Top Social

Kilas Buku: A Present for Grandfather

|
Judul Cerpen: A Present for Grandfather (Dalam buku Stories from Asia Today #1, 1979)
Pengarang: Jusran Safano
Ilustrator: Oesman Effendi
Penerjemah (ke dalam bahasa Inggris): Sugiarta Sriwibawa
Negara: Indonesia
Usia kelayakan baca: 7 tahun
Ilustrasi: Oesman Effendi, 1978

***
Seorang anak laki-laki bernama Bakri tinggal di sebuah desa yang sepi di pegunungan. Penduduk desa itu tidak banyak seperti di desa lain apalagi kota. Meski begitu desa ini sangatlah aman dan tenteram. Para penduduk desa dapat mendengar denting suara embun setiap malam ketika mereka tengah berbaring dalam tidur mereka, Bahkan setiap pagi suara adzan yang terdengar dari surau pun sangat menentramkan. Kakek Bakri merupakan muadzin yang selalu bertugas menyenandungkan adzan setiap shubuh. Suaranya sangat enak didengar.

Namun suatu pagi tidak ada suara adzan dari surau. Bakri merasa khawatir. Ia mencemaskan kakeknya kalau-kalau laki-laki tua itu jatuh sakit. Pada awalnya ia langsung ingin mengunjungi rumah kakeknya yang tidak jauh dari rumahnya. Namun ia urung melakukannya, ia memutuskan untuk tetap pergi ke surau barangkali disana ia menemukan ada jamaah surau yang mengetahui kondisi kakeknya.

Setelah sholat berjamaah, Bakri memutuskan untuk pergi ke kebun muncang dan mengambil kemiri-kemiri yang terjatuh di tanah. Ia ingin membawa kemiri-kemiri tersebut sebagai hadiah untuk kakek yang sedang sakit. Kakek pasti senang karena ia mahir membuat cincin dari kulit kemiri dan menjualnya. Dengan begitu pastilah kakek mendapat uang tambahan, pikir Bakri. Akhirnya ia pun bergegas sebelum anak-anak lain datang mengambil kemiri-kemiri itu.

Sesampainya di kebun muncang, Bakri segera mengumpulkan kemiri keatas sarungnya dan mengikatnya. Ketika ia hendak pergi tiba-tiba terdengar suara langkah-langkah kecil. Bakri segera bersembunyi di balik semak-semak. Ia mendengar suara bernada kecewa dari anak-anak sebaya yang terlambat mengumpulkan kemiri itu. Bakri termenung dan berpikir untuk menyusul mereka dan membagi kemiri yang telah ia kumpulkan. Ketika ia melakukan hal itu, tanpa diduga teman-teman sebayanya itu menolak pemberiannya dan malah berniat untuk ikut menjenguk kakek Bakri yang sedang sakit.

***
Cerpen ini menyajikan cerita yang cukup sederhana namun sarat makna. Cerita Bakri, seorang anak kecil yang tinggal di pedesaan,  menunjukkan kearifan yang mungkin sekarang sudah jarang ditemui. Saat ini baik di kota atau desa perlahan nilai kearifan sudah terkikis sedikit demi sedikit. Banyak anak yang terjangkit virus sinetron sehingga yang mereka ambil hanyalah nilai-nilai hedonisme. Yang dilakukan Bakri bukanlah hal yang besar. Ia hanya mencoba ingin menjenguk kakeknya dan membawakannya kemiri yang ia ambil dari bukit sebagai hadiah. Ia pun mencoba untuk berbagi kemiri kepada teman sebayanya. Sikap sederhana itulah yang justru punya banyak nilai.

Maka, kepada para anak-anak kita, tidak perlu diajarkan hal-hal yang berlebihan apalagi tanpa nilai. Cukup mulai dari hal-hal yang kecil saja namun memiliki makna besar bagi sesama. Cerita ini cocok dibaca untuk anak-anak berusia mulai 7 tahun. Atau juga bisa dijadikan dongeng bagi mereka yang belum bisa membaca. Terima kasih.
***

Tentang penulis dan illustrator:

Jusran Safano adalah penulis yang banyak sekali menulis cerita fiksi. Pekerjaannya membawa ia ke berbagai bidang seperti jurnalisme, kehutanan hingga pembuatan film.
Oesman Effendi adalah salah seorang pelukis ternama Indonesia. Karya-karyanya telah banyak dipamerkan di berbagai belahan dunia.
Be First to Post Comment !
Post a Comment

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature