadirkan sisi sarkas dan humor dalam ceritanya. Itu yang saya rasakan setelah membaca novel yang akan saya ulas sekarang ini.<br />
<br />
Big Breasts dan Wide Hips, jika dilihat dari sampulnya, menampilkan gambar perempuan cantik. Sayang, ceritanya, karena didominasi unsur sejarah, tentu saja tidak melulu menyajikan keindahan dan kebahagiaan. Tokoh utama (dan sentral) dalam novel ini adalah Shangguan Lu (Xuan'er). Cerita mengambil masa pasukan Jepang mulai menduduki daratan Cina, yang ketika itu Shangguan Lu tengah melahirkan anak ketujuh dan kedelapan (kembar) nya. Melewati perjuangan panjang, Yunu (bayi perempuan, anak ketujuh), dan Jintong (bayi laki-laki, anak kedelapan) berhasil lahir dengan selamat. Sayangnya kelahiran anak kembar itu harus disambut dengan kematian ayah dan kakeknya (karena dibunuh oleh pasukan Jepang), dan juga kegilaan neneknya (karena melihat suami dan anak kandungnya terbunuh).<br />
<br />
Shangguan Lu sebenarnya sudah menderita sejak lahir. Tanpa ayah dan ibu, ia dirawat oleh paman dan bibinya. Pada umur 17 tahun ia menikah dengan seorang laki-laki mandul dan takut pada ibunya. Sejak itu penderitaan Lu semakin berat. Ia terus menerus menerima caci maki dari ibu mertuanya, dan juga pukulan-pukulan dari suaminya. Anak-anak yang dilahirkan merupakan benih dari banyak lelaki (termasuk pamannya sendiri), yang sayangnya berjenis kelamin perempuan. Hal ini yang membuat sang ibu mertua mengeluh sambil tak lupa melakukan kekejaman kepada Lu.<br />
<br />
Suatu ketika, Lu jatuh cinta kepada pastor Swedia yang bermata biru. Darinyalah dia mendapat anak kembar perempuan dan laki-laki. Senang luar biasa itu pasti. Anak laki-lakinya pun menjadi anak kesayangannya. Sayang ia tumbuh menjadi lelaki yang lemah dan sangat kecanduan menyusu.<br />
<br />
Novel dengan ketebalan hampir 800 halaman ini menggambarkan situasi politik yang silih berganti yang pernah terjadi di Cina. Mo Yan menjadikan keluarga besar Shangguan Lu sebagai latar belakangnya. Dapat dikatakan berbagai haluan politik berkumpul di sana, mulai dari pasukan Cina yang pro-Jepang, pasukan Cina yang anti-Jepang, hingga pasukan Cina yang komunis (haluan politik Cina sekarang).<br />
<br />
Yang saya pelajari adalah setiap revolusi memakan korban. Dan para pemimpin itu kadang tidak peduli berapapun korban yang jatuh. Mereka menyerukan kebaikan haluan politik yang mereka anut. Namun ketika dihadapkan dengan penderitaan rakyatnya, mereka berkata bahwa itulah harga untuk kebaikan negara dan rakyat di masa depan. Entahlah, apakah mereka benar mementingkan rakyat atau malah dirinya sendiri.<br />
<br />
Saya mengagumi karakter Shangguan Lu yang tangguh. Memang ia masih bersifat dan berpikir kuno karena lahir pada zaman kekaisaran berkuasa. Ia masih memegang teguh bahwa anak laki-laki lebih baik daripada anak perempuan, walaupun pada akhirnya anak laki-lakinya agak mengecewakannya. Namun Lu adalah sosok yang tidak pernah mengeluh dan selalu siap menghadapi situasi yang paling sulit sekalipun.<br />
<br />
Lalu kemana sebenarnya kaisar Cina? Cerita dalam novel ini terjadi kira-kira pada masa kaisar Cina terakhir berkuasa. Pada saat itupun ia hanya menjadi kaisar boneka, sementara situasi politik dan pemerintahan dipegang penuh oleh banyak kubu secara bergantian, yang pada akhirnya kubu Komunislah yang berkuasa hingga saat ini.<br />
<br />
So, Bagi yang menyukai sejarah, saya sangat merekomendasikan novel ini untuk dibaca.<br />
<br />
<h4>
Data buku</h4>
Judul: Big Breasts and Wide Hips<br />
Pengarang: Mo Yan<br />
Penerjemah: Rahmani Astuti<br />
Penerbit: Serambi, Cetakan II, Mei 2011<br />
Tebal: 751 halaman<br />
<br />Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-69001117947353141402017-12-09T23:29:00.002+07:002017-12-11T22:05:55.866+07:00Kilas Buku: Sang Juragan Teh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC7HFbWV8qxWEQ-De5Ping0-bYtiSyCiZ1KRxUXr-_-0K2FDiA2OaDC0SUuvwrWM6Q1-YYZAH00_Yv0yIluRptv1OgmYWvvXtHN2_BGL1Vty1uzvzyxm8CqcpY1BEZp3ZLbkayL_pS2U4n/s1600/juraganteh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="471" data-original-width="318" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC7HFbWV8qxWEQ-De5Ping0-bYtiSyCiZ1KRxUXr-_-0K2FDiA2OaDC0SUuvwrWM6Q1-YYZAH00_Yv0yIluRptv1OgmYWvvXtHN2_BGL1Vty1uzvzyxm8CqcpY1BEZp3ZLbkayL_pS2U4n/s320/juraganteh.jpg" width="216" /></a></div>
<br />
Sebelum saya ulas roman satu ini, saya akan mengingatkan kembali bahwa saya pernah mengulas buku <a href="http://buku.dibaca.in/2017/04/kilas-buku-kisah-para-preanger-planters.html" target="_blank">Kisah Para Preanger Planters</a> yang tentu saja sangat berkaitan dengan cerita <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Hella_Haasse" target="_blank">Hella S. Haasse</a>. Sesungguhnya <a href="http://buku.dibaca.in/2017/12/kilas-buku-sang-juragan-teh.html" target="_blank">Sang Juragan Teh</a> adalah sebuah roman, namun bukan fiksi. Segala karakter dan cerita didasarkan pada kumpulan surat dan dokumen mengenai sejarah perkebunan teh di Hindia Belanda (Indonesia). Hal ini disebutkan oleh Hella (penulis) sendiri pada segmen Ucapan Terima Kasih.<br />
<br />
Saya cukup bingung bagaimana akan mengulas buku bagus yang satu ini. Karena jujur saja menulis ulasan dari sebuah buku yang punya rating bagus itu sangatlah sulit. Tapi saya bersyukur sudah pernah membaca <a href="http://buku.dibaca.in/2017/04/kilas-buku-kisah-para-preanger-planters.html" target="_blank">sejarah Preanger Planters</a> untuk memahami roman yang satu ini.<br />
<br />
Roman <a href="http://buku.dibaca.in/2017/12/kilas-buku-sang-juragan-teh.html" target="_blank">Sang Juragan Teh</a> mengambil Rudolf E. Kerkhoven sebagai tokoh utama. Sebagai anak lelaki tertua (ia adalah anak kedua setelah Bertha, anak pertama, yang juga kakak perempuannya), ia memiliki sifat ambisius dan serius, namun juga sangat mengayomi adik-adiknya. Selama berkuliah di Delft, Rudolf betul-betul mempersiapkan dirinya untuk membantu (dan menjadi pengelola perkebunan Arjasari) Ayahnya di Bandung. Sayangnya harapan ia pupus. Ayah maupun keluarganya tidak terlalu antusias dengan kedatangan Rudolf ke Hindia Timur (Indonesia). Ia pun malah diminta membuka lahan perkebunan baru di Gambung, Bogor. Justru adiknya August yang malah menjadi pengelola perkebunan Arjasari, yang lagi-lagi menambah kekecewaan Rudolf terhadap keluarganya. Ia merasa sudah menjadi anak sekaligus pemuda yang baik. Ia pekerja keras, suka berhemat, dan berpikiran maju untuk usahanya. Sayang, tidak ada seorang pun yang (terutama ayahnya) mengapresiasi usahanya ini.<br />
<br />
Kisah berlanjut mengenai kehidupan Rudolf beserta istri dan anak-anaknya. Yang menjadi pusat cerita tentu saja soal perkebunan teh (khususnya Gambung), dan juga berbagai masalah dan kebijakan yang berputar di sekitarnya. Yang menarik perhatian saya adalah roman ini berisi banyak pandangan dari bangsa kolonial (Belanda), khususnya pihak non pemerintah, tentang orang-orang Indonesia dan budayanya. Seperti yang kita ketahui, sejak tahun 1870, pemerintah Kolonial membuka kesempatan bagi swasta (warga Eropa, khususnya Belanda) untuk mengelola lahan di beberapa daerah di Indonesia. Sejak itulah keluarga besar Van der Hutch (yang terdiri dari keluarga Kerkhoven, Holle, dan Boscha) menjadi salah satu pengusaha lahan.<br />
<br />
Jika selama ini pandangan bangsa Indonesia kepada Belanda penuh dengan kebencian (akibat penjajahan 350 tahun), namun ternyata tidak semua orang Belanda begitu jahat terhadap bangsa Indonesia. Secara garis besar bangsa Belanda di Indonesia terdiri atas dua kelompok yakni pemerintah kolonial (kompeni) dan pihak swasta. Orang-orang dari pihak swasta inilah yang kebanyakan menjadi pihak baik bagi masyarakat pribumi. Contohnya adalah <a href="https://nl.wikipedia.org/wiki/Karel_Holle" target="_blank">Karel Holle</a>, pengelola perkebunan Waspada di Garut. Ia menjadi teman bagi petani, bahkan bisa dijuluki sebagai bapak petani modern di Indonesia. Ia yang awalnya mengajarkan petani lokal mengolah lahan pertanian sebagaimana harusnya. Karel Holle bahkan bersahabat dengan Haji Mohammad Musa, penghulu sekaligus tokoh Islam di Garut. Ia juga yang memberi kesempatan kepada Haji Musa untuk menerbitkan karya-karyanya (dalam bahasa Sunda / Sastra Klasik Sunda) yang saat itu tentu saja sulit bagi pribumi yang kebanyakan masih bodoh dan percetakan masih didominasi oleh kolonial. Ia dan Haji Musa tentu saja layak mendapat gelar Bapak Sastra Sunda.<br />
<br />
Jika merasa tidak familiar dengan Karel Holle, kalian tentu kenal dengan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Karel_Albert_Rudolf_Bosscha" target="_blank">K.A.R. Boscha</a>. Ia merupakan Raja Teh di Priangan, dan juga Bapak Astronomi Indonesia dan merupakan pendiri <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Karel_Albert_Rudolf_Bosscha" target="_blank">Obsrvatorium Boscha</a>. Maka, Boscha dan Holle adalah orang-orang Belanda yang punya kepedulian tinggi terhadap masyarakat pribumi. Mereka sudah melakukan aksi nyata dalam membantu warga lokal, meskipun tidak mampu berbuat banyak mengintervensi kebijakan pemerintah kolonial. Dalam pernyataannya Holle mengungkapkan betapa ia prihatin terhadap masyarakat Sunda:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Dengar Rudolf.... sejak aku tiba di sini selagi masih anak-anak, melihat betapa bertolakbelakangnya kesuburan negeri yang indah ini dan kemiskinan rakyatnya, sungguh sangat menyakitkan bagiku. Tanah Sunda adalah tanah yang terabaikan, didominasi oleh para raja dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mereka kehilangan kebudayaan mereka sendiri. Sungguh suatu keajaiban mereka masih memiliki bahasanya sendiri. (hlm. 107)</blockquote>
Namun tentu saja sebaik-baiknya sebagian orang Belanda terhadap masyarakat kita, tetap kita tidak setuju dengan monopoli dan dikuasainya negeri ini oleh bangsa asing.<br />
<br />
Roman ini memang penuh dengan kejutan. Salah satunya adalah mengenai betapa polos dan lugunya orang-orang pribumi. Dan juga betapa "tidak sopannya" pakaian mereka. Kata Rudolf Kerkhoven ketika pertama kali mengunjungi Batavia:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Kini mereka melaju di sepanjang tepi kanal yang penuh dengan orang-orang yang sedang mandi dan mencuci pakaian. Para wanita yang berdiri dalam air sepinggang, tanpa malu-malu memperlihatkan bahu mereka yang telanjang, dan lebih banyak lagi bagian tubuh yang lain jika sedang mencuci rambut. Rudolf sudah mendengar perkataan orang-orang di kapal yang menggambarkan pemandangan harian kehidupan kaum pribumi di Jawa semacam ini sebagai sesuatu yang memalukan di mata orang-orang Eropa... (hlm. 78)</blockquote>
Saya tertawa membacanya. Dewasa ini banyak orang Indonesia menganggap pakaian ala barat tidak sopan, ternyata pada masa lalu justru orang Indonesia yang "berpakaian terbuka ala barat". Menurut saya itu karena mereka menyesuaikan pakaian dengan iklim tropis yang memang ada di Indonesia. Sementara di Eropa, orang-orang cenderung mengenakan gaun atau jas karena iklim di sana yang cenderung lebih dingin. Jika sekarang ini orang Eropa senang berpakaian terbuka, mungkin karena mereka sudah menganut paham yang lebih bebas. Sementara orang-orang Indonesia kini sudah jauh lebih terpelajar sehingga tidak lagi mandi dan berpakaian terbuka sembarangan di depan orang banyak.<br />
<br />
Saya juga sedikit surprised kalau orang Indonesia pada zaman dahulu justru peminum teh hijau, seperti yang biasa diminum orang-orang Jepang. Jadi bangsa kita juga punya budaya menyeruput ocha dengan nikmat di masa lalu. Seperti kata Karel Holle;<br />
<blockquote class="tr_bq">
Penduduk di sini lebih menyukai teh hijau untuk mereka sendiri, sama seperti di Tiongkok dan Jepang. (hlm. 105)</blockquote>
Sayangnya, seperti kata Eduard Kerkhoven, pasar Eropa tidak tertarik pada Teh Hijau. Sehingga sepertinya karena itulah budaya minum teh hijau tidak berlanjut di kalangan masyarakat pribumi.<br />
<br />
Well, saya pikir itulah beberapa kejutan diantara banyak kejutan dalam roman ini. Bagi yang memang menyukai sejarah, pasti akan bersemangat membacanya, seperti saya. Buku ini sangatlah berharga untuk dibaca dan dikoleksi. Karena ini bukan fiksi, dan bukan sekedar roman. Ini sejarah! Yang sangat berkaitan erat dengan masa lalu bangsa kita.<br />
<br />
Bintang lima!<br />
<h3>
<br />Data buku</h3>
Judul: Sang Juragan Teh<br />
Judul asli: Heren van de Thee<br />
Pengarang: Hella S. Haasse<br />
Penerjemah: Indira Ismail<br />
Paperback, 440 pages<br />
Published December 3rd 2015 by Gramedia Pustaka Utama (first published 1992)Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-65907086583654636812017-12-06T03:00:00.000+07:002017-12-06T03:00:00.787+07:00Kilas Buku: Born to Cook Vol 4<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfHGPFhcd14-vv4wPCeh1h_L-rNbMuQEUqdfJlvrhHhJyviBZg2vmGj3YvUNB1-WpLwe2dfOK2cym1Asqd4p4EAxDKiCalGvoI5NyEUI3n8DKV1qySWbC6mOrMDrj6gXdBlYS312lcv0_6/s1600/btc4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="199" data-original-width="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfHGPFhcd14-vv4wPCeh1h_L-rNbMuQEUqdfJlvrhHhJyviBZg2vmGj3YvUNB1-WpLwe2dfOK2cym1Asqd4p4EAxDKiCalGvoI5NyEUI3n8DKV1qySWbC6mOrMDrj6gXdBlYS312lcv0_6/s1600/btc4.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
Orang tua memang tidak bisa memaksakan kehendak kepada anaknya. Takdir manusia berbeda meski mereka satu keluarga. Orang dewasa hanya bisa mengarahkan anaknya, selebihnya serahkan keputusan kepada mereka.<br />
<br />
Itulah pesan yang ingin disampaikan penulis lewat karakter Youta dan Yoichi. Kini, Youta sudah akan lulus SMP dan ingin sekali masuk ke SMA Ajiou meskipun si "pemantau" menjadi kepala sekolahnya. Diam-diam, Youta mengeksplor SMA Ajiou supaya mendapat gambaran sebelum melanjutkan pendidikan di sekolah itu.<br />
<br />
Awalnya Youta menganggap SMA Ajiou biasa saja, ternyata ada tugas praktek yang "memaksa" siswanya untuk belajar mandiri sebagai koki atau pemilik restoran. Pelajaran moral kali ini kita akan dapatkan melalui karakter Andou, si jenius yang sangat serius dan ambisius. Andou memang pintar mengolah masakan dengan bahan bagus. Sayangnya sebagai anak pemilik retoran terkenal sepertinya ia belum mengerti konsep promosi dengan baik. Silakan teman-teman baca sendiri untuk kelanjutan cerita Andou dan produknya ini.<br />
<br />
Lanjut lagi ke Youta. Kira-kira bagaimana ya? Apakah Youta akan tetap teguh pada niatnya untuk melanjutkan pendidikan ke SMA Ajiou?<br />
<br />
Sama seperti BTC vol 3, saya senang dengan Vol 4 ini, karena ceritanya semakin menarik dan menyenangkan. :)<br />
<br />
4 bintang.<br />
<h4>
Data Buku</h4>
Judul: Born to Cook<br />
Pengarang: Daisuke Terasawa<br />
Tebal: 228 halaman<br />
Penerbit: M&C, 2009Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-62481649463765974622017-12-05T16:50:00.000+07:002017-12-05T16:50:05.773+07:00Murder on the Orient Express 2017 (Buku dan Film)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_KR4WRvIxwIE8QOcWcKWQEQ5Lo7VP66UsrXvi302FgIWNRomk9eBUXJj4QhYU6buxki7lt3aNtxr3douFMri9B_KfVmpDUc98GIN1Zfa_FU6iYfTQ2lNS_QzF5I6jG7to_YQCjO9msDQ2/s1600/motoe.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="882" data-original-width="595" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_KR4WRvIxwIE8QOcWcKWQEQ5Lo7VP66UsrXvi302FgIWNRomk9eBUXJj4QhYU6buxki7lt3aNtxr3douFMri9B_KfVmpDUc98GIN1Zfa_FU6iYfTQ2lNS_QzF5I6jG7to_YQCjO9msDQ2/s320/motoe.jpg" width="215" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">MotOE sampul film (GPU)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Baru-baru ini karya fiksi berjudul Murder on the Orient Express karangan Agatha Christie (AC) difilmkan. Sebenarnya sudah lama dan sudah banyak karya-karya AC yang dibuatkan filmnya. Hanya saja setiap kali bentuk filmnya muncul, mesti selalu dinanti oleh para penggemar AC yang tidak terhitung banyaknya. Karena karya-karya misteri/triler AC memang tidak pernah lekang oleh waktu.<br />
<br />
Sementara saya sendiri bukan salah satu penggemar AC, meskipun menyukai karya-karyanya. Untuk Murder on the Orient Express (MotOE) sendiri saya malah menonton filmnya terlebih dahulu. Film yang mana? Tentu saja film keluaran terbaru (2017) hasil besutan Kenneth Branagh yang menjadi sutradara sekaligus pemeran utama. Lantas setelah nonton jadi malas baca, gitu? Yang terjadi pada saya justru sebaliknya. Saya malah bersemangat membaca ceritanya dan sedikit membandingkan cerita dalam buku dan film yang sekarang ini.<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
Alkisah seorang Hercule Poirot baru saja memulai perjalanannya kembali dari Aleppo, Syiria menuju Turki dengan Taurus Express. Di Turki, Poirot malah mendapat telegram yang memintanya untuk kembali pulang ke London dan memecahkan sebuah kasus. Akhirnya Poirot pun menumpang Simplon-Orient Express malam itu juga yang sayangnya sudah penuh sehingga detektif Belgia itu tidak bisa mendapatkan kamar kelas satu. Beruntung Monsieur Bouc, teman Poirot yang juga direktur the Wagon Lit Train Service, berhasil mendapatkan kamar untuknya.<br />
<br />
Malam itu Orient Express memang penuh dengan penumpang dari beragam bangsa dan latar belakang. Hal ini menarik perhatian M. Bouc dan juga Poirot sendiri. Yang paling menarik perhatian adalah seorang Amerika bernama Rachett. Ia digambarkan sebagai lelaki kelas atas yang ramah dan punya pesona namun bengis hatinya.<br />
<br />
Suatu malam menjelang pagi, Rachett tewas dengan luka tusukan belasan kali. Ketika itu kereta tengah berhenti karena badai salju. Dapat dipastikan si pembunuh tidak dapat kabur dari kereta karena badai. Lantas Poirot dibantu M. Bouc dan Dr. Constantine, seorang dokter Yunani harus memecahkan kasus itu dan menemukan pembunuhnya.<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Setidaknya itulah ringkasan yang saya tangkap dari cerita aslinya (novel). Kemudian saya sedikit membandingkannya dengan filmnya (2017). Beberapa karakter tampak berbeda dari yang saya bayangkan. Hercule Poirot misalnya yang dalam film kali ini diperankan oleh Kenneth Branagh, tidak berambut hitam, melainkan abu-abu dengan kumis yang sangat besar dan lucu. Kemudian M. Bouc yang berkarakter sebagai laki-laki yang cenderung lebih muda dari imajinasi saya dan tampan. Begitu juga dengan sosok Rachett yang diperankan oleh Johnny Depp. Bayangan saya tentang Rachett adalah sosok lelaki tua (tidak terlalu tua sih) yang memiliki air muka sarat pengalaman dan licik. Rachett yang diperankan Depp memang berhasil memperlihatkan kelicikan bagai musang, namun ia belum terlalu tua untuk seorang Rachett.<br />
<br />
Ada juga karakter yang sepertinya tidak ada dalam film, cmiiw. Sepertinya Dr. Constantine tidak dimunculkan sama sekali. Jadi memang Poirot di film lebih banyak bekerja sendiri baik ketika mewawancara para saksi dan menganalisa kasus. Saya tidak memiliki kecenderungan pro dan kontra yang mana, yang jelas peran Poirot dalam cerita aslinya ataupun film sama-sama dominan layaknya sosok detektif yang seharusnya.<br />
<br />
Ada lagi tokoh yang berganti karakter dan nama. Seperti tokoh Pilar Estravados yang diperankan oleh Penelope Cruz. Awalnya saya bertanya-tanya siapa Pilar Estravados ini. Setelah mengulik kembali novelnya, saya sampai pada satu kesimpulan bahwa Greta Ohlsson, perempuan Swedia dalam novel telah digantikan oleh Pilar Extravados (barangkali diambil dari karakter lain dari novel AC lainnya). Begitu juga tokoh Antonio Foscarelli yang berganti nama menjadi Biniamio Marquez dalam film.<br />
<br />
Saya pribadi tidak masalah dengan sedikit perubahan pada film. Toh itu tidak mengurangi alur cerita secara keseluruhan. Malah jadi tambah seru dibandingkan cerita aslinya (novel). Bagi yang belum membaca ataupun menonton film MotOE sama sekali, jangan bingung memilih. Membaca novelnya dulu ataupun menonton filmnya dulu sama saja. Keduanya sama-sama asyik. Saran saya cuma satu, jadilah pembaca dan penonton yang open-minded, tidak saklek dengan asumsi pribadi. Yah mungkin banyak juga pengalaman mengecewakan karena menonton film berbasis novel. Tapi tetap tidak ada salahnya menonton film yang satu ini. :)<br />
<br />
<h4>
Data buku</h4>
Judul: Murder on the Orient Express<br />
Pengarang: Agatha Christie<br />
Jumlah Halaman: 252<br />
Tanggal Terbit: Oct 2, 2017<br />
ISBN: 9789792229806<br />
Penerbit: Gramedia Pustaka UtamaFadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-42721254999794689572017-12-05T03:00:00.000+07:002017-12-05T03:00:02.101+07:00Kilas Buku: Born to Cook Vol 3<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2uxb0wREBtW5Z6JXiTMbdfIJnrrfZBuE8M2NREmDYa1vtPixtaTbX4DqI9VWpcMQd1i8bQrjkf3i6208IVr9lm0eJXKiHyoeZF2UgSTkGjhxrXr695xh515A6bTqjN49x8E1c87CANrR8/s1600/btc3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="199" data-original-width="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2uxb0wREBtW5Z6JXiTMbdfIJnrrfZBuE8M2NREmDYa1vtPixtaTbX4DqI9VWpcMQd1i8bQrjkf3i6208IVr9lm0eJXKiHyoeZF2UgSTkGjhxrXr695xh515A6bTqjN49x8E1c87CANrR8/s1600/btc3.jpg" /></a></div>
<br />
Born to Cook vol 3 punya beberapa episode yang mengejutkan, salah duanya adalah pengungkapan rahasia "kematian" Direktur lawas Ajiou, dan siapa sebenarnya Direktur baru Ajiou. Daripada dua komik sebelumnya, saya lebih menyukai vol 3 ini. Karena alurnya lebih mengalir bebas sebagaimana harusnya cerita.<br />
<br />
Kalau dua seri pertama itu kan segala sesuatu "dihubungkan" dengan kompetisi. Sepertinya si penulis memang senang ya memaksa para tokohnya untuk bertanding ehehe.<br />
<br />
Belakangan ini saya baru menyadari kalau si penulis punya banyak titipan pesan buat pembaca, selain teknik dan wawasan masakan tentunya. Dalam komik sering digambarkan bahwa yang namanya koki sejati pantang untuk menggunakan bumbu instan, apalagi penyedap rasa kimiawi (yang tentu saja banyak merek ternama dari Jepang ya) heheh. Penelitian dan pengolahan rasa akan menjadi pengalaman yang sangat dihargai. Yang namanya koki yang baik itu harus memasak dengan bahan berkualitas (organik) dan sekali lagi no-vetsin. Kalau mau jadi koki ternama dengan serius, buang jauh-jauh pikiranmu untuk pake penyedap rasa. Lha emangnya kita kalo masak pake micin sebungkus π.<br />
<br />
Tapi satu hal, penulis juga ingin menyampaikan bahwa boleh-boleh saja menggunakan bahan-bahan supermarket (yang instan dan penuh dengan bahan pengawet) dan juga penyedap rasa kimia, asal digunakan dengan batas minimum yang wajar. Hal ini terdapat pada halaman 219 ketika calon Ajiou baru bertanding dengan juara bertahan GP Ajiou. Nah untuk lebih jelasnya silakan baca sendiri ya. :D<br />
<br />
Lagi-lagi, BTC memang bacaan selingan yang seru dan tidak membosankan. 4 bintang kali ini. :)<br />
<br />
<h4>
Data buku:</h4>
Judul: Born to Cook<br />
Pengarang: Daisuke Terasawa<br />
Tebal: 228 halaman<br />
Penerbit: M&C, 2009Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-66742194988635255002017-12-04T03:00:00.000+07:002017-12-04T03:00:01.005+07:00Kilas Buku: Born to Cook Vol 2<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMEE4mICJwimN78CTLkDOFBHKV_S2-xzf5-B7DTDZvAF-mxSIfvoz3PQYt8SpN1iCxrq6Oe5l7JY5P4Rh36Zd2j0rRhCO2yhRZXznFdMq27N88Ibs6480sZh-TtNd8G1sm9Jgy24Zb0YUA/s1600/btc2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="254" data-original-width="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMEE4mICJwimN78CTLkDOFBHKV_S2-xzf5-B7DTDZvAF-mxSIfvoz3PQYt8SpN1iCxrq6Oe5l7JY5P4Rh36Zd2j0rRhCO2yhRZXznFdMq27N88Ibs6480sZh-TtNd8G1sm9Jgy24Zb0YUA/s1600/btc2.jpg" /></a></div>
<br />
Yoichi Ajiyoshi memang telah kembali. Youta pun semakin menempel pada Ayahnya itu untuk belajar memasak. Remaja itu memang sangat senang dengan memasak. Lagipula buah memang tidak pernah jatuh dari pohonnya. Namun kali ini masalah bertambah banyak. World Ramen terancam bangkrut karena Sano san pindah ke Asosiasi Ajiou. Ada juga pertarungan antara Direktur Departemen Masakan Italia di Asosiasi Ajiou dengan Yoichi. Yang terakhir ini seru sekali karena Yoichi sendiri yang adu masak hehe.<br />
<br />
Seperti vol pertama, komiknya memang terdiri atas bab-bab yang berisi pertandingan masak. Yang menjadi perhatian saya, semua tokoh utamanya (yang jago masak ini) laki-laki dan berambut hitam jigrik kayak dragon ball hehehehe.<br />
<br />
Satu lagi yang menarik perhatian saya dari vol kedua ini: Youta lebih memilih belajar masak di Asosiasi Ajiou, mengabaikan larangan ayahnya sendiri. Kenapa ya? Padahal di rumahnya ia juga belajar masak dari ayahnya lho. :D Tapi bagusnya Youta jadi punya banyak teman baru dan unik.<br />
<br />
Komik ini lagi-lagi memang lumayan untuk bacaan selingan. Jenis bacaan yang cepat dan ringan. Nilai plusnya adalah para pembaca dapat tahu teknik-teknik masakan lewat gambar-gambar manga. Menyenangkan ya. :)<br />
<br />
Tiga bintang.<br />
<br />
<h4>
Data buku:</h4>
Judul: Born to Cook<br />
Pengarang: Daisuke Terasawa<br />
Tebal: 223 halaman<br />
Penerbit: M&C, 2009Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-65593632833599683972017-12-03T03:00:00.000+07:002017-12-03T03:00:00.238+07:00Kilas Buku: Born to Cook Vol 1<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF5us5o2SCwvuUjtknKhzC7dGQ5IV0oL3LSPyqAv73Cre8qFQXXX4sMoRAq_ocOmd8uCJCZm4oMW-2izf6Ztbfun5hBsl4hssouRkfaGYGMV0hxRsSfPLbS25Uo1huy1AfyMKyJ7O3ZjPm/s1600/btc1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="254" data-original-width="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF5us5o2SCwvuUjtknKhzC7dGQ5IV0oL3LSPyqAv73Cre8qFQXXX4sMoRAq_ocOmd8uCJCZm4oMW-2izf6Ztbfun5hBsl4hssouRkfaGYGMV0hxRsSfPLbS25Uo1huy1AfyMKyJ7O3ZjPm/s1600/btc1.jpg" /></a></div>
<br />
Youta Ajiyoshi adalah remaja berusia 14 tahun. Ia adalah anak dari Yoichi Ajiyoshi. Youta tinggal di kedai (dengan menu makanan set) keluarga bersama Ibu dan Neneknya. Karena Ayahnya, Yoichi, yang juga Master Ajikko pergi meninggalkan rumah tanpa alasan jelas.<br />
<br />
Kedai tempat keluarga Ajiyoshi tinggal sangatlah ramai dengan pengunjung. Hal ini sangat kontras dengan lingkungan sekitarnya (yang juga banyak toko) yang sepi. Suatu ketika pemilik Ramen World datang ke kedai untuk membeli kepemilikannya. Ia akan menggusur kedai Ajiyoshi dan menjadikannya lahan bagi Ramen World. Namun keluarga itu menolak, ditambah si kecil Youta menantang akan membuat ramen terlezat sedunia bagi pemilik Ramen World agar tempat tinggalnya tidak digusur.<br />
<br />
Keputusan ini mengagetkan Ibu dan Neneknya. Lantas apakah remaja itu berhasil?<br />
<br />
Wah, satu lagi bacaan selingan yang lumayan buat saya. Ceritanya tentu saja sesuai judulnya, tentang dunia masak, beserta teknik, dan kompetisinya. Saya melihat komik ini tidak ubahnya seperti komik silat atau kung fu yang sebentar-sebentar menyajikan pertarungan bela diri. Kalau di BTC Vol 1 ini tentu saja bukan adu kung fu, tapi adu masak. Makanya dalam satu komik ini dibagi beberapa bab, sesuai dengan pertandingan yang dilakukan dengan para tokohnya.<br />
<br />
Komik yang cukup seru dan dapat dibaca oleh kalangan dari berbagai usia.<br />
<br />
Tiga bintang.<br />
<br />
<h4>
Data buku:</h4>
Judul: Born to Cook<br />
Pengarang: Daisuke Terasawa<br />
Tebal: 223 halaman<br />
Penerbit: M&C 2008<br />
<br />
<br />Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-82412670352625635312017-12-02T03:00:00.000+07:002017-12-02T03:00:02.116+07:00Kilas Buku: Table for Two Vol 2<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVjoeAe_ilcVyPmqAMExvqIc-HVxPP2tXlQZT0-G8NWOslll8159dT08mHpnew16SqaSW27wImm9mM7zVsV-R4F0IK639WMVw3lPI9ttx9HpDzq5AoLZG5h2bEju12g9iwjELVrlUZWigo/s1600/ttf2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="150" data-original-width="96" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVjoeAe_ilcVyPmqAMExvqIc-HVxPP2tXlQZT0-G8NWOslll8159dT08mHpnew16SqaSW27wImm9mM7zVsV-R4F0IK639WMVw3lPI9ttx9HpDzq5AoLZG5h2bEju12g9iwjELVrlUZWigo/s1600/ttf2.jpg" /></a></div>
<br />
Setelah Wakaba tinggal bersama lagi dengan ibunya, tidak ada yang pernah sama lagi. Memang, Ibunya sudah jauh lebih tenang, dan Wakaba dapat kembali hidup bahagia dengannya. Namun bagaimana dengan Kazuomoto? Wakaba ada hati kepada lelaki dewasa itu, sehingga tidak sanggup melupakannya. Sayang usia mereka berdua terpaut sangat jauh. Lagipula ia tak tahu apakah Kazuomoto juga ingin menikahinya saat cewek itu dewasa nanti.<br />
<br />
Seperti yang saya katakan pada ulasan volume pertama, komik ini bukan untuk anak-anak. Pada vol kedua ini, penulis mengedepankan isu percintaan antara Wakaba yang masih SMA dan Kazuomoto yang sudah berumur 30an. Kesamaan nasib membuat mereka saling jatuh cinta. Pernikahan dini juga sempat disinggung sedikit. Wah, yah kalau memang Wakaba mau menikah sebelum berusia 18 tahun mungkin pernikahan dini namanya hehe. :D<br />
<br />
Buat saya komik ini cukup menarik lah ya. Tapi saya tidak terlalu menyukainya karena kisah romansanya kurang menyentuh. Saya malah lebih menyukai vol pertama dimana muncul ketegangan dan kesedihan ketika konflik antara orang tua dan anak disajikan.<br />
<br />
Well, 2-3 bintang lah ya untuk komik ini. Lumayan buat bacaan selingan.<br />
<br />
<h4>
Data buku</h4>
Judul: Table for Two VOL 2<br />
Judul asli: Futari no Table<br />
Pengarang: Rumi Ichinohe<br />
Penerjemah: Dian Indrinuswati<br />
Editor: Anjar Dewanti<br />
Tebal: paperback, 168 halaman<br />
Penerbit: M&C, 2013 (pertama kali terbit 2012)<br />
<br />Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-52560840408561484022017-12-01T03:00:00.000+07:002017-12-01T03:00:00.183+07:00Kilas Buku: Table for Two Vol 1<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxwEPUHMxSVLOCzvl5KsYebI_JqRQsyriM5IQDTUyaIZBsqHxhe62dYlAMU2Fh12_WhNjZmqtq0AaUrirGz4mGIcknpn_QZjHplioR35VqRG_4Enc-9_OXwr4HFjSWM3QP1uBPAgsDVAZ0/s1600/tft.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="300" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxwEPUHMxSVLOCzvl5KsYebI_JqRQsyriM5IQDTUyaIZBsqHxhe62dYlAMU2Fh12_WhNjZmqtq0AaUrirGz4mGIcknpn_QZjHplioR35VqRG_4Enc-9_OXwr4HFjSWM3QP1uBPAgsDVAZ0/s320/tft.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">source: ECC Bintaro Bukalapak</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Wakaba adalah siswi kelas 6 SD yang ditinggal pergi begitu saja oleh ibunya. Dalam kebingungan ia diajak untuk tinggal bersama seorang lelaki dewasa bernama Kazuotomo yang masih saudara jauh. Awalnya Wakaba berontak, takut tinggal bersama orang asing. Namun entah kenapa ia bersikeras untuk selalu memasak setiap jadwal makan tiba, padahal ia masih kecil. Wakaba juga selalu marah dan tidak ramah kepada Kazuomoto, yang syukurlah selalu ditanggapi dengan lembut oleh lelaki itu.<br />
<br />
Selama tinggal di rumah saudaranya itu, Wakaba selalu saja teringat akan ibunya. Yang paling ia kenang adalah saat-saat ibu memasak untuknya, kemudian makan bersama. Sayang, tidak hanya kenangan manis yang ia ingat, namun juga kenangan pahit. Hal itulah yang membuat Wakaba menjadi anak pemurung.<br />
<br />
Ternyata, tidak hanya Wakaba yang mempunyai masa lalu pahit. Akankah Kazuomoto akan memberitahu kisah sebenarnya?<br />
<br />
Komik ini sebenarnya bukan komik untuk anak, walau menjadikan anak kelas 6 SD sebagai tokoh utamanya. Penulis membawa isu hubungan antar orang tua dan anak dalam ceritanya. Wakaba, si tokoh utama, menjadi pemurung karena alasan kuat. Ia mendapat perlakuan buruk setiap kali ingin membantu ibunya memasak. Karena itulah ia menjadi anak yang pemarah sekaligus penakut ketika berhadapan dengan Kazuotomo dan orang-orang dewasa lainnya. Ia takut dimarahi dan dipukul. Bagi Wakaba, orang dewasa punya sifat dan sikap yang sama.<br />
<br />
Saya sendiri punya pengalaman yang kurang lebih sama dengan Wakaba. Berniat membantu orang tua, yang ada malah dimarahi. Berniat melakukan inovasi, yang ada malah dijatuhkan. Itulah yang menyebabkan banyak anak tumbuh dengan sifat tidak percaya diri dan mudah marah. Orang tua, tanpa mereka sadari, sudah membentuk anak mereka menjadi generasi rapuh seperti itu.<br />
<br />
Kisah yang menarik untuk dibaca orang-orang dewasa yang masih suka baca komik. Dan saya rasa anak remaja bisa juga membacanya asal ada bimbingan dari orang yang lebih tua.<br />
<br />
Tiga bintang.<br />
<br />
<h4>
Data buku</h4>
Judul: Table for Two<br />
Judul asli: Futari no Table<br />
Pengarang: Rumi Ichinohe<br />
Penerjemah: Dian Indrinuswati<br />
Editor: Anjar Dewanti<br />
Tebal: paperback, 168 halaman<br />
Penerbit: M&C, 2013 (pertama kali terbit 2012)Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8080079192733948502.post-89943413502089231702017-11-28T14:22:00.001+07:002017-11-28T14:40:29.713+07:00Curcol Buku: Ketika Bu RT Meminjam Novel<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://www.pexels.com/photo/blur-bookcase-books-bookshelves-356078/" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" target="_blank"><img border="0" data-original-height="459" data-original-width="640" height="229" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7GktW_c_2iv8i_vrrFdanLeQqjvzKQhk6tbQM-qZRCkPUhTRoCxDZTy5ioooFy2wxnLzjDKuKlvIlV8TBZ7doRGqSlZw8fBvzEl0k8QE0nbx5VDdefdtMLmbRt3bxLSvhyXRQIGH5Ec_y/s320/pexels-photo-356078.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto di atas bukan foto Bu RT. Saya mengambilnya dari pexels.com <br />
sebuah situs khusus gambar yang dapat diunduh secara gratis.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Beberapa minggu yang lalu saya dikejutkan dengan kedatangan Bu RT ke rumah. Awalnya saya pikir ia akan memperbarui data soal sensus penduduk atau kesehatan balita dan ibu hamil. Ternyata saya salah. Bu RT datang untuk meminjam sebuah novel yang tipis untuk dibaca. Saya sempat heran. Dalam hati saya berkata:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Yang bener nih, Bu?? Kok feelingku bilang kalo Bu RT ndak pengen beneran baca ya? Hehe.</blockquote>
Pikiran saya di atas mungkin berlebihan ya, namun yah begitulah yang saya rasakan apa adanya. Tidak pernah ada tetangga yang datang ke rumah saya untuk membaca buku kecuali beberapa anak kecil. Itu pun hanya beberapa hari karena koleksi buku anak saya terbatas dan rumah saya belum terbuka sebagai taman bacaan untuk umum.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoqbGFrDbSEtb48m5PBFMGUWq4dWXxrr4iOaNtuQi0mJVJE3JeN1sr_hOJZC-WmUKFuuNAfdBWurGQ8KGLarRTcVqT8txDGaUAfqujC_OlpOS-TXmlGH6gMyHe1KIitNoJtnCgWbDWnqKR/s1600/IMG-20160226-WA0006.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoqbGFrDbSEtb48m5PBFMGUWq4dWXxrr4iOaNtuQi0mJVJE3JeN1sr_hOJZC-WmUKFuuNAfdBWurGQ8KGLarRTcVqT8txDGaUAfqujC_OlpOS-TXmlGH6gMyHe1KIitNoJtnCgWbDWnqKR/s320/IMG-20160226-WA0006.jpeg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">anak kami sedang sibuk membolak balik halaman buku di pojok baca rumah kami.</td></tr>
</tbody></table>
Dugaan saya tidak meleset. Bu RT menyampaikan bahwa tujuannya meminjam buku adalah untuk anaknya yang mendapat tugas membuat resensi novel. Dengan semangat saya langsung menulusuri dan memilah koleksi buku saya yang sebagian besar sudah terkena debu (maklum jarang kubersihkan karena kesibukan dan kemalasan). Ketika saya mendapatkan satu novel yang kira-kira cocok, saya langsung menyuguhkannya kepada Bu RT. Waktu itu saya ambilkan novel terjemahan dengan tema sepak bola, karena anak Bu RT laki-laki yang kemungkinan besar senang bola. Namun Bu RT malah meminta saya supaya novel yang tipis dan ditulis oleh pengarang Indonesia saja yang dipinjamkan kepadanya. Saya pun mulai memikirkan novel-novel klasik Indonesia seperti "Robohnya Surau Kami" karya A.A. Navis.<br />
<br />
Tiba-tiba Bu RT menyampaikan keinginan lain. Sungguh random sekali ya ibu yang satu ini. Well, mungkin waktu minjam buku, dia juga sambil berkomunikasi dengan anaknya kali ya. Jadi keinginan lain ini berasal dari anaknya. OK, saya dengarkan saja keinginannya baik-baik.<br />
<blockquote class="tr_bq">
Bu RT: Mbak, ada buku "Laskar Pelangi".<br />
Saya: Ada. Tapi ndak tahu saya simpan di mana, Bu. (Sangkin numpuknya buku. Kalo yang sudah biasa nimbun ngertilah ya gimana rasanya hehe.)<br />
BRT: Ehm, kalau buku "5 cm" ada, Mbak?<br />
Saya: Ada bu. Sebentar saya cari dulu. (katanya maunya novel yang tipis saja, "Laskar Pelangi" dan "5 cm" kan lumayan tebel.)<br />
Saya lagi: Eh, "Laskar Pelangi" ada nih, Bu. (pas lagi nyari "5 cm" malah nemu "Laskar Pelangi".)<br />
BRT: Mana, Mbak?<br />
Saya: Eh tapi ini edisi Bahasa Melayu. Hehe. Eh tunggu, ini kayaknya "5 cm". (akhirnya saya pun nemu novel "5 cm" yang sudah lusuh, karena udah lama dibelinya dan sering dipinjamkan kesana kemari)<br />
BRT: Saya pinjam "5 cm" aja deh, Mbak.<br />
Saya: Buat anak Ibu saja juga ndak apa-apa, Bu. (saya senang kalau ngasih buku ke orang lain biar ybs semangat baca. Lagipula "5 cm" termasuk buku yang ingin saya hibahkan.)<br />
BRT: Eh jangan, Mbak. Lagian anak saya cuma pinjam sebentar kok. Hanya untuk menunjukkan ke gurunya kalau dia tahu novel yang dia resensi seperti apa. Soal resensi anak saya sudah dapat dari Google.<br />
Saya: π¦</blockquote>
What??!! Begitu mendengar jawaban Bu RT, saya langsung kaget. Meaning, anaknya bakal copas resensi yang entah dari blog siapa atau situs yang mana untuk tugasnya! Ya banyak sih anak sekolahan yang curang begini, tapi tetap saja saya merasa shock mendengarnya secara langsung. Ingin rasanya saya marah-marah ke Bu RT dan bilang kalau cara seperti itu bentuk plagiat dan kecurangan. Namun saya menahan komentar itu di ujung lidah. Satu-satunya cara adalah berharap anaknya itu berubah menjadi orang yang senang membaca, atau setidaknya tidak lagi melakukan cara curang untuk mengerjakan tugas sekolah.<br />
<br />
Ngomong-ngomong soal novel "5 cm" yang katanya hanya akan dipinjam sebentar, ternyata sampai sekarang belum dikembalikan oleh Bu RT. Barangkali Bu RT benar-benar menerima tawaran saya agar menyimpan saja buku tsb untuk anaknya. Kalau begitu saya senang sekali dan semoga saja si anak suatu saat tertarik membacanya. Amin.<br />
<br />
Sekian sedikit kisah saya dengan Bu RT. Buat yang pernah nulis resensi novel "5 cm" di blog, yah bisa jadi resensi kalian yang 'beruntung' dicopas sama anak Bu RT #sarkas ehehe. Eh atau jangan-jangan si anak ngambil resensinya dari blog saya. π Fadhilatulhttp://www.blogger.com/profile/02954674324321828172noreply@blogger.com0